54

33 5 0
                                    

Hyunjin celingak-celinguk mencari sosok ibunya, namun sosok itu telah hilang di antara kerumunan.

Ia membungkuk berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdetak sangat kencang karena berlari yang sudah jelas tidak boleh ia lakukan, nafasnya tersendat hingga wajahnya memerah.

Hyunjin berjalan ke tempat yang agak sepi, bersandar di dinding sebagai topangan atas tubuhnya yang terasa lemas.

Dadanya terasa sangat menyakitkan, kepalanya berkunang-kunang hingga tatapannya memburam.

( tahan hyunjin, tenanglah.. tarik nafas... ) gumam hyunjin dalam hatinya, berusaha untuk tetap sadar.

Ia membuka salah satu obat yang baru saja ia ambil dengan tergesa dan tangan gemetaran.

Meminum dengan cepat obat tersebut tanpa bantuan air.

Hyunjin terduduk disana, rasa sakit di dadanya dan pikirannya yang penuh kebingungan melihat sosok ibunya setelah belasan tahun lamanya setelah kematian membuat detak jantungnya berdetak semakin kencang.

Bahkan obatnya seolah tidak berfungsi padanya.

" ibu... " gumam hyunjin sebelum kegelapan menelannya.

.
.
.
.
.
.
.

BRAKK!!

chenle membanting pintu ruang rawat jisung dengan kuat, membuat jisung dan gong jun terkejut bukan main karena ulahnya.

Terutama jisung yang kini wajah pucatnya semakin pucat seperti mayat hidup melihat wajah marah chenle yang menatapnya tajam, siap mengulitinya hidup-hidup.

( sudah kuduga, aku akan ketahuan... ) inner jisung meringis, mengasihani nasib buruk dirinya.

" han jisung! " desis chenle berjalan mendekati ranjang rawat jisung dengan hentakan penuh amarah.

Chenle menatap jisung intense, menelisik setiap luka dari kepala hingga kaki, membuat lelaki sipit itu menghela napas panjang.

" lo! Apa yang lo lakuin sih hah anak bodoh! Kabur dari rumah hanya untuk berakhir babak belur di rumah sakit?! Kalo lu emang tujuannya ke china cuman untuk jadi pasien rumah sakit di sini mending lu kasih tau gue! Gue bisa mukulin lu dan bawa lu kesini! Gue bisa biayain lu! Bukan pake acara kabur! Lu tau gak semua orang disana nyariin elu! Bahkan gue turun tangan langsung nyariin elu karena gue takut lu ngegembel di negara pandaku ini! " omel chenle dengan satu helaan nafas, membuat jisung melongo tidak percaya.

" lu ngerap? " ujar jisung membuat chenle mencubit pipinya kesal.

" bisa serius gak sih! " bentak chenle membuat kuping jisung pengang.

" chenle, kamu mengenalnya? " tanya gong jun penasaran.

" hy jun ge... iya, aku mengenalnya... dia temanku dan juga renjun gege... untung saja aku bertemu dengan ningning secara tidak sengaja, jika tidak aku pasti tidak akan menemukan bocah yang sedang bersembunyi ini! "

" kau beruntung bertemu dengan mereka jisung! Bagaimana jika orang jahat yang kau temukan?! " ujar chenle yang dibalas cengiran oleh jisung.

" jadi kamu kesini diam-diam? " tanya gong jun yang dibalas anggukan pelan oleh jisung.

" ya ampun, kirain kamu kesini tuh dengan cara normal... " keluh gongjun menepuk jidatnya, lelah dengan tingkah konyol jisung.

" aku tidak menyangka kamu teman dari renjun gege dan chenle gege... " ujar ningning masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

" jika aku tau kamu pacarnya renjun hyung, aku pasti sudah memintamu untuk merahasiakan keberadaanku... sayangnya aku telat mendapatkan informasi... " ujar jisung membuat chenle menggeram marah.

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang