35

81 13 6
                                    

" akhirnya selesai juga tuh kasus... " ujar jisung menonton berita bangchan yang di tampilkan secara live.

" by the way itu kenapa dah si bocah! Kok ganteng! Malah berasa dia yang artisnya! Wah gak bener nih polisi satu! Tebar pesona! " julid jisung menatap shunxi yang tampak tampan dengan seragam polisinya.

Bahkan ia dapat melihat tatapan terpana reporter wanita yang sekilas tersorot kamera.

" baru sadar lu kalo rival lu ganteng? " ujar felix memberikan cheese cake pada jisung yang duduk manis di toko kuenya. Menutup toko bunga sehari sebagai hari libur kerja.

Ia bosan dan lelah mengurus bunga terus-menerus hingga melarikan diri ke toko kue felix untuk merusuh.

" baru sadar gue, selama ini di mata gue kegantengannya ketutup sama kelakuan absurdnya sih... " komen jisung menenggak jus semangka segar yang di sediakan felix, lalu menyendok sedikit cheese cake miliknya.

" lu lupa udah berapa banyak perempuan yang caper sama dia? Lu lupa berapa banyak surat cinta, kado yang diterima sama rival mu itu dari para pengagumnya? "

" emang ada? " tanya jisung membuat felix tepuk jidat.

" Interaksi kalian beneran seputar berantem doang kayaknya ya, sampai lu gak sadar hal kayak gitu... "

" tapi serius, gue gak pernah lihat shunxi di deketin cewek... yang gue tau di kejar-kejar cewek tuh cuman hyunjin sama ino hyung doang... " ujar jisung berusaha menyakinkan.

" ya jelas lah lu gak tau, setiap ada lu di samping shunxi tuh, para penggemar shunxi selalu jaga jarak... soalnya males sama keributan kalian berdua... "

" hahahahaha benarkah? " tawa jisung yang dibalas anggukan oleh felix.

" baguslah kalo begitu, gue bakal lebih sering nempelin dia biar gak ada cewek yang mau dekat dia... biar sesama jomblonya, enak aja dia banyak pengagum sedangkan gue kagak... "

" lu jelek sih! Nih ngaca! Mirip tupai muka lu tuh! " ujar felix memberikan kamera ponsel tepat di depan wajah jisung, membuat kembarannya itu kesal.

" muka lu tuh kek berang-berang! " omel jisung menjitak felix.

" biarin, imut kok... "

Klinting~

" ibun! " pekik felix senang melihat kedatangan so hee.

" kok ibu gak ngomong kalo mau kesini? " tanya felix membantu membawa barang bawaan sang ibu yang bisa diketahui berisi bahan-bahan kue untuk toko miliknya.

" haruskah ibun ngasih kabar hanya untuk menemui anak sendiri? Seperti orang asing saja... " ucap so hee membuat felix terkekeh.

" apa ibu tidak lelah? Ibu baru saja kembali semalam dan hari ini sudah jalan-jalan? " tanya jisung pada ibunya yang dengan santainya menenggak jus semangka miliknya hingga hampir habis.

" enggak, lagian ibu bosan di rumah... ayahmu kerja, beda lagi kalo enggak... mungkin di rumah udah jadi kapal pecah karena kegiatan panas kami... " ujar so hee membuat jisung dan felix panik seketika.

" ibu! Ini di tempat umum! " tegur felix yang kini wajahnya sudah semerah tomat.

" memangnya kenapa? Sepi juga... gak akan ada yang dengar ucapan ibu... "

" ibu ini ya, emang masih belum cukup berbulan-bulan di luar negeri berdua sama ayah! " omel jisung manyun-manyun.

" ibu keluar negeri itu kerja bukan honey moon... kalo honey moon mah, sampai rumah ibu bukan bawa oleh-oleh tapi bawa adik untuk kalian... " ujar so hee membuat jisung dan felix menghela napas lelah.

" by the way kapan kalian punya pacar? Ibu kepengen gendong cucu nih... cepet dong cari mantu untuk ibu..  atau perlu ibu jodohin? "

" ibu kata cari pacar kayak cari gorengan, banyak di simpang lima... kagak bu... cari cewek yang pas di hati tuh susah... " ujar jisung membuat so hee mendengus.

" kalian tampan, tinggal tebar jala langsung dapat banyak.... "

" ibu kata mereka spesies ikan? " ujar felix sweatdrop mendengar ucapan ibunya.

" bukan gitu, maksud ibun... kalian kan tampan, sukses, laki-laki baik juga... wanita mana sih yang gak mau sama kalian... kalian hanya perlu sedikit tebar pesona... pasti pada ngantri deh cewek-cewek, tinggal milih aja yang mana kalian mau... yang cocok sama hati... ini pada nutup diri semua! Sibuk sama hidup sendiri! Ngurus toko! Ibun gak pernah tuh dengar kalian bahas perempuan...  "

" apalagi jisung, isi kehidupannya sibuk aja berantem sama shunxi! "

" udah bu jangan bahas perempuan terus... kami kalo ada yang cocok pasti bakal usaha ngejar sampai dapet, terus kenalin ke ayah sama ibu... tunggu aja sampai harinya tiba... " ujar felix membuat ibunya tidak lagi ingin membahas soal calon menantu.

* ketika hari itu tiba, akan banyak ribuan hati perempuan patah... apakah kalian siap gaes? Bias kalian mesra ama ayang di dunia nyata? Mimin sih bakal cari pelarian baru wuahahahaha....

Klinting~

" selamat datang... oh! Kakek! Sini-sini... " ujar felix girang, menuntun kakek itu untuk ikut duduk bersama jisung dan ibunya.

" hy kakek... " sapa jisung ramah pada si kakek yang kini duduk terpaku menatap ibunya.

" ibu, ini kakek yang kami ceritain waktu itu... yang cari anak perempuannya... kakek ini ibu lixie dan jisung... " ujar felix tersenyum ramah.

Kakek itu menatap so hee berkaca-kaca, memperhatikan wajah yang sangat ia rindukan selama ini yang sudah tampak dewasa dari terakhir kali ia melihatnya.

So hee sendiri tidak dapat sedikitpun mengalihkan pandangannya dari kakek tersebut, matanya terbelalak menatap penuh dengan ribuan emosi didalamnya.

Rindu, marah, senang, sedih, seluruh perasaannya campur aduk, bergemuruh di dadanya. Membuat dirinya diam membeku di tempatnya.

Bibirnya kelu untuk sekedar mengucap sepatah kata sapa pada sosok lelaki berumur di hadapannya. Ia tenggelam, larut dalam keterkejutan yang luar biasa.

Hingga Suara lembut memanggil namanya, membuat dirinya tersadar.... kembali ke kenyataan.

" so hee.... anak ku.... " ucap sang kakek hendak mengelus pipi sang anak yang dengan cepat so hee hindari.

" hy ayah... kau masih hidup? " ujar so hee lembut namun juga sinis dan dingin yang sangat menusuk.

Jisung dan felix tentu terkejut mendengar ucapan ibunya dan kakek tersebut.

" anak? " gumam jisung bingung.

" ayah? " gumam felix bingung.

( jadi selama ini anak perempuan yang kakek cari adalah ibu? ) inner jisung dan felix kehabisan kata-kata, mereka syok dengan kejadian yang sangat tiba-tiba itu.

.
.
.
.
.
.

Masalah lama hilang, timbul lah masalah baru...

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang