Thirty Five

529 88 11
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

Gomgom mengangkat ranselnya dari bagasi mobil, lalu segera berjalan ke arah kedua orang tuanya yang juga sudah berada di depan mobil.

Hari ini adalah hari keberangkatannya untuk melakukan pemusatan latihan secara tertutup yang kemudian akan dilanjutkan pengeksekusian kasus yang dia bicarakan dengan komandan beberapa waktu lalu.

"Bang, kamu udah bilang sama Joanna? Kok dia ga dateng nganter kamu?" Tanya Endang pada Gomgom.

"Abang ga bilang bakalan nyelesaiin kasus ini ma, abang cuma bilang kami berdua mungkin ga bakalan ketemu lagi. Menurut abang ini lebih baik daripada harus buat Joanna sakit Ma." Terlihat wajah kedua orang tua Gomgom cukup terkejut dengan ucapan anak mereka.

Beberapa hari lalu Gomgom membahas mengenai kepergiaannya dan bagaimana dia akan mengatakan hal ini pada Joanna, kedua orang tuanya menyarankannya untuk jujur pada Joanna karena yakin wanita itu akan menerimanya. Tetapi keputusan Gomgom ini tidak dalam prediksi mereka.

"Nak? Kamu serius dengan itu? Mama tahu apa yang kamu sampaikan ke Joanna bukan dari hati kamu."

"Abang ga mau Joanna kena akibat dari kasus ini Ma. Waktu dia nemenin abang main futsal aja, salah satu anak buah Firno hampir nabrak dia. Dari situ abang yakin, kalau abang bilang yang sejujurnya ke Joanna, dia bakalan kena akibatnya ma, itu lebih nyakitin abang."

"Baik nak, jika itu sudah menjadi keputusan kamu. Papa sama mama akan bantu jagain Joanna selama kamu tugas. Kamu harus fokus nyelesaiin kasus ini, jangan ada yang ganggu fokus kamu. Selesaikan dengan baik, dan pulang dengan sempurna juga. Papa mama selalu doakan kamu." Ucap Deon menepuk pundak anak lelakinya itu.

"Iya pa, makasih. Mama dan papa jaga diri baik-baik juga yah. Titip adek-adek dan Joanna yah pa,ma. Tolong jangan sampein ke dia soal kasus ini, biar abang sendiri yang akan bilang ke dia kalau abang pulang." Ucap Gomgom sebelum memeluk kedua orang tuanya.

###

Tok tok tok

"Jo... boleh mama masuk nak?" Tanya Eunice dari balik pintu kamar Joanna.

Sudah 2 hari Joanna mengurung dirinya di kamar, sepulangnya dari danau.

Eunice yang mengetahui alasannya itupun hanya bisa memberikan Joanna waktu untuk sendiri. Dia tidak bisa memaksa Joanna kembali seperti dulu.

Flashback On

"Tante, Karin, Teguh. Saya mau bicara mengenai sesuatu hal sebelum Joanna turun, boleh?" Ucap Gomgom saat mereka berempat sedang menunggu Joanna bersiap untuk acara wisudanya.

"Bicara soal apa Gom?" Tanya Eunice.

"Besok saya akan pergi menyelesaikan kasus besar tante."

"Kamu sudah bilang sama Joanna?"

"Belum tan, saya bahkan minta tolong sama kalian jangan sampai Joanna tahu tentang ini. Maaf saya egois, tetapi saya takut Joanna ikut dalam kasus ini, sementara saya tidak bisa menjaga Joanna secara langsung tante."

Muka terkejut ketiganya cukup nampak setelah mendengar perkataan Gomgom barusan.

"Jadi mau lo gimana?" Tanya Teguh.

"Setelah wisuda Joanna, saya akan coba bicara sama dia kalau kami harus pisah..."

"Maksud lo?!" Ucapan Gomgom terputus karena pekikan Teguh.

"Sabar Guh, biarin Gomgom nyelesaiin ucapannya." Ucap Karin.

"Untuk kasus ini, saya tidak tahu apakah saya masih bisa pulang atau tidak. Saya tidak mau Joanna berharap sama saya yang tidak pasti ini, dia pantas bahagia."

Keheningan terjadi setelah Gomgom menyelesaikan ucapannya.

"Jadi lo mau gimana sekarang?" Tanya Teguh akhirnya.

"Saya mau minta bantuan kalian untuk menjaga Joanna. Saya tahu tanpa saya minta kalian pasti akan melakukannya, tapi saya masih ingin meminta karena saya akan menjadi penyebab dia dan kalian kecewa."

Eunice menatap Gomgom, mata lelaki itu terlihat sangat serius dengan ucapannya, sama seriusnya saat dia meminta izin untuk mendekati Joanna waktu itu.

"Nak, tante tahu pekerjaan kamu sangat berat. Dan keputusan ini sudah kamu timbang baik-baik. Tante akan kecewa sama kamu kalau kamu menyelesaikan tugas kamu tanpa memikirkan Joanna. Tapi sekarang kamu tetap memikirkan Joanna meskipun kamu  dan dia harus sama-sama sakit. Tante akan menjaga Joanna, mereka juga begitu. Setelah kamu bicara dengan Joanna, tante mau kamu fokus sama tugas kamu dan jangan khawatir dengan Joanna. Kami bisa menjamin dia." Jelas Eunice, sambil melirik Teguh dan Karin.

"Terima kasih tante, Teguh, Karin."

"Boleh tante minta satu hal lagi sama kamu? Mungkin ini berat tapi lebih baik harus kamu lakukan."

"Minta tolong apa tante?"

"Tolong block semua kontak Joanna yang ada di kamu. Maaf tante lancang, tapi itu lebih baik agar kalian berdua bisa sama-sama fokus melakukan tugas kalian. Kamu bisa menyelesaikan kasus ini, dan Joanna bisa melanjutkan spesialisnya."

Gomgom menarik napasnya berat. Hal ini sangat berat untuknya, dia tidak ingin berpisah dari Joanna tetapi ucapan Eunice barusan memang benar, dengan memutuskan kontak dengan Joanna harusnya membuat wanita itu tidak terlalu memikirkannya.

"Baik tante." Jawab Gomgom lesuh.

"Terima kasih, nak."

Flashback Off

Ceklek

Joanna membuka pintu kamarnya, menampilkan dia yang sudah rapi dengan pakaian casual yang dikenakannya. Matanya masih sembab sama seperti Eunice melihatnya kemarin.

"Selamat pagi mama." Sapa Joanna.

"Hei nak. Sudah rapi aja nih, mau kemana pagi-pagi gini?"

"Mau belanja skincare mam, udah beberapa yang habis. Sekalian mau beliin kak Kiran hadiah buat nikahan besok."

"Mama temenin ya?"

"Ga mam, Joanna bisa sendiri kok. Mama juga mau ke kantor kan."

"Mama bisa ke kantor setelah nemenin kamu kok."

"Ga mam. Joanna sendiri aja, serius deh."

"Yaudah, kamu chat mama kalau udah nyampe disana yah. Tiap 30 menit sekali infoin lokasi kamu juga."

Joanna tersenyum, Eunice kembali ke mode protektifnya. Sudah lama mode ini tidak aktif karena Joanna bersama Gomgom, orang kepercayaan mamanya. Tapi sekarang sudah berbeda.

"Oke mam, tenang aja. 30 menit sekali Joanna bakalan share location dan foto."

"Oke sayang, hati-hati yah." Ucap Eunice sebelum Joanna berlalu pergi.

"Halo Rin, Joanna lagi ke mall. Kamu bisa temenin dia? Seolah kamu ga sengaja ketemu dia yah, soalnya dia ga mau tante antar."

###

"Halo Ya! Akhirnya gue bawa lo sendiri lagi. Maaf ya udah beberapa bulan ini gue ga ngendarain lo. Mulai hari ini kita jalani jalanan Jakarta berdua doang ya Ya! Semangat Ya!" Ucap Joanna saat sudah duduk di dalam mobilnya.

Suasana hatinya saat ini belum begitu baik, ditambah lagi dia yang masih berusaha menghubungi Gomgom meskipun lelaki itu sudah tidak ada kabar sama sekali setelah pertemuan terakhir mereka.

Meskipun begitu, keluarga Gomgom masih menghubunginya, tetapi saat dia bertanya soal Gomgom tidak ada yang meresponnya.

"Come on Jo! Jangan nangis lagi dong!" Ucapnya saat butiran air mata menetesi celananya.

***
Masih ada yang sedih ga nih? Kan aku udah double update hehehe

Ada sepata kata buat Joanna atau Gomgom ga nih?

🫶

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang