MARI, BERBAGI LUKA (sequel Ku Peluk Luka)

3.1K 26 0
                                    

MARI, BERBAGI LUKA (21+)
Genre : Romance-adult

Bagaikan di sambar petir, Urfi merasakan seluruh tubuhnya tersengat listrik, tangannya gemetar, matanya memanas. Gahar tidak mencintainya? Bagaimana bisa? Mereka baru saja berbahagia, melaksanakan pernikahan beberapa jam yang lalu.

Urfi tertawa miris. "Nggak lucu, Gahar"
Urfi berharap Gahar hanya berbohong saat ini, katakan Gahar jika kamu hanya bercanda. Harapan Urfi pupus, Gahar serius dengan ucapannya.

"Aku lagi nggak bercanda, Urfi. Aku serius, aku udah ngga cinta sama kamu"

"Kenapa bisa, Gahar? Baru aja beberapa jam yang lalu kita menikah, dan..." Urfi merasakan napasnya tercekat. "Dan bahagia"

Apa hanya Urfi yang berbahagia ketika resepsi tadi? Apa hanya perasaan Urfi saja Gahar juga bahagia? Tidak mungkin. Urfi melihat tawa lepas Gahar, perasaan lega ketika laki-laki itu menantinya di pelaminan. Jelas jika saat itu Gahar bahagia dengan pernikahan mereka.

"Aku udah nggak cinta sama kamu" ulang Gahar. Laki-laki itu terus mengulang kata itu seakan hanya kata itu yang terpikirkan olehnya.

Setetes air mata berhasil keluar dari pelupuk mata Urfi. "Secepat itu perasaan kamu berubah?"

Gahar menganggukkan kepalanya, tidak melihat Urfi. Gahar memalingkan mukanya ke arah lain. "Rasa aku ke kamu udah hilang"

Urfi berjalan mendekat, menggapai tangan Gahar. "Har, mungkin kamu lagi capek. Aku akan biarin kamu istirahat, besok kita bisa ngomong lagi"

Gahar menggeleng, menatap Urfi. "Enggak. Apa yang aku bilang hari ini nggak akan berubah, Fi"

Perlahan tangan Urfi yang memegangi lengan Gahar melemah, jatuh begitu saja di kedua sisi tubuhnya. Pandangan Urfi berubah kosong, air matanya sudah membasahi pipi. "Apa ada perempuan lain yang kamu cintai, Gahar?"

Urfi tetap menanyakan itu meskipun hatinya terasa sakit. Apa perempuan lain yang membuat Gahar hilang rasa kepadanya? Jika iya, kenapa baru sekarang? Kenapa saat mereka sudah menikah? Bahkan pernikahan mereka belum sampai 24 jam. Baru beberapa jam yang lalu mereka resmi menjadi pasangan suami istri.

"Enggak, nggak ada perempuan lain"

Urfi mengangkat kepalanya, menatap Gahar, mencoba mencari kebenaran dari ucapan laki-laki itu. Urfi menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti, aku nggak masalah selagi bukan karena perempuan lain"

Gahar mengangguk. "Aku udah bilang ke kamu, dan aku nggak akan tidur sekamar sama kamu"

Gahar melangkahkan kakinya keluar kamar, meninggalkan Urfi yang masih belum bisa menerima kenyataan jika suaminya, laki-laki yang mencintainya sampai beberapa jam yang lalu, tiba-tiba hilang rasa tanpa alasan. Tidak ada perempuan lain, hanya Gahar tidak mencintai dirinya lagi. Hanya itu.

Tubuh Urfi merosot, jatuh ke lantai, matanya memburam karena air mata. Secepat itu kebahagiaan yang dia rasakan berganti dengan kepedihan. Bahkan baju pengantin masih melekat di tubuhnya, make up masih menghiasi wajahnya. Urfi terisak, menarik aksesoris yang menempel di kepalanya dengan kasar. Teriakan tidak bisa Urfi tahan, meluapkan segala kesedihannya dengan merusak baju pengantin yang dia kenakan.

*****

Blurb :

Tepat ketika pernikahan mereka di gelar, di malam pengantin yang mana seharusnya mereka habiskan untuk berbahagia, justru menjadi luka terdalam di hidup seorang Urfi Dwi Wijoyo. Dirinya yang telah melewati sekian luka di masa lalu, di pertemukan dengan Gahar Ananda Pratama, atasannya di kantor. Mereka dijodohkan oleh orang tua mereka, tapi perasaan itu tumbuh begitu saja.

Urfi merasa pilihan untuk menikah dengan Gahar adalah pilihan yang tepat. Mereka saling mencintai, dan tidak ada alasan yang mencegah mereka untuk menikah. Tapi, Urfi kembali di sadarkan dengan kenyataan jika perasaan itu bisa berubah dengan begitu mudah.

Di malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri, Gahar meminta mereka untuk pisah kamar, dan dengan tegas Gahar mengatakan jika dia tidak mencintai Urfi lagi. Apakah yang membuat perasaan Gahar berubah dengan begitu cepat? Bahkan belum ada beberapa jam setelah resepsi mereka usai.

Akankah Urfi kembali menjalani hidupnya dengan penuh luka seperti dahulu?

Atau Urfi memilih untuk meninggalkan orang yang telah memberikannya luka?

*****

Baca kelanjutan ceritanya di cerita yang berjudul Mari, Berbagi Luka

LINK :
https://www.wattpad.com/story/373237853?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Uri_rin

com/story/373237853?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Uri_rin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KU PELUK LUKA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang