Thirty Three

1.1K 93 15
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

"Gom! Boleh saya bicara dengan kamu?" Ucap Andi, komandan Gomgom setelah lelaki itu menyelesaikan tugasnya memimpin apel malam.

"Siap. Boleh komandan." Jawab Gomgom seraya mengikuti Andi berjalan ke arah ruangan pimpinannya itu.

Setelah tiba di ruangan itu, Andi mengajak Gomgom untuk duduk di sofa ruangannya.

"Saya ingin membahas kasus yang akan kita jalankan dua minggu lagi. Kasus gembong narkoba yang sudah lama kita incar."

"Siap komandan. Untuk kasus itu, saya sudah mempersiapkan dan melatih anak buah yang akan bertugas bersama saya."

"Saya memang tidak salah mempercayakan kasus ini pada kamu Gom. Saya hanya ingin kamu dan juga anak buah kamu mempersiapkan diri dan menjaga keluarga masing-masing. Kamu pasti tahu pelaku dalam kasus ini bukan orang biasa. Kita bahkan tidak tahu waktu pasti untuk kasus ini."

"Siap laksanakan komandan. Untuk pelatihan tertutup sebelum kita mulai kasus ini apakah boleh dilaksanakan seminggu ke depan?"

"Bisa! Kamu siapkan semuanya. Ingat, sebelum kalian melakukan pelatihan tertutup ini juga sebelum mengeksekusi kasus ini, amankan keluarga kalian."

"Siap laksanakan komandan."

###

"Gom! Lo ada apa? Komandan bahas apa?" Tanya Tino melihat Gomgom yang hanya diam setelah memasuki kamar mereka.

"Gue lagi mikirin kasus narkoba Firno."

"Oh iya. Jadi gimana perkembangan kasus Firno?" Tanya Dion yang mulai ikut dalam pembicaraan itu.

"Bentar lagi bakalan jalan. Minggu depan gue udah latihan tertutup."

"Lo udah bahas sama keluarga lo? Ini kasus besar Gom."

Gomgom mengangguk. "Gue udah bahas sama keluarga gue sebelum ngambil kasus ini. Tapi..."

"Tapi apa?" Tanya mereka berdua.

"Gue belum bahas sama Joanna."

"Kenapa?"

"Minggu depan sebelum gue pelatihan dia wisuda, gue ga mau buat dia kepikiran."

"Tapi lo harus bahas ini sama dia, kalau emang lo serius sama dia." Nasihat Tino.

"Betul Gom. Kalau dia udah yakin sama lo, dia pasti bisa nerima kerjaan lo." Timpal Dion.

"Gue pikirin dulu caranya."

###

Tepat pukul 15.00 sore, Joanna keluar dari pintu rumah sakit. Keadaan rumah sakit hari ini tidak begitu sibuk. Dan sore hari yang cerah ini membuat dia lebih bersemangat untuk menunggu Gomgom yang akan menjemputnya sore ini, sesuai janji laki-laki itu.

Beep beep

Klakson mobil Gomgom menyadarkan Joanna yang sedang asik menatap langit sore. Joanna segera berlari ke arah mobil tersebut.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang