47

35 6 0
                                    

" Pagi... " Sapa jeongin pada lino dan kakek wu yang sudah duduk di meja makan.

* nama kakek kembar itu wu zen ya...

" Pagi... Ayo cepat makan sarapan mu, telat kuliah tau rasa! " Omel lino membuat jeongin memanyulkan bibirnya seperti Bebek.

" Sepi banget... Seungmin hyung gak pulang lagi pasti... Tapi, hyunjin hyung kemana? "

" Hyunjin ke rumah sakit untuk cek up, sekalian nganter HP seungmin yang ketinggalan... " Jawab lino memberikan lauk pauk pada piring nasi sang bungsu.

" Loh? Bukannya HP seungmin hyung udah dibalikin sama binnie hyung semalam? " Tanya jeongin bingung.

" Changbin gak ketemu seungmin semalam, dia kesini nganterin HP nya... Kebetulan hyunjin jadwalnya cek up, jadi sekalian... Kamu sibuk aja di kamar ya gak tau kalo binnie kesini... "

" Buat tugas loh ino hyung... Kakek wu, kok gak dimakan sarapannya? Ayo dimakan... Tidak perlu menunggu kami makan lebih dulu... " Ujar jeongin membuat kakek wu tersenyum.

" Sudah lama kakek tidak merasakan berkumpul seperti ini, makan bersama di meja makan... "

" Waktu berjalan kakek, semakin jauh ke masa depan semakin sedikit orang di sekitar kita... Akan banyak yang menghilang di telan hidup masing-masing... " Ujar jeongin membuat lino memegang dahinya.

" Kenapa hyung? "

" Gak panas... " Jawab lino membuat jeongin ingin sekali meremas wajah lino yang datar itu.

" Apakah Felix dan jisung baik-baik saja? " Tanya sang kakek membuat kedua anak itu menatap sang kakek lembut.

" Kakek tenang saja, mereka baik-baik saja... Jisung juga sudah di temukan keberadaannya, tinggal menunggu dia di tarik pulang saja oleh paman kami... " Jawab lino membuat sang kakek sedikit tenang.

" Kakek, kami berdua tidak akan berada di rumah hari ini... Apa kakek tidak apa sendirian di rumah? " Tanya jeongin khawatir meninggalkan kakek wu sendirian.

" Tidak apa, kakek akan berjalan-jalan keluar nanti saat bosan... "

" Siapa bilang kakek sendiri? " Ujar felix membuat mereka semua berteriak kaget atas kedatangannya yang tiba-tiba.

Anak itu berdiri di belakang sang kakek dengan pakaian serba hitam miliknya. Rambut blonde panjangnya yang seperti hyunjin, kini menjadi hitam pendek.

" Sejak kapan lixie hyung disitu! Kapan masuk! " Ujar jeongin berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdetak cepat.

" Jendela tidak di kunci... " Jawab Felix membuat lino dan jeongin sweat drop.

" Memangnya kau maling! Tidak bisakah datang dengan normal? " Omel lino yang tidak di hiraukan oleh Felix.

" Aku lapar... " Ujar felix mendudukkan dirinya di samping sang kakek yang menatapnya bingung, sedih sekaligus senang.

" Makanlah yang banyak... " Ujar lino mengambilkan Felix nasi dan beberapa lauk.

" Tidak perlu menatap ku begitu kek, kita bicara setelah sarapan selesai... " Ujar Felix menikmati sarapannya dengan lahap.

" Tentu, mari kita bicara setelah makan cucuku... "

Lino dan jeongin saling tatap, memberikan sinyal satu sama lain hingga akhirnya keduanya mengeluarkan ponsel masing-masing.

Jeongin
Apa tidak apa meninggalkan mereka berdua hyung?

Lino
Mereka butuh bicara... Tapi hyung ragu...

Jeongin
Benarkan! Lalu bagaimana? Siapa yang akan menjaga mereka... Bahaya jika tidak di pantau... Takut bunuh-bunuhan...

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang