Nine

1.1K 70 2
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

"Mama! Mama! Abang bawa pacar ma..." Teriak Marcel, adik Gomgom yang berlari mendahului sang kakak masuk ke dalam rumah.

"Marcel kenapa kamu teriak-teriak?" Ucap Endang berjalan dari dapur menemui Marcel yang sudah ngos-ngosan karena berlari dari halaman rumahnya.

"Itu ma, abang bawa pacar. Aku lihat dia bawa pacar ma." Mendengar pernyataan Marcel membuat senyuman wanita itu mereka dan segera berjalan ke arah pintu utama untuk menemui Gomgom yang baru saja masuk dari pintu itu.

"Selamat pagi mama!" Sapa Gomgom.

"Selamat pagi abang! Jadi mana pacar kamu? Kata Marcel kamu bawa pacar." Ucap Endang sambil melihat ke belakang Gomgom untuk mencari seseorang itu.

"Asal bicara tuh Marcel. Aku masih stay jomblo, gimana mau bawa pacar."

"Tapi Marcel lihat kok abang datang sama cewek." Ucap Marcel membela diri.

"He! Asal bicara kamu. Itu temennya abang. Bukan pacar abang itu." Tegur Gomgom.

"Kenapa ga diajak masuk juga kalau gitu, Nak? Masak kamu suruh tunggu di mobil, jadi ga sopan." Ucap Endang

"Dia mau tidur katanya ma. Tadi malam dia juga ikut jagain Fabiola. Aku juga cuma mau ambil baju buat di asrama terus lanjut kok ma, ga lama." Ya, semalam dia sudah menceritakan kejadian tentang Fabiola pada mamanya.

"Kalian belum sarapan kan? Sarapan dulu terus lanjut jalan. Mama udah masak nih."

"Ga usah ma, ntar di asrama aja. Dia juga pasti ga mau turun mobil. Yaudah ma, aku ke kamar dulu." Pamit Gomgom lalu segera berjalan ke arah kamarnya.

###

Gomgom membawa sebuah tas keluar dari kamarnya dan segera berjalan ke arah dapur, disana terdengar beberapa suara bunyi sendok dan piring yang beradu, pasti keluarganya sementara sarapan.

"Ma, Gomgom mau pa..." Ucapan lelaki itu terhenti begitu saja ketika dia masuk ke dapur sekaligus ruang makan itu.

"Eh kok ada lo?" Tanya Gomgom yang terkejut dengan kehadiran Joanna yang sekarang sudah makan bersama kedua orang tuanya juga Marcel.

"Lo duluan aja ke mobil, tadi katanya lo mau sarapan di asrama aja kan?" Jawab Joanna.

"Iya kak, tadi abang bilang ga mau sarapan." Timpal Marcel.

Gomgom segera meletakkan tasnya di sebuah kursi kosong dan ikut duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan Joanna.

"Tadi lo juga nyuruh gue cepet, kenapa sekarang lo yang duduk manis disini?" Bela Gomgom.

"Ya kan gue dipanggil sama tante dan om, ga sopan kalau gue nolak. Ya kan tante, om?"

"Iya bang. Mama sama Papa yang manggil Joanna tadi." Ucap Endang membenarkan perkataan Joanna.

Flashback On

Setelah Gomgom masuk ke kamarnya, Endang segera keluar melihat siapa wanita yang dibicarakan oleh anak-anaknya tadi, pasalnya selama ini Gomgom tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun, apalagi sampai membawanya ke rumah.

"Ma? Mama ngapain celingak celinguk disitu?" Tanya Deon, papa Gomgom melihat istrinya yang sedang mencoba melihat wanita itu dari jauh.

"Itu pa, kata Marcel abang bawa cewek. Makanya mama penasaran sama orangnya."

"Hah? Abang bawa cewek? Tapi tadi abang keluar dari mobil itu sendiri kok ma."

"Iya, kata abang ceweknya ga mau turun."

"Yaudah, kita aja yang ajak dia. Nunggu abang bertindak kelamaan." Ajak Deon.

"Yuk, pa." Endang mendahului Deon berjalan ke arah mobil yang terparkir di halaman rumah mereka.

Tok tok tok

Lagi-lagi ketukan di kaca mobilnya membuat Joanna harus membuka matanya.

Melihat ada sepasang wanita dan pria paru baya yang berdiri di dekat pintu mobilnya.

Joanna segera merapikan penampilannya sebelum akhirnya keluar dari mobil itu.

"Selamat pagi nak. Saya Endang dan ini suami saya Deon. Kami orang tua Gomgom." Ucap Endang memperkenalkan diri mereka berdua.

"Selamat pagi tante om. Saya Joanna, temennya Gomgom." Ujar Joanna sebelum menyalim dua orang di hadapannya tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu tante, om?" Tanya Joanna sopan, karena jujur dia tak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Tidak ada kok nak. Kami hanya menemui kamu karena tadi adeknya Gomgom bilang kalau ada teman abangnya di mobil." Ujar Deon.

"Oh iya om, tadi saya sempat lihat adeknya Gomgom. Maaf sebelumnya om, tante saya daritadi tidak menemui kalian karena saya tertidur di mobil, hehehe."

"Oh iya nak, tadi Gomgom juga bilang kok. Kamu belum sarapan kan? Tante sudah masak, ayo kita sarapan sama-sama." Ajak Endang.

"Eh, ga usah tante. Nanti saya sarapannya di rumah aja." Tolak Joanna.

"Ga baik nolak ajakan makan. Yuk." Ajak Endang lagi sambil menarik pelan tangan Joanna.

Flashback Off

"Nih piring buat kamu." Ucap Endang memberikan sebuah piring di hadapan Gomgom. Lelaki itu segera menyendokkan beberapa sendok nasi goreng buatan mamanya ke piring itu.

"Gimana Joanna? Masakan tante enak ga?" Tanya Endang.

"Hmm, enak banget tante." Puji Joanna mengangkat jempolnya.

"Masakan istri om memang selalu enak. Kapan-kapan kamu datang lagi makan bareng kita." Timpal Deon.

"Hahaha, soon ya om. Tapi nanti ajarin saya masak juga ya tant."

"Siap siap." Jawab Endang.

"Kalau makan jangan berisik. Mama sama papa yang ngajarin kan." Tegur Gomgom yang sejak tadi menatap interaksi yang ada di hadapannya.

"Kami kan udah selesai makan. Kamu tuh, belum nelen udah bicara." Balas Endang membuat Gomgom terskakmat oleh mamanya sendiri.

###

Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Gomgom, akhirnya mereka berdua kembali ke mobil.

"Ahh, udah lama banget nih gue sarapan bareng keluarga kayak tadi." Ucap Joanna sambil mengusap perutnya yang kekenyangan.

"Kok gitu?"

"Ya karena gitu. Udah yuk kita ke asrama lo. Udah jam macet nih. Gue mau ngampus." Ucap Joanna melarikan topik pembicaraan.

"Lo masih kuliah?" Tanya Gomgom sambil menyalakan mesin mobil.

"Hmm, adek masih kuliah bang."

"Halo dek!" Goda Gomgom membuat Joanna melemparkan Sepi, si boneka sapinya.

"Diam lo!"

***

Kepanjangan ya guyss hehehehe

Ingat loh jangan lupa ninggalin vote n komentnya.

🫶

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang