Pintu dan kuda. Bukalah gerbang menuju engkau yang pergi tanpa pamit. Kucari engkau meski rasanya sakit. Perihal pendakian bukit inilah waktunya untuk bangkit.
ᴜɴᴏ
Seorang anak lelaki berusia 14 tahun harus menghadapi kesendirian setelah ibunya wafa...
Your choice is the only answer in life. May the show begin!
— Bride and Groom —
||
UNO
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat istri masa kininya sedang sibuk, Jisung mengambil soda dingin dalam kulkas mengingat putrinya ikut tidur disini pula semasa ujian sekolah. Namanya pun dipanggil oleh wanita yang menjadi teman main sedari kecil. Usia mereka pun sama.
"Dia tidak terlihat seperti membenciku." Kata Song Hye Kyo.
"Aku tidak pernah mengatakan Beomgyu membencimu." Balas Choi Jisung datar sembari menduduki sofa di bagian belakang tubuh istrinya untuk bersantai sehabis bekerja keras di kepolisian pusat.
Berhenti menulis, Hye Kyo putar tubuhnya menghadap Jisung untuk memeriksa apakah pikirannya masih sama seperti tahun lalu. Mengeluh dengan helaan nafas, Jisung enggan diperiksa batin dan pikirannya.
"Kamu khawatir Beomgyu membenciku karena merebut hak ibunya. Inilah drama rumah tangga, Jisung. Jadilah dewasa. Kamu sudah tua dan beruban." Tatap Song Hye Kyo.
"Kamu sendiri penuh keriput, aishh." Pergilah UNO menuju kamar untuk tidur.
Pintu kamar pun tertutup. Melirik senyum, Song Hye Kyo tahu jika hati anak itu lebih ikut pada ibunya meski wajah Jisunglah yang diwariskan. Tentu saja ia mengenal Kim Go Eun. Mereka pernah melukis bersama. Sejak kecil, Hye Kyo enggan menikah. Sayangnya, takdir berkata lain. Lahirlah Choi Soyi ke dunia. Gadis kecil yang rapuh dan culun sama seperti Beomgyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meratapi bingkai fotonya sendiri, Shin Ryujin merasa tidak senang. "Kenapa mirip foto pemakaman? Memangnya aku mau mati? Harusnya Choi Beomgyu juga difoto."
"Yang paling penting dan utama itu kan pengantin wanitanya. Kamu pikir siapa yang mau lihat pengantin pria di altar? Mereka cuma figuran dan pemanis latar belakang." Sindir Yoo Jimin saat Lee Heeseung melewati mereka menaiki tangga untuk beristirahat.
