Seventeen

992 98 13
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

Pagi ini Khalifah turun dari mobilnya dan segera membukakan pintu mobil untuk Fabiola. Yap, setelah mencari waktu yang pas untuk mereka berdua mengambil cuti, akhirnya hari ini dan 3 hari ke depan mereka bisa bersama.

Hubungan jarak jauh memang butuh pengorbanan, ditambah lagi kesibukan mereka yang tidak ada habisnya.

Khalifah yang bertugas di Jawa Timur tidak menjadi penghalang menemui Fabiola yang bertugas di Kalimantan Timur, seperti saat ini.

"Sayang, mau kemana kita hari ini?" Tanya Fabiola setelah Khalifah masuk ke kursi kemudi.

"Kita ke villanya mami dulu yah, mau nyimpen barang-barang kita terus baru lanjut jalan-jalan. Gimana?"

"Hmm, oke deh."

Lalu mereka berangkat ke salah satu villa milik ibu Khalifah. Mereka harus menempuh jarak 1,5 jam dari asrama Fabiola ke villa itu. Tetapi waktu itu masih terbilang singkat karena pasangan ini terlalu banyak topik untuk menjadi pembahasan selama mereka di perjalanan.

"Wah udah deket yah." Seru Fabiola melihat pintu gerbang daerah villa itu.

"Iya, mau putar lagi ga sebelum ke villa?"

"Ha? Ga ga ga. Kamu capek, baru tiba disini langsung jemput aku dan ke villa. Kamu harus istirahat dulu terus nanti siang kita lanjut jalan."

"Capek aku ilang kalau udah sama kamu."

"Pantes aja mantannya banyak, mulutnya semanis ini."

"Tapi kamu suka."

"Ya karena aku udah pro ngadepin buaya kayak kamu."

"Buaya buaya gini aku tetep pacarnya Fabiola loh. Ada berapa banyak orang yang jadi saingan aku dapetin kamu."

"Tunggu aku hitung dulu." Ujar Fabiola mulai menghitung dengan jari-jarinya.

"Ehhh, ga usah di hitung. Intinya sekarang kamu udah sama aku, ga boleh ada yang rebut." Khalifah menarik tangan Fabiola agar gadis tersebut tidak melanjutkan perhitungannya.

"Kamu megang tangan aku pas kita udah nyampe, sia-sia deh 1,5 jamnya. Pantes aja tangan aku kayak kedinginan." Sindir Fabiola membuat Khalifah semakin mempererat genggamannya.

"Yaudah, mulai detik ini kamu ga boleh lepasin tangan aku sampai 3 hari ke depan."

"Gila kamu. Ya ga mungkinlah. Terus kalau kita mau makan mandi dll gimana?"

"Ya barengan." Satu toyoran di kepala Khalifah malah membuat lelaki itu tertawa.

"Kamu untung aku rugi." Ucap Fabiola lalu segera turun dari mobil, diikuti Khalifah yang berlari mengejarnya.

###

"Khal!" Pekik Fabiola dari ruang tamu saat Khalifah baru saja masuk ke dalam untuk mengambil handphonenya.

Lelaki itu dengan cepat menghampiri Fabiola.

"Kenapa sayang?" Tanyanya khawatir.

"Lihat ini!" Pintah Fabiola lalu memperlihatkan layar handphonenya yang saat ini menampilkan foto Joanna yang baru saja menyelesaikan S2nya.

"Oh, Joanna udah ujian hari ini."

"Bukan itu sayang, coba perhatiin lagi." Ucap Fabiola sambil mezoom foto tadi yang ternyata menampilkan satu sosok yang tubuhnya hanya nampak seperempat bagian saja.

"Eh ini dia foto sama siapa?" Tanya Khalifah yang baru sadar.

"Nah itu yang buat aku kaget. Bulan lalu pas aku sama Yunyun balik dari Jakarta, Teguh emang bahas kalau ada yang datengin Joanna pas lagi di rumah sakit. Tapi dia ga cerita detail soal orangnya gimana. Apa mungkin orangnya ini?" Tebak Fabiola.

"Bisa juga sih. Tante Eunice ada post juga ga?"

"Dia cuma post foto Joanna sama dia."

