Fourty Eight

1.6K 116 37
                                        

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

Suara ketukan dari balik pintu menghentikan tarot reader di hadapan mereka yang sedang mengocok kartu. Dan membuat mereka semuanya menatap pintu itu.

"Kalian ada yang mesen makanan atau apa gitu?" Tanya Joanna.

"Ga ada. Kan semuanya udah kita siapin sebelumnya." Jawab Karin.

"Yaudah, coba di cek dulu. Kalau bukan urusan penting, ga usah di bukain. Kita mau fokus dengerin mba tarot nih, yakan mba?" Ujar Fabiola.

"Yaudah, biar gue aja." Eunice segera bangkit berdiri untuk mengecek siapa yang mengetuk pintu itu dari balik lubang kecil di pintu itu.

"GUYS! KENAPA PARA LELAKI ITU BISA ADA DISINI?!" Seru Eunike setelah mendapati keempat lelaki yang sudah berada di balik pintu itu.

"Siapa Yun?" Tanya Kayla.

"Cowok lo pada!"

"Hah?" Seru mereka berempat mendengarkan perkataan Eunice.

###

Joanna yang melipat tangannya di atas dada menatap keempat pasangan yang duduk berdampingan di hadapannya tajam. Setelah kedatangan empat lelaki ini, membuat acara pembacaan tarot mereka dihentikan di tengah jalan karena Khalifah yang sangat tidak mempercayai hal seperti itu, membuat acara mereka jadi terganggu.

Ya mereka adalah Khalifah, Teguh, Efraim dan Rian.

"Sopan lo pada begini?" Tanya Joanna, pasalnya sejak tadi keempat pasangan ini tidak ada yang menghiraukannya.

"Yang nyuruh lo jomblo emangnya siapa Jo?" Balas Teguh.

"Eh iya, lo pada belum tahu kan kalau si Dora udah punya pacar." Ujar Fabiola.

"Eh gimana gimana? Dia nemu pacar dimana? Selama di AS aja dia cuma beberapa kali tinggal di apart, gimana sempet mau nyari pacar." Balas Teguh.

"Pacarnya orang Indonesia kok." Ucap Kayla.

"Hmm, tadi dia udah telpon sebagai pembuktian, dan pake bahasa Indonesia. Jadi fix dia orang Indo." Timpal Eunice.

"Hadew. Mo sampai kapan lo pada ga nganggeb gue disini, hah? Udah stop gosipin gue di depan muka." Ujar Joanna yang sejak tadi hanya diam mendengar teman-temannya bercerita.

"Sekarang gue yang harusnya nanya. Kenapa lo berempat bisa disini? Ini acara bridal shower khusus para ciwi-ciwi. Kok lo pada jadi ikut sih. Males banget gue mah." Ucap Joanna sambil menunjuk keempat lelaki itu.

"Salah siapa suruh Kayla nelfon gue kalau dia ga enak badan? Ya karena gue ga ada yang bisa ngehubungin lo pada, jadi gue tanya ke mereka bertiga. Yang ternyata juga lagi sibuk nyariin pacar-pacarnya, so kita sekalian ngumpul buat nyari pasangan-pasangan kita." Jelas Teguh. Yap, selama mereka bermain TOD, mereka memilih mematikan handphone agar tak mengganggu sang tarot reader.

"Trus tahu kami disini dari mana?" Tanya Eunice.

"Pacarnya kamu ini tugas di Lampung udah lama loh sayang, masalah gitu aja kecil." Jawab Efraim sambil mencubit pipit Eunice pelan.

Joanna memutar matanya melihat adegan yang terjadi tepat di matanya.

"Yaudah, sekarang karena lo berempat udah gabung dan acara ciwi-ciwi udah done, sekarang kita mau ngapain lagi?" Tanya Joanna.

"Ya baliklah. Ini udah malem yah. Kita kesini buat jemput pasangan masing-masing Jo." Jawab Khalifah.

"Hmm, yaudah. Kalau gitu gue duluan." Jawab Joanna lalu segera bangkit berdiri.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang