Episode 10: Guard and Soldier

21 2 6
                                    

Lion and horses made by sin.

|

UNO
"888: Angel Bring Fate and Human Refuse To Forget"

—————–————————–————————–———
Chapter 10: Guard and Soldier

—————–————————–————————–——— Chapter 10: Guard and Soldier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Manisnya mereka membuatmu terpana. Memandang dunia berbeda, terbalik bukan berarti salah. Meski saling menipu satu sama lain, kadangkala dosa dimulai karena cinta.

Mengetuk-ngetuk air sungai, terciptalah dua buah titik. Wang Yeo menanamkan rasa percaya yang sukar didapat. Wang Yeo menahan tangannya berhenti. Dilihatnya ikan-ikan kecil hendak mendekat. Keduanya pun menyadari benih akan perasaan kasih mulai tumbuh.

Sol berkata, "Aku tidak mahir dalam berpedang. Keluargaku miskin. Kami makan ubi dan bubur gandum hanya seminggu satu kali."

Senyuman manis dihaturkan oleh Wang Yeo. Dikeluarkannya balutan kain berisikan songpyeon lezat yang terbuat dari jujube, kastanye, kedelai dan air kacang merah. Wajar jika Goryeo menjadikan songpyeon sebagai wisata dan aset kuliner.

Senang bukan main, gadis itu menerima hadiah Wang Yeo dengan senang hati. Tiap gigitan ia ucapkan terimakasih pada sang pangeran. Perasaan gembira tergambar layaknya kembang api malam.

"Saat kerajaan Baekjae terbangun, seekor kura-kura keluar dari halaman istana. Tafsir Baekjae seperti ini, Baekjae akan segera jatuh karena telah mencapai purnama dan Silla akan terbit ketika bulan sabit datang." Ujar Wang Yeo.

Senang mendengar kisah lama, Sol tahu jika pangeran mahkota sedang memamerkan kepintarannya karena menjelajah tiap penjuru negeri untuk belajar. Wang Yeo berkata, "Artinya harapan dan kemakmuran. Makan ini, maka apa yang kau inginkan akan terkabul."

"Haruskah aku memejamkan mata saat memohon?" Tanya Sol.

Melihat bagaimana Sol menutup kedua mata, indahnya bagai harapan dalam mimpi malam dibawah binar rembulan. Wang Yeo mulai berangan. Jatuh cinta dirinya bertubi-tubi. "Sol, aku menyukai caramu mengunyah songpyeon."

"Pfff" Menahan tawa, Sol tutup bibirnya menahan gemercik geli dalam dada. Fokus memohon dan berharap, keduanya memang sering sekali bercanda seperti itu layaknya teman dekat.

— Choi Beomgyu

Bosan betul, tidurku terganggu lantaran episode romantis kembali terulang. Jadi lapar, aku menginginkan songpyeon tanpa alasan. Memandangi langit-langit kamar, aku merasa senang saat kesepian. Repot ketika ada banyak orang, kerumunan membuatku lelah.

Wajar jika Sol tertawa. Mana ada pria mau dipermalukan seperti itu. lagi pula Wang Yeo sangatlah lugu seperti amatir lainnya. Padahal istrinya telah dikhianati.

UNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang