UNO
— Breathe —
||
Wajah apa yang aku ciptakan di kenanganmu?
Aku mencoba mengingatnya, namun aku tak bisa.
Aku tak tahu...
————————————————
02:32 KSTSudah larut malam, seluruh direksi pulang beriringan. Berganti pula generasi kedua yang di rumah memiliki anak untuk segera ditemani tidurnya. Seluruh ketidak-simetrisan ini akan dibereskan besok. Choi Soobin dan Lee Rang membawa Heeseung ke kamarnya. Choi Soobin juga membawa suamiku ke kamarku. Sialan!
Diberikan oleh Kim Minjeong kacamatanya untuk kujaga. Vampir itu pun memperingatkan diriku perihal hal tabu. "Ingat, jangan sampai coitus."
"Coitus?" Tatapku jijik sudah menduga penggalan kata itu merupakan hal mesum.
Choi Beomgyu pun direbahkan di atas kasurku yang harum. Selimutnya menjadi rusak dan tidak tertata. Seumur hidup, tiap kamarku tidak pernah dimasuki pria manapun. Malam ini, Beomgyu meniduri bantal yang kujaga selama hidup. Minjeong dan Soobin memberikan dua jempol seraya menutup pintu kamar.
Berputar kearahnya, kulihat pria manis wajahnya sudah tertidur lelap. Kaki panjangnya menjulai ke bawah. Kancing kemeja terlepas sebanyak tiga buah. Hari ini urusannya telah menjadi urusanku pula. Kuangkat kaki kanannya agar bisa tidur dengan lurus. Alkohol membuat efek kantuk dan lemas padanya.
Menghela nafas kudengar suara kecilnya itu. Bau sekali. Terserahlah, lebih baik aku berganti baju dan mandi. Sekujur tubuhku lengket karena keringat. Riasan telah habis terhapus. Mengeringkan rambut, kini aku bingung harus tidur dimana. Apakah di kasur pula bersampingan dengannya? Itu tidak mungkin.
Menyusun seluruh bantal, kuciptakan pembatas tinggi. Bahkan selimut ikut berkontribusi. Kini kepalaku akhirnya dapat direbahkan. Rasanya pusing karena tidak memakai penyangga. Kulihat bibirnya masih sedikit terbuka. Aku sering melihatnya terluka, pingsan hingga koma selama dua minggu, namun tidak untuk hanyut terlelap seperti malam ini.
Hendak pergi menuju salon mengembalikan poninya, Yoo Jimin juga diminta Bae Joohyun untuk menemuinya di kediaman Kim Seokjin. Melihat pria yang semalam betul-betul mabuk kepayang sedang berlari mengitari hutan bersama anjingnya, ia ingat semuanya. Yoo Jimin merasa bersalah perihal incubus yang membuatnya menggila malam itu. Ia harus minta maaf kepada Heeseung sesegera mungkin.
Tidak memakai sepatu, Lee Heeseung terus berlari membiarkan keringatnya menyegarkan kepala dan kesadaran kembali. Berbeda seperti Soobin, dirinya bisa mabuk jika meminum alkohol lebih dari batasannya. Melayani para pria generasi UNO memanglah membutuhkan kesadaran dan keterampilan tinggi agar tidak jatuh lebih dulu.
"Lee Heeseung." Panggil seorang gadis yang menyebut nama lengkapnya.
"Ahh-" Tersandung batu, hampir saja dirinya terjatuh hanya karena terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNO
RomancePintu dan kuda. Bukalah gerbang menuju engkau yang pergi tanpa pamit. Kucari engkau meski rasanya sakit. Perihal pendakian bukit inilah waktunya untuk bangkit. ᴜɴᴏ Seorang anak lelaki berusia 14 tahun harus menghadapi kesendirian setelah ibunya wafa...