Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.
"Nih kunci mobil, loe aja yang bawa. Ngantuk banget gue seharian belum ada tidur." Ucap Joanna memberikan kunci mobil pada Eunice."Lo yakin nyuruh gue nyetir mobil kesayangan lo ini?" Tanya Eunice pada Joanna sambil milirik mobil Mercedes Benz C-Class warna hitam itu.
"Lo bisa nyetir kan?" Tanya Joanna kembali.
"Bisa sih, tapi ini mobil mahal loh. Ga takut kenapa-kenapa?"
"Yaudah biar gue aja yang nyetir." Ucap Fabiola lalu mengambil kunci mobil itu dari tangan Eunice.
"Jangan ngebut-ngebut lo! Awas aja sih Yaya gue kenapa-kenapa."
"Yaya siapa?" Tanya Fabiola.
"Mobil Joanna namanya Yaya, Bi. Sering di post di sgnya padahal." Jawab Eunice.
"Ya maap, gue jarang main medsos. Yaudah buruan masuk, ntar asramanya ketutup lagi." Ucap Fabiola sebelum mendahului kedua temannya masuk ke dalam mobil.
###
Tepat pukul 22.00 mereka tiba di depan sebuah pagar asrama yang saat ini sudah tertutup.
"Loe hubungin si Gomgom dulu. Bilang kalau kita udah ada di depan asramanya." Ucap Fabiola pada Eunice.
Eunice segera menelpon Gomgom.
"Halo Gom! Kita udah ada di depan asrama loe nih, buruan keluar."
"...."
"Apa kata dia?" Tanya Fabiola saat Eunice sudah memutuskan teleponnya.
"Bentar lagi dia keluar, tapi kayaknya kita udah ga bisa masuk asrama nih. Kita bicaranya di mobil Joanna aja ga apa-apa?"
"Ya mau gimana lagi, mau ke cafe juga udah telat bangetkan."
"Tapi yang punya mobil udah ketiduran." Ucap Eunice sambil melirik ke jok belakang yang nampak Joanna sudah tertidur pulas sambil memeluk boneka sapinya.
"Dia ga bakalan marah kalau kita jelasin kok. Eh itu si Gomgom udah keluar." Ucap Fabiola saat Gomgom sudah keluar dari pagar asrama.
Fabiola segera menurunkan kaca mobilnya.
"Masuk ke belakang, kita bicara di mobil aja. Udah ngak sempet keluar, ntar." Ucapnya membuat Gomgom segera membuka pintu mobil di jok belakang.
"Eh?!" Seru Gomgom saat membuka pintu dan nampak Joanna yang sudah tertidur pulas di sisi kiri mobil.
"Dia temen kita, udah loe masuk aja. Kita bicara di mobil aja." Ucap Eunice agar Gomgom masuk ke mobil.
Perlahan Gomgom masuk ke dalam mobil dan berusaha agar dia tidak mengganggu tidur gadis itu.
"Nih ole-ole dari kita berdua, sekalian vitamin buat lo. Di resepin sama dokter yang tidur disamping loe itu." Eunice menyerakan sebuah paper bag pada Gomgom, seraya mereka berdua memutar tubuh mereka agar bisa melihat Gomgom di jok belakang.
"Makasih yah, udah repot-repot. Soon gini terus, biar gue ngak lupa pernah seperjuangan sama lo pada."
"Ngak tahu diri banget lo. Udah baik kita mau jengukin lo pas lagi sibuk-sibuknya tugas di Jakarta." Sinis Fabiola.
"Iyaaa makasih temen-temen gue. Jadi gimana keadaan pacar loe pada?" Tanya Gomgom.
"Kok nanya pacar sih loe? Keadaan kita dulu dong." Protes Eunice.
"Keadaan loe berdua pasti baik kan? Secara gue bisa ngelihat loe berdua saat ini depan gue. Tapi kan gue ga bisa ngeliat Khalifa sama Efraim sekarang, makanya nanya ke kalian aja."
"Khalifa baik, gue bakalan ketemu sama dia minggu depan." Jawab Fabiola.
"Efraim juga baik, sebelum ke Jakarta dia nyamperin gue dulu di Kalimantan."
"Mantep mantep. Terus, kapan rencana loe berdua nikah?"
"He giliran kita dong yang nanya ke loe. Efraim pernah cerita kalau dia deketin loe sama Priska temen SMA dia, jadi gimana kelanjutannya?" Tanya Eunice.
"Dia ga siap sama kesibukan gue."
"Jadi loe sempet pdkt dong sama dia? Atau malah jadian." Tanya Fabiola.
"Ga, ketemu secara langsung aja ga pernah."
"Trus gimana lo bisa tahu dia ga siap sama kesibukan lo?" Kali ini Eunice yang bertanya.
"Pas dia minta ketemu, gue kasih list kegiatan gue selama seminggu. Terus dia langsung bilang ga bisa sama cowok yang sibuk kaya gue. Udah sampe situ doang."
Eunice dan Fabiola menepuk jidat mereka bersamaan.
"Gom, lo emang ga pernah deketin cewek apa gimana sih Gom? Lo tuh peraih Adhi Makayasa di angkatan kita lo Gom, masak gitu aja ga paham." Kata Eunice.
"Belum lagi loe itu kaum 'halo dek', banyak tuh temen-temen kita yang bisa ngajarin lo. Contohnya Khalifah, sebelum sama gue dia juga kaum 'halo dek' kan, belajar sama dia. Baru kali ini gue dapet polisi yang ngak pernah punya pacar." Ucap Fabiola panjang lebar.
"Mungkin Tuhan mau gue fokus karir dulu, ngak usah mikir yang lain dulu."
"Atau mungkin Tuhan udah lelah ngasih loe clue biar tahu siapa jodoh lo, karena lo terlalu ngejar karir." Timpal Fabiola.
"Ya, gue..."
Hoamm
Suara Joanna yang menguap sambil mengangkat tangannya khas orang bangun tidur, yang tanpa sadar melayang mengenai lengan Gomgom.
"Aduh!" Ringisan Gomgom membuat Joanna membuka matanya.
"HEH?!" Pekik Joanna yang kaget akan kehadiran Gomgom di sisinya.
"Eh lengan loe berdarah Gom!" Seru Fabiola melihat lengan Gomgom yang masih di perban mengeluarkan darah.
Melihat hal itu, Joanna segera menegakkan tubuhnya.
"Yun, ambilin kotak P3K di laci mobil depan loe dong." Pintah Joanna.
Eunice segera mengambil kotak tersebut dan memberikannya pada Joanna.
Joanna segera menyalakan flash handphonenya dan memberikannya pada Eunice. "Pegangin, lampu mobil gue ngak terlalu terang."
Dia segera menarik lengan baju Gomgom agar dia bisa membuka perban yang baru saja dia ganti tadi pagi.
"Eh, dokter Joanna?" Tanya Gomgom yang baru sadar bahwa gadis itu adalah dokter yang tadi pagi mengganti perbannya karena sejak tadi Joanna menutupi mukanya dengan bonekanya.
"Udah, lo diam dulu." Ucap Joanna membuat Fabiola dan Eunice menahan tawa mereka, sifat jutek teman mereka ini memang sulit hilang.
"Nah udah selesai. Maafin gue yah." Ucap Joanna setelah berhasil mengganti perban luka Gomgom.
"Makasih dok." Ucap Gomgom.
"Eh lo berdua kenalan ternyata. Sempit banget dunia ini ya, Bi." Ucap Eunice melihat keadaan ini.
"Dia dokter yang megang gue setelah kejadian 3 hari lalu."
"Lo megang dia gimana Jo?" Ejek Fabiola.
"Maksudnya gue yang meriksa dia waktu itu, ga usah buat cerita lagi ya Bi! Awas aja kalau gue tahu lo buat cerita." Ancam Joanna
"Bu dokter marah-marah wae. Yaudah Gom, kita mau balik dulu yah. Soalnya besok ibu dokter ini shift pagi, jadi ngak boleh telat pulang." Ucap Fabiola.
"Oke, thankyou yah kalian udah datang nengokin gue. Soon gue yang nengokin kalian. Hati-hati pulangnya. Gue masuk dulu." Ucap Gomgom lalu segera keluar dari mobil.
***
Sampe sekarang masih banyak yang dark readers ni hehehe
Koment dan votenya aku tunggu ya gess
🫶

KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Bisa Lari
RomanceSeorang abdi negara kebanyakan akan memilih pasangan yang berprofesi di bidang kesehatan, begitupun sebaliknya. Tapi berbeda dengan Ipda Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima, lelaki 24 tahun yang sebentar lagi pangkatnya akan naik ini sejak dulu tid...