Fourty Nine

897 100 25
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

Setelah tiba di dapur, Gomgom segera mempersiapkan segala bahan masakan yang akan dia masak. Kali ini dia hanya akan memasak capcay untuk Joanna, karena wanitanya ini hanya akan mengonsumsi sayuran di malam hari.

"Udah siap ngeliat gue masak?" Tanya Gomgom pada Joanna yang sejak tadi memperhatikannya dari kursi makan yang ada dalam ruangan itu.

"Udah dari tadi. Buruan, telat semenit lo ya gue makan."

"Emangnya tegah makan pacar sendiri?"

"Ya tegah, daripada pacar dimakan cewek lain. Eh maksudnya kasih makan cewek lain." Sindir Joanna.

"Oh ada yang cemburu ternyata. Pantes aja tadi tiba-tiba pake 'sayang'."

"Auh ah. Buru Gom, ini gue laper banget loh." Ujar Joanna mencari pembahasan lain agar Gomgom tidak menggodanya.

###

Gomgom mematikan kompor itu setelah beberapa menit dia fokus bergelut dengan wajan dan sendok wajan.

Gomgom segera meletakkan hasil masakannya di atas piring yang sudah dia sediakan sebelumnya.

"Jo! Ini.... ya udah tidur." Ucapan Gomgom berubah saat melihat Joanna yang sudah tertidur dengan kepala yang dia letakkan di atas meja makan.

Gomgom meletakkan makanan yang dia bawa di atas meja lalu perlahan memegang pipi Joanna untuk membangunkannya.

"Eh kok dia kayak demam?" Gumam Gomgom setelah memegang pipi Joanna yang kemudian mengecek di dahi Joanna.

"Hmm, udah masak yah?" Tanya Joanna dengan suara parau yang terbangun karena sentuhan Gomgom.

"Lo kedinginan?" Tanya Gomgom.

"Iya, sejak keluar dari hotel tadi gue kayak ngerasa dingin." Bagaimana tidak, sejak pagi Joanna hanya memakai blus tipis.

"Gue ambilin jaket dulu yah." Ucap Gomgom lalu segera masuk ke dalam kamarnya.

Tak lama kemudian dia keluar dari kamar itu dan segera memakaikan jaket miliknya pada Joanna.

"Pakai dulu." Ujarnya sambil membantu Joanna memakainya.

"Makasih yah. Makanannya boleh geser kesini dikit ga? Kejauhan." Pintah Joanna.

"Biar gue suapin."

"Ga usah, bisa ko gue."

"Gue ga terima penolakan. Lo duduk anteng aja, biar gue yang repot." Gomgom menduduki kursi disamping Joanna dan mulai meniup makanan di depannya.

"Nah udah anget. Buka mulutnya Jo." Ujar Gomgom sambil mengangkat sendok di hadapan Joanna.

"Dikit-dikit Gom, kebanyakan ini mah." Protes Joanna membuat Gomgom mengurangi porsi dalam sendok itu.

Akhirnya Joanna memakan masakan itu dengan disuapi oleh Gomgom.

"Izin menganggu komandan." Ucap Restu memasuki dapur saat Gomgom masih menyuapi Joanna.

"Kenapa Restu?" Tanya Gomgom.

"Izin keluar untuk mengantar Erin pulang komandan."

"Oh Erin udah mau balik."

"Iya, Bu dokter."

"Udah makan dia?" Tanya Gomgom membuat Joanna melirik tajam lelaki itu.

"Yaudah kamu antar dia. Hati-hati." Lanjut Gomgom menyadari lirikan Joanna.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang