42

42 11 0
                                    

" ada yang bisa kami bantu? " tanya karina pada bangchan yang tampak celingak-celinguk.

" oh! Anda model bangchan kan? Yang baru saja selesai kasusnya? Apa masih ada yang belum selesai? " tanya karina terkejut saat bangchan melepaskan maskernya.

" saya mencari polisi mark dan polisi shunxi, apa mereka ada ditempat? " tanya bangchan ramah.

" mereka sedang menangani kasus baru, apa ada masalah? Saya akan membantu... "

" tidak ada, saya hanya ingin mencari mereka... terima kasih... maaf mengganggu waktunya... " pamit bangchan yang dibalas senyuman oleh karina.

" mark dan shunxi benar-benar populer... " gumam karina geleng-geleng kepala.

( lebih baik aku mengirimi pesan saja pada mark, dia pasti baca setelah kasusnya selesai... ) inner bangchan.

.
.

" kalian mencari jisung dan felix ya? Jisung sedang pergi... felix ada di kamar, masuk aja..  " ujar so hee menyambut anak-anak yang berkunjung ke rumah.

" om songkang mana tante? " tanya changbin basa-basi.

" om kang pergi kerja dong, kalian sendiri kok gak ada yang kerja? " tanya so hee penasarann.

" cafe aman tante, ada renjun.... ino ambil libur... "

" gym ada yeonjun tante, binnie juga lagi pengen istirahat... "

" seungmin tukar shift sama haechan tante... nanti sore baru ke RS.. "

" begitu... ayo masuk, langsung saja ke kamar felix... nanti tante bawain cemilan kalian kesana... " ujar so hee meninggalkan mereka ke dapur.

Mereka semua menganggap rumah masing-masing sebagai rumah sendiri, rumah bangchan, changbin, kembar maupun rumah kedua milik paman...

Mereka bebas pergi kerumah manapun yang mereka ingin tuju tanpa perlu ijin dari pemilik rumah.

Kata mereka itu adalah kelebihan dari seorang yatim-piatu dengan banyak saudara, dimana keluarga kalian adalah keluargaku juga.

Brakk!!

" lixie!! " teriak changbin menyapa felix yang tengah asik bermain video game dengan banyak bungkus chiki dan minuman kaleng dimana-mana.

" argh!! Kalah jadinya!! " teriak felix marah karena kekalahannya akibat terkejut.

" ngapain kalian kesini? Tumben amat... " tegur felix menatap ketiga saudaranya yang tengah menatapnya tajam.

" kayaknya kita salah udah khawatir... " ujar lino menghela napas panjang.

" hyung benar, dia sangat menikmati hidup... " ujar seungmin meringis melihat kotornya kamar felix.

" nyesel sih gue... " ujar changbin julid.

" ngapa dah kalian?! Kalo gak ada kepentingan pergi sana! Syuh! Kalo cari jisung, dia pergi... " usir felix kembali membuka game yang lain.

Seungmin, lino dan changbin langsung saja masuk dan mengunci pintu kamar felix, menyudutkan sang pemilik kamar untuk di interogasi

" kalian ngapain woi! Jangan buat kriminal di rumah gue! Gue yang punya rumah! Keluar lu pada! " teriak felix takut.

" jisung kemana? " tanya lino mengintimdasi.

" pergi hyung... pergi, apa ino hyung budeg? Pergi ke THT sana.. "

" pergi kemana?! " ujar lino merendahkan suaranya, dan menatap felix semakin tajam.

" Gak tau hyung! Apa sih seram amat! Hubungin sendiri lah! Ngapain nanya gue! " jawab felix membuat mereka menghela napas lelah.

" lo gak tidur kan seharian? Wajah lu pucat.. kantung mata lo juga hitam banget... " ujar seungmin yang dibalas anggukan oleh felix.

" kita tau masalah keluarga lo... " ujar changbin membuat felix terbelalak.

" da... darimana... " gumam felix gugup.

