Episode 23: Anathema Realm

4 1 0
                                    

"Menempatkan segalanya dalam keseimbangan
Berjalan pada tempatnya sebagaimana mestinya."

888

||

UNO

        Tiga orang pria dewasa berpakaian ala bangsawan elit memergoki Pangeran Mahkota Wang Yeo menggenggam tangan wanita selain istrinya di luar istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga orang pria dewasa berpakaian ala bangsawan elit memergoki Pangeran Mahkota Wang Yeo menggenggam tangan wanita selain istrinya di luar istana. Sol pun melihat dan merasakan bagaimana kasarnya Wang Yeo melepaskan tangannya.

Tanpa pengakuan, terlarang dan penuh konsekuensi, inilah resiko. Wajar jika Wang Yeo enggan. Hanya saja, Wang Yeo tidak tahu jika Yi Sol sudah tahu mengenai identitasnya, istana maupun putri mahkota yang terus menunggu dan hanya pernah disentuhnya satu kali.

Pria itu merupakan Raja Wang Geon yang menyelinap keluar istana untuk mengetahui bagaimana kondisi rakyat saat krisis politik ekonomi melanda kerajaan Goryeo. Istana Gaegyeong menjadi destinasi selanjutnya.

Memasuki ruangan milik sang ayah, raja perkasa yang saat itu menguasai Goryeo enggan memandangi wajah putranya. Berlutut meminta pengampunan, Wang Yeo juga tidak ingin melepaskan wanita yang ia cintai.

"Kumohon pengampunanmu wajai rajaku. Bukanlah silap tindakan-" Belum selesai dirinya berbicara, ucapannya segera dipotong oleh Raja Wang Geon.

Raja Wang Geon berkata, "Haruskah kubungkam asisten dan Menteri-menteri terbaikku hanya karena dosamu!"

— Masa Kini

Episode mimpi tertera samar, Beomgyu tidak begitu ingat tiap-tiap penggalan kata. Yang terbesit dalam memorinya hanya kemarahan sang ayah lantaran kecewa. Suara Raja Wang Geon terdengar familiar ditelinga.

Lamunannya pun terhenti ketika persiapan sudah betul-betul siap. Membiarkan kedua kaki mendingin di dalam air, Percobaan untuk kesekian kalinya kembali dijalankan. Tangan kanan dimasukkan dalam guci giok khusus, kini jantungnya berdebar kencang.

Rasa takutnya hanyalah sugesti belaka. Meski tubuh bergetar dan wajah memucat, ia harus siap menerima resiko. Saat Beomgyu sudah memejami mata, Yoo Jimin duduk di belakangnya pun ikut memasuki terowongan paralel berharap alam bawah sadar menyambuntnya damai.

Memiliki intuisi tinggi, Pimpinan dari segala pimpinan yaitu UNO kini dalam kondisi gundah gegana hatinya. Perasaannya tidak tenang. Choi Jisung mengkhawatirkan putra kecilnya yang tak kunjung berhasil menemukan Kim Sanyeong dalam alam api.

Choi Beomgyu hanya melihat ular. Artinya hari itu Kim Sanyeong berkata jujur. Dirinya meminta tolong setelah membuat perjanjian dengan iblis. Ada yang memberikannya ide hingga terhasut dalam kegelapan berdarah. Jejaknya pun tinggal di alam api.

Krak krtak

Melihat bagaimana tubuhnya berlubang dan dikoyaki oleh cakar tajam yang sudah basah oleh darah, Choi Beomgyu memandangi masa depan suram atas ancaman iblis. Ia masih belum tahu dengan siapa berurusan.

UNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang