Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.Joanna memarkirkan mobilnya di parkiran Aero Cafe. Hari ini dia dan genk teman SMAnya, SMA Tunas Bakti akan bertemu, setelah kurang lebih hampir 7 tahun mereka tidak bertemu.
Hari ini adalah hari sabtu, dan dia mendapatkan shift pagi hari ini, membuat dia bisa mengikuti perkumpulan ini.
Perlahan Joanna memasuki ruangan itu sambil mencari keberadaan teman-temannya yang sudah datang terlebih dahulu.
"Dora! Sini! Sini!" Teriak seorang gadis seumuran dengan Joanna dari pojok cafe.
Sadar dengan panggilan itu, Joanna segera berjalan ke arah gadis itu, yang juga duduk dengan beberapa gadis lainnnya.
"Woi, Bi! Gile loe manggil gue Dora. Ini udah hampir 7 tahun ye dan loe masih manggil kayak gitu, ntar ada temen kerja gue denger trus manggil gue Dora, gue suntik formalin lo!". Protes Joanna lalu duduk di salah satu bangku kosong.
"Nama loe kan Feodora Joanna Xaviera Darren, ada kata Dora-nya kan? Jadi gue ngak salah manggil loe gitu. Lagian itu panggilan sayang gue ke loe sejak kita duduk bareng, jangan di protes lagi udah." Jawab gadis yang bernama Fabiola itu, dia memang terkenal dengan kehebohan dan keresehannya, tetapi dia orang paling perhatian diantara mereka berlima.
"Mami Eunice, Bibi gangguin anakmu yang cantik ini. Tolong di jinakin dulu." Rengek Joanna pada Eunice yang sejak tadi hanya tertawa melihat mereka berdua.
Ya, sejak mereka akrab, Joanna memanggil Eunice dengan sebutan 'mami' karena nama mama dan temannya itu sama.
"Mentang mentang gue kuliahnya bareng, gue disuruh jinakin. Enak aja. Dia udah darisononya gitu, udah ngak ada harapan hahaha." Tolak Eunice.
"Udah udah, jangan ribut lagi. Sekarang kita cari si Teguh dulu, kemana tuh si bapak CEO. Udah dibela-belain ngumpul ikutin jadwal dia, kok belum nyampe-nyampe juga." Suara Karin akhirnya terdengar setelah sejak tadi hanya tertawa melihat keributan teman-temannya ini.
"Coba ibu dosen hubungin dia dulu, mungkin bapak CEO kita ada kendala biar kita bantuin." Jawab Fabiola.
All Star mereka memang sudah terkenal genk mahal sejak SMA, apalagi perkumpulan mereka ini sudah terbentuk sejak mereka kelas 10. Meskipun awal mula terbentuknya genk ini karena hanya mereka ber-5 yang menggunakan sepatu merk All Star di kelas.
Genk yang semua anggotanya adalah orang yang cerdas dan juga berprestasi di bidang masing-masing, yang akhirnya saat ini memiliki karir yang bagus. Mereka semua memang bintang, sesuai dengan nama genk ini.
"Ngak usah dihubungin. Gue udah dateng." Ucap Teguh dengan nafas ngos-ngosan karena berlari dari parkiran.
"Duduk duduk. Udah tahu punya asma masih lari-lari aja." Ucap Joanna lalu menggeserkan tubuhnya agar Teguh bisa duduk.
"Tahu nih, lo kira bu dokter kita bakalan bawain tabung O2 buat lo?" Timpal Fabiola.
Teguh mengatur nafasnya sebelum menjawab teman-temannya ini.
"Hmm, gue baru selesai meeting dadakan jam 4 tadi. Terus jalan kesini macet banget, maaf ya telat." Ucap Teguh.
"Yaudah, sebagai permintaan maaf loe. Kali ini biar Joanna yang bayar pesenan kita." Ucap Karin membuat mata Joanna terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Bisa Lari
RomanceSeorang abdi negara kebanyakan akan memilih pasangan yang berprofesi di bidang kesehatan, begitupun sebaliknya. Tapi berbeda dengan Ipda Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima, lelaki 24 tahun yang sebentar lagi pangkatnya akan naik ini sejak dulu tid...