" kakek lo, ada dirumah... jeongin gak sengaja ketemu kakek lo di jembatan layang pas mau bunuh diri... " ujar changbin membuat felix semakin terkejut.

" bunuh diri!! Kenapa?!! "

" dia merasa bersalah sama keluarga lo lix... lo gak marah sama kakek lu? " ujar seungmin membuat felix menunduk.

" gue marah kok, gue benci, kecewa... tapi semua udah terjadi kan... gua gak mempersalahin itu sih... jisung sendiri juga sepertinya gak masalah... kami cuman syok doang saat tau kelahiran kami dari kejadian yang tidak diharapkan dan ayah tiri... hanya itu... "

" jisung pergi mencari pelakunya untuk melampiaskan amarahnya aja... karena dia gak mungkin ngamuk sama ayah-ibu maupun kakek... aku tau banget itu... "

" untuk sekarang mungkin aku belum bisa nerima kakek dulu... sebulan mungkin, aku akan berusaha selama sebulan memperbaiki mood yang drop... "
" lalu gimana sama tante so hee? " tanya lino yang dibalas gelengan oleh felix.

" gue gak tau... tapi ibu kayaknya benci banget sama kakek... dan itu wajar... "

" lo gak mau memperbaiki hubungan ibu dan kakek lu? " tanya changbin membuat felix menggedikan bahu.

" aku gak bisa sendiri... jika memang ingin memperbaiki hubungan mereka, harus ada andil dari jisung dan ayah... tapi bukan berarti ibu akan menerima kakek, kecuali hati ibu sendiri yang mau... kami tidak bisa apa-apa juga untuk memperbaiki itu... tapi mungkin aku akan sedikit berusaha mendekatkan mereka kapan-kapan... "

" baguslah kalo masalah keluarga lo masih bisa kalian tangani... tapi lo yakin gak tau jisung kemana? " tanya lino khawatir.

" gue gak tau... tenang aja, jisung udah ngirim pesan sama gue untuk gak khawatirin dia sebelum hilang kontak... ayah dan ibu juga udah minta tolong shunxi sama paman untuk mencari posisi jisung... jisung aman dalam pantauan... "

" gue takut jisung berbuat nekat ngehajar pelaku sendirian... dia mana mungkin bisa menang ngelawan preman... " ujar changbin membuat mereka semua murung.

" yang penting gak mati, itu dah bagus... gue kesel dia pergi gak ngajak-ngajak! " ujar felix membuat mereka geleng-geleng kepala.

" sempat banget lu emosi sama kembaran sendiri perkara ditinggal anjir! " omel seungmin membuat felix mendengus.

" rahasiain kalo kakek lu ada di rumah, takut war... ibu lo gak ada cerita apa-apa soalnya... pasti mereka gak pengen kita-kita ikut campur..  " ujar lino mengingatkan.

" gue paham hyung... "

Tok,tok,tok~

Anak-anak kenapa dikunci, bukain ini tante bawa makanan...

Cklek!

" hehehe maaf tante... " ujar seungmin teetawa canggung, mengambil alih nampan cemilan yang dibawakan oleh so hee.

" main-mainlah sepuasnya, tante mau pergi dulu keluar... kalo ada apa-apa telepon ya... "

Baik tante...

" lixie, ibun pergi dulu ya... " pamit so hee yang hanya dibalas deheman oleh felix, membuat hati so hee tercubit.

" dah ya, tante pergi... "

" lo gak boleh kayak gitu sama ibu lo bodoh! " omel changbin menjitak kepala felix kuat hingga anak itu mengaduh.

" maaf... masih kesel... "

" beresin kamar lo baru main! " omel lino merampas stick PS dingenggaman felix.

" cepet lix! Atau gue buat alasan palsu ke tante so hee kalo lu sakit parah biar bisa gue suntik mati... mau lu? " ancam seungmin membuat felix mendengus.

" psikopat kalian semua... "

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang