Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.Joanna membuka pintu hotel yang dia sudah sediakan bersama para sahabatnya.
Yap, hari ini mereka akan mengadakan bridal shower pastinya untuk calon manten, Fabiola.
"Udah nyampe belum nih?" Tanya Fabiola pada Joanna karena sejak dari rumah hingga ke tempat ini matanya di tutup.
"Bentar." Jawab Joanna lalu segera menutup pintu.
"Sekarang lo buka penutup mata lo." Pintah Joanna.
"Heiiii! Kenapa muka lo semua jadi mukanya Khalif. Hahahaha." Tawa Fabiola pecah melihat Joanna, Eunice, Karin dan Kayla yang menggantikan posisi Teguh kali ini, memakai topeng muka Khalifah.
"Ya kalau pakai muka si Rian, ya buat acara gue dong Bi, bukan lo." Jawab Karin.
"Iya juga yah, hehehe."
"Nih sekarang pake ini dulu." Ujar Eunice sambil memakaikan salempang dan mahkota di kepala Fabiola.
"Ini kayak main barbie yah?" Tanya Fabiola.
"Heh! Ini acara bridal shower lo yah, napa jadi main barbie." Protes Joanna.
"Ya kan gue belum pernah nikah. Mana gue tahu." Semua mata menatap Fabiola tajam.
"Sopan lo ngomong gitu?" Tanya Kayla.
"Nah iya, kita-kita mah udah ada calon. Lo ga liat ibu dokter disamping lo?" Timpal Eunice.
"Eh iya, lo pada kan belum ada yang nikah juga yah. Maap maap." Ucap Fabiola sambil mengatupkan tangannya.
"Udah udah, yuk mulai acaranya." Lerai Karin.
"Jadi hari ini, gue bakalan jadi MC buat acara spesial Bibi dari kami para ciwi-ciwi. Jadi tugas lo, Bi cuma denger dan laksanain. Jangan ada perlawanan apapun." Ucap Eunice saat semuanya sudah duduk di sofa kamar itu.
"Oke. Jadi kalian semua harus dengerin baik-baik rundown acara kita hari ini yah. Jadi hari ini pertama kita bakalan makeup Fabiola sepuas kita, setelah itu kita bakalan main games truth or dare, terus main tarot yang bakalan dibacain tarot reader, dan terakhir Bibi bakalan buka kado-kado yang kita siapkan."
"Ini ga ada sesi makannya?" Tanya Fabiola lagi-lagi membuat semua mata tajam menatapnya.
"Buat lo ga ada, biar baju pengantin lo ga sempit pas hari H." Jawab Kayla.
"Ahk, mana seru acara tanpa makan-makan."
"Heh! Lo ga liat di meja sana udah ada semua makanan kesukaan lo?" Tanya Joanna.
Fabiola mengarahkan matanya ke arah meja berukuran besar di dalam ruangan itu.
"Wah, sahabat-sahabat gue emang paling perfect. Tambah sayang gue mahh." Puji Fabiola.
"Telat. Harusnya dari pertama ketemu, lo udah bilang gitu." Balas Karin.
"Udah, yuk mulai. Ntar malam Bibi masih ada latihan kan?" Tanya Kayla pada Fabiola
"Eh latihan apaan? Emangnya nikah perlu latihan juga?" Tanya Joanna.
"Hei. Ga gitu konsepnya Dor, latihan upacara pedang pora maksudnya si Kayla." Jelas Fabiola.
"Ya maap, mana gue tahu."
"Yaudah, kalau mau tahu gue cariin temen gue nih." Timpal Eunice.
"Ini dari tadi kok ga mulai-mulai. Udah siap banget nih gue." Fabiola mencari pembahasan lain agar menjaga perasaan Joanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Bisa Lari
RomanceSeorang abdi negara kebanyakan akan memilih pasangan yang berprofesi di bidang kesehatan, begitupun sebaliknya. Tapi berbeda dengan Ipda Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima, lelaki 24 tahun yang sebentar lagi pangkatnya akan naik ini sejak dulu tid...