"Berarti tante Eunice juga bareng cowok yang foto sama Joanna dong yah."

"Pastinya sih gitu."

"Si Gomgom ga ngikutin ignya Joanna kan? Potek hati abang Gom-gom kalau lihat nih foto."

"Joanna ga bakalan acc sih kalau dia mau ngikutin Joanna. Kamu ga lihat followersnya Joanna aja cuma ada 50 orang sejak kita SMA."

"Tuh anak emang yah, followersnya ga sebanyak hartanya."

"Kalau followersnya sebanyak hartanya, udah jadi selebgram tuh dia. Bukan dokter lagi."

"Oh iyaya."

###

"Ini lo beneran post muka gue segini doang?" Tanya Gomgom melihat postingan feed Joanna pastinya dari handphone milik wanita itu.

"Kalau lo ga maksa post foto kita, gue juga ga post jadi jangan banyak komen."

Kruk... kruk... kruk...

Suara perut Joanna membuat Gomgom melirik sedetik sebelum kembali memperhatikan jalan di depannya.

"Ujian juga butuh energi, ga usah liat-liat kayak gitu." Protes Joanna.

Gomgom hanya tersenyum lalu meminggirkan mobilnya di depan sebuah minimarket.

"Roti sama susu aja yah. Soalnya nanti lo kekenyangan, kan kita mau makan siang di rumah." Ucapnya sebelum keluar dari mobil, tak menunggu jawaban Joanna.

"Eh eh eh, gue belum bilang apa-apa dia udah jalan aja."

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Gomgom kembali masuk ke dalam mobil dengan sebuah spunbond berisi beberapa susu kotak dan roti.

"Ini makan dulu." Ujarnya sambil menyerahkan spunbond itu pada Joanna.

"Makasih yah." Jawab Joanna lalu segera membuka roti dan menusukkan sedotan susu kotak tadi.

"Gue juga mau."

"Yaudah nih." Joanna membersikan sebuah roti pada Gomgom.

"Gue nyetir, gimana caranya mau makan."

"Yaudah, lo makannya pas udah sampai aja."

"Suapin dong."

"Eh, ga ga. Apaan nyuap nyuap." Mendengar jawaban Joanna tidak membuat lelaki itu mundur, dia tetap merengek pada Joanna membuat wanita itu tidak ada pilihan lain selain menyuapinya.

"Yaudah. Ah buruan?" Ucap Joanna menyuruh Gomgom membuka mulutnya.

Perintah itu segera dituruti oleh Gomgom dan Joanna berhasil menyuapi lelaki itu.

Setelah menelan roti itu, Gomgom segera mengambil susu kotak yang ada di pangkuan Joanna.

"Eh itu punya gue!" Seru Joanna saat Gomgom sudah meminumnya.

"Punya gue punya lo kan, punya lo punya gue."

"Sejak kapan itu berlaku? Gue ga pernah bilang gitu."

"Yaudah sejak hari ini." Malas berdebat dengan Gomgom, membuat Joanna hanya bisa diam lalu kembali memakan roti di genggamannya.

"Tapi gue ke rumah lo, masak ga bawa apa-apa. Mana pake baju ginian." Ucap Joanna sambil memperhatikan penampilannya saat ini.

"Ya ga apa-apa dong, kan lo juga udah berapa kali dateng ke rumah."

"Ya kan sekarang ada nenek lo juga. Ga enak gue."

"Yaudah mau beli dulu?"

"Iya, mau beli buah dulu. Sekalian mau beliin Marcel sesuatu, minggu lalu gue udah janji sama dia."

"Kok lo ga pernah janjiin gue apa-apa?"

"Ntar pas lo naik pangkat, mau apa emangnya?"

"Mau lo terima gue."

"Huftt, skip skip. Yuk jalan, kelamaan dengerin lo ntar jadi laper lagi." Jawab Joanna membuat Gomgom mengacak-acak rambut wanita itu sebelum kembali menjalankan mesin mobil.

***
Yuhuu, part ini ga panjang-panjang banget ya gess biar kalian juga ga bosan...

Seperti biasa, jangan lupa vote dan koment sebelum scroll

🫶

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang