BAB 25

6.5K 185 1
                                    

Selepas menyelesaikan sarapan di hotel, mereka pulang ke rumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas menyelesaikan sarapan di hotel, mereka pulang ke rumah masing-masing. Orang tua Baskara pulang ke rumah mereka, sementara Varsha ikut bersama Baskara ke rumah yang selama ini di tempati oleh laki-laki itu. Fakta baru Varsha ketahui hari ini jika Baskara tidak tinggal bersama kedua orang tuanya.

Varsha membuka pintu mobil, turun mengikuti Baskara saat mobil mereka terparkir di depan sebuah rumah. Kedatangan mereka di sambut oleh Mbok Marni yang sudah menyiapkan beberapa hidangan makanan untuk istri dari tuannya.

“Perkenalkan Varsha, beliau Mbok Marni, orang yang bekerja di rumahku” beri tahu Baskara, menunjuk Mbok Marni yang berdiri di depan mereka.

Varsha tersenyum kepada Mbok Marni, menyalami tangan perempuan paruh baya itu. “Aku Varsha, Mbok. Istri Baskara”

Mbok Marni tersenyum. "Iya, Bu. Selamat datang di rumah, jika Ibu membutuhkan sesuatu bisa memanggil Saya. Saya ada di sini dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore”

Varsha beralih menatap Baskara dengan wajah penuh tanda tanya.

“Mbok Marni hanya berada di sini saat siang hari. Beliau tidak menginap di sini” jelas Baskara.

Varsha membulatkan mulutnya membentuk huruf O, kepalanya dia angguk-anggukkan pertanda mengerti.
“Kamar Saya sudah di rapikan, Mbok?”

“Sudah, Pak”

Baskara mengangguk, melangkahkan kakinya menjauhi ruangan utama di rumah itu. Varsha berpamitan dengan Mbok Marni, mengikuti langkah kaki Baskara. Mereka masuk ke dalam kamar, kamar Baskara yang sekarang juga akan menjadi kamar Varsha.

“Ini kamar kita. Di sebelahnya ada kamar lagi, tapi aku sudah merombaknya menjadi ruangan kerja. Jika kau tidak menemukanku di mana-mana, berarti aku sedang berada di ruang kerjaku” jelas Baskara. Laki-laki itu mendudukkan bokongnya di atas kasur.

Pandangan Varsha meneliti seisi ruangan kamar Baskara, seperti kamar laki-laki pada umumnya, pekat akan nuansa gelap dengan dinding berwarna abu, serta alas kasur dengan warna senada.

“Baskara” panggil Varsha, menatap ke arah Baskara yang sudah merebahkan badannya di atas kasur dengan tangan yang dia taruh di bawah kepalanya. Mata laki-laki itu terpejam, sedangkan kakinya masih menjuntai menyentuh lantai.
Baskara bergumam singkat menanggapi panggilan Varsha.

“Aku sepertