Eight

1.7K 101 7
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

Joanna membuka matanya perlahan saat getaran alarm dari balik kantong jaketnya membangunkannya.

Ia mematikan alarm itu dan melihat keempat polisi muda ini masih tertidur.

Dia segera bangkit berdiri untuk mengecek infus Fabiola yang saat ini masih tertidur dengan menggenggam tangan Khalifah.

"Pagi pagi udah liat ginian. Tuhan mau kayak gini juga." Ucapnya pelan.

Setelah memastikan infus ditangan Fabiola berfungsi dengan baik. Joanna melangkahkan kakinya ke arah meja berisi beberapa air mineral botol yang disiapkan olehnya kemarin. Mengambilnya sebotol lalu segera meneguknya dalam satu tegukan.

Tak lama kemudian, Gomgom mengikuti aktivitasnya barusan. Dia mengambil botol lainnya dan menegukkan dengan satu tegukan.

"Lo ikutin gue?" Tanya Joanna sinis pada Gomgom.

"Apasih dok, dari tadi malam perasaan lo sensi terus sama gue." Jawab Gomgom.

"Gue ga sensi, cuma nanya aja."

"Nanya pake ngegas."

"Udah deh, malas gue berurusan sama lo pagi-pagi." Ucap Joanna lalu melangkahkan kakinya menjauhi Gomgom.

Brug

Jalan tergesa-gesa membuat Joanna tidak bisa mengatur langkahnya dengan baik hingga membuat dia terjatuh tepat di hadapan Gomgom.

"Kau bidadari jatuh dari surga tepat di hadapanku. Eaa."
Nyanyian Eunice membuat Joanna segera bangkit dibantu oleh Gomgom.

Nyanyian Eunice tadi pun membangunkan Fabiola dan Khalifah. Meskipun tidak melihat semua kejadiannya, setidaknya mereka melihat Gomgom yang membantu Joanna berdiri.

"Apa nih? Gue ketinggalan apa?" Tanya Khalifah menyindir keduanya.

Joanna hanya menatap Khalifah dengan mata tajamnya.

"Gue mau balik, mau lanjut tidur di rumah." Ucap Joanna langsung mengambil tasnya.

"Gue juga mau balik dulu ya guys, mau apel nih." Ucap Gomgom mencari pembahasan lain meskipun dengan cara berbohong karena sebetulnya dia masih libur hari ini.

"Eh? Kalau lo balik, ntar kita pake mobil apa?" Tanya Khalifah.

"Suruh sopir lo anterinlah, gitu aja ribet." Jawab Gomgom.

"Ga mau, kan kemarin kita pake mobil lo. Jadi ntar baliknya pake itu juga. Lo bareng Joanna aja, boleh kan Jo?" Tanya Khalifah pada Joanna yang sementara memasukkan barang-barangnya ke dalam tas miliknya.

"Ngak boleh!"

"Jo, tolonginlah. Ntar kalau Gomgom pakai taxi kelamaan nyampenya." Ujar Eunice.

"Hmm, ini bantuan terakhir gue buat lo pada yah. Setelah ini gue block nomor lo semua." Ucap Joanna lalu segera memberikan kunci mobilnya pada Gomgom. "Lo yang bawa."

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang