Thirty Two

1.4K 112 22
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

"Ini ga apa-apa gue keliling markas lo?" Tanya Joanna sambil berjalan disamping Gomgom.

"Kalau lo sama gue ga apa-apa, kalau lo ga sama gue apa-apa."

"Kok gitu? Emang yang boleh bawa orang lain kesini cuma lo?" Tanya Joanna polos.

Gomgom kembali mengacak rambut Joanna gemas.

"Karena gue harus sama lo. Jadi lo ga boleh sama yang lain."

"Heh! Kalau masih jadi calon pacar, jangan banyak larang dong. I'm single and very happy."

"Itu lirik lagu Joanna-ku. Tapi sekarang lo ga bisa nyanyiin itu, karena udah ada gue."

"Hadew, gombalanmu membuatku melayang mas. Pssstt." Ejek Joanna lalu mempercepat langkahnya yang tetap disusul oleh Gomgom.

###

Setelah hampir satu jam mereka berkeliling markas juga berkenalan dengan beberapa atasan dan rekan kerja Gomgom, akhirnya mereka meninggalkan parkiran dan segera menuju ke rumah Joanna.

Saat mereka masih berkeliling, Eunice mengabari Joanna untuk kembali ke rumah membantunya mengurus beberapa hal mengenai pembukaan cabang baru kantor mereka. Yap, di tangan Eunice perusahaan yang didirikan oleh March tetap bisa berkembang, bahkan menambah cabang mereka.

"Eh Gom, lo belum makan kan dari tadi? Depan ada tukang sate kesukaan gue, mau coba ga?" Tanya Joanna.

"Hmm, boleh deh." Ucap Gomgom lalu perlahan menepikan mobilnya tak jauh dari tukang sate yang Joanna maksud.

"Tunggu disini, biar gue yang turun." Ucap Joanna.

Setelah meninggalkan Gomgom sekitar 10 menit, akhirnya Joanna kembali ke dalam mobil dengan sepiring sate ayam.

"Mau makan dulu atau makan sambil jalan Gom?" Tanya Joanna setelah membuat posisinya nyaman.

"Sambil jalan aja yah? Ntar tante Eunice jadi lama nungguin."

"Yaudah, gass bang!" Seru Joanna membuat Gomgom lagi-lagi tersenyum dengan kelakuan wanita disampingnya ini.

###

"Gom, nih ambil satenya." Ucap Joanna saat mobil sudah mulai berjalan.

"Gue ga bisa Jo."

"Tadi lo bilang makan sambil jalan aja, kok sekarang jadi ga bisa."

"Maksud gue tadi sambil jalan makannya disuapin sama lo. Kalau bawa mobil susah makannya Jo." Jawab Gomgom sambil melirik Joanna sekilas.

"Tadi lo ga bilang gitu."

"Lo aja yang ga peka."

Joanna membuang napasnya lalu segera mulai mengambil setusuk sate untuk Gomgom.

"Ahk buruan!" Ucap Joanna menyuruh Gomgom membuka mulutnya dan segera dilakukan oleh lelaki itu, membuat beberapa potong daging berhasil masuk ke dalam mulutnya.

Syukk

Joanna membersihkan saos sate yang tadi mengenai pipi Gomgom.

"Kunyah pelan-pelan biar pencernaan lo bagus!" Gomgom hanya tersenyum melihat Joanna memerintah dirinya.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang