Episode 5: Interpretation of Dream

13 2 0
                                    

Hakunamatataa Present: UNO

— Mimpi adalah bunga-bunga tidur —

ᴜɴᴏ

⚜️

Pernah kubaca teori Freud mengenai mimpi. Katanya mimpi adalah bunga-bunga tidur sebagai kiasan. Mimpi adalah sebuah pintu menuju alam bawah sadar.

Mimpi merupakan ide-ide yang tercipta dari sisi emosional yang tertekan. Mimpi terbangun atas keinginan yang tidak bisa terwujud. Lantas mengapa aku memimpikan orang asing

        Menutup mulut, gadis itu mengapresiasi pohon besar yang dihadiahkan kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menutup mulut, gadis itu mengapresiasi pohon besar yang dihadiahkan kepadanya. Sangat rindang dan kokoh, ia bisa bersandar sehabis membaca jika mengantuk. Ayunan pun dapat digantungkan disana.

"Terimakasih, Wang Yeo." Ucapnya manis.

Terbangun dari tidur, sama sekali tak terasa esensi istirahatnya. Kantukku menyerang seluruh anatomi tubuh. Waktunya untuk sekolah. Semenjak bulan lalu, kutinggalkan pak Kim yang selalunya bertugas mengantar jemputku dari sekolah.

Terbiasa kutinggalkan, pak Kim akhirnya menyerah dan membiarkanku pergi sendiri seperti siswa-siswa lainnya. Belajar memakai sistem kebut semalam, ujian akhir semester tak membuat diriku gugup.

Terimakasih Wang Yeo.

Siapa Wang Yeo. Nama yang aneh. Baru kusadari sejak tadi, jari-jemari ini menulis tiga digit angka. Teknologi sudah maju. Kucari diinternet apa arti 888. 'Semua akan jatuh pada tempat yang sudah tertakdir,' begitu katanya.

"Choi Beomgyu, katanya nilai kamu sanggup untuk ikut suneung kedokteran di Seoul. Boleh kalau aku minta tipsnya." Kata Hwang Yerim.

Setelah melihat banyak roh tersesat dan berbagai jenis kutukan di hutan, mimpiku untuk menjadi dokter sudah lama kandas dilahap realita hidup. Meski kuceritakan pun, tidak aka nada yang percaya.

Mungkin karena sering kuhiraukan, Hwang Yerim merasa malu dan pergi begitu saja. Menjelajahi kota Daegu tanpa pengawasan adalah surga. Aku bisa mencari banyak alasan agar bibi Mi Kyung tidak lagi marah. Sama seperti siswa SMA lainnya, aku juga sama liarnya dengan mereka.

— Kuil Donghwasa, Daegu City 🇰🇷

        Liar betul diriku ini. Mendengar lantunan syair dari satu biksu tanpa rambut, kulepaskan sepatu kemudian masuk ke dalam melihat sekitaran. Ternyata bentuk kuil sebenar adalah seperti ini.

Setelah kusimpulkan, tiap budaya dari berbagai tempat menampilkan aura dan suasananya sendiri. di Riga, Katedral jauh lebih kuat dan khas. Namun disini, kuil terasa sangatlah berat dan menawan.

Datang sekedar melihat-lihat layaknya pelancong, ternyata seperti itu cara mereka berdoa. Setiap agama memiliki kepercayaan untuk mengajarkan kebaikan baik sekecil apapun itu. mereka bercahaya ketika meminta dan mempercayai sesuatu dengan niat yang tulus.

UNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang