UNO
||
I am too insane to explain
And you are too normal to understand— Pain to acknowledge —
Paham radikal membuatnya gelap. Menginginkan perubahan dan penyelesaian akan suatu masalah, kekerasan diberikan hak paten sebagai bab penutup. Mengintervensi seseorang yang hidup dalam gulitanya malam, bulan pun enggan dibutuhkan. Begitulah Kim Minjeong.
Melompati kursi, Lee Heeseung menendang keras pinggang gadis itu agar tidak membunuh pelaku. Terhentak kencang, Minjeong merasa kesal karena upayanya dihentikan. Lee Heeseung segera memeriksa pelaku, nafasnya masih ada.
"Kamu gila? Mau gagalkan misi? Kalau ingin memberontak silahkan pergi langsung ke UNO. Jangan ganggu apa yang sudah aku rencanakan." Tatap Lee Heeseung.
Ekspresi kesal pun berubah menjadi seringai seram. Kim Minjeong anggukkan kepalanya. Puas ketika mendengar jeritan penuh rasa sakit dari pria yang membunuh empat remaja.
Menggigiti bibir, Kim Minjeong pun akan membalas siapapun yang mengganggunya. "Lee Heeseung, memangnya kamu mati kalau nggak bawa pulang keberhasilan akan misi? Paling cuma rasa kecewa dari mommy. Hmm~ hahahaha."
"Aish!" Mengerang Lee Heeseung dibuatnya. Bahkan anjing hitam miliknya pun ikut menggonggong.
Yoo Jimin dan Choi Soobin memutuskan untuk tidak pernah memasangkan kedua orang itu lagi dalam satu misi. Kutukan telah disterilisasi. Beristirahat sejenak, Yoo Jimin melihat secara langsung bagaimana luka Soobin menutup.
Sama seperti kejadian penangkapan Woo Nam Gil. Lehernya tersayat begitu dalam. Membutuhkan waktu, Soobin memiliki kemampuan untuk meregenerasi tubuh. Kalau begitu, anehkah jika harus penasaran bagaimana caranya membunuh seorang vampir? Lantas mengapa mereka punah?
Bukan karena alkohol, Kim Minjeong dimabukkan oleh bau darah. Tertawa manis hingga lesung pipinya muncul, nafsu kian memuncak ketika malam datang. UNO menempatkan dirinya pada pekerjaan yang menantang maut.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNO
RomancePintu dan kuda. Bukalah gerbang menuju engkau yang pergi tanpa pamit. Kucari engkau meski rasanya sakit. Perihal pendakian bukit inilah waktunya untuk bangkit. ᴜɴᴏ Seorang anak lelaki berusia 14 tahun harus menghadapi kesendirian setelah ibunya wafa...