Thirty One

728 83 7
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

Joanna mengantar Gomgom hingga ke parkiran rumahnya. Setelah menemui dan bercengkrama dengan Eunice, Gomgom akhirnya berpamitan karena besok pagi dia harus kembali ke kantor untuk melaporkan kegiatannya.

"Ngapain masih disini? Udah sana masuk mobil." Ucapa Joanna saat Gomgom masih berdiri di sisinya tepat saat mereka sudah berada di sisi kiri mobil hitam itu.

"Ngusir?"

"Ga, tadi katanya harus laporan pagi kan ke atasan lo? Ini udah jam 11 Gom. Ntar kesiangan."

"Tapi gue masih belum mau jauh dari lo."

"Ya ga mungkin kan gue nemenin lo laporan ke atasan?"

"Mungkin dong. Besok temenin gue yah, kan besok lo masih libur kan. Gue jemput jam 6 pagi."

"Hah? Jangan bercanda lo! Masih jam tidur gue itu."

"Khusus buat besok aja Jo. Kita ga tahu kapan bisa bareng seharian lagi kan. Jadi harus nyempetin waktu sebisa mungkin."

"Kita belum ada ikatan apa-apa lo Gom. Ntar orang kira kita udah mau nikah kalau kayak gini."

"Lo siap kapan?"

"Siap apaan?"

"Gue nikahin."

"Bercanda terussss. Gue belum jadi apa-apa. Baru juga kelar ujian, belum jadi spesialis lagi."

"Pas udah spesialis ya berarti."

"Heh apaan?"

"Yaudah, masuk sana. Inget ya jam 6 pagi gue udah ada di depan rumah lo. Selamat malam Joanna-ku. Gue pulang dulu." Ucap Gomgom lalu segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Joanna.

"Itu tadi lagi nembak, lamar apa gimana sih?" Tanya Joanna seorang diri.

###

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar Joanna sejak tadi sudah terdengar, tapi wanita itu masih enggan membuka matanya.

Tok tok tok

"Sayang? Kamu belum bangun?" Sekarang suara ketukan itu diiringi suara Eunice yang memanggilnya tetapi wanita itu tetap menutup matanya.

Ceklek

Eunice akhirnya membuka pintu itu tanpa izin dari sang pemilik ruangan.

"Gom, Joanna masih tidur ternyata. Mau kamu bangunin sendiri atau gimana?" Ucap Eunice pada Gomgom yang berada di depan pintu kamar itu.

"Boleh tante?"

"Boleh kok. Sini masuk. Tante siap-siap dulu yah, mau meeting pagi ini. Kamu bangunin Joanna aja." Ucap Eunice mempersilahkan Gomgom untuk masuk lalu segera meninggalkan ruangan itu.

Gomgom membuka pintu kamar itu lebar sebelum memasuki ruangan yang didominasi warna putih itu.

Perlahan berjalan ke arah ranjang tempat Joanna masih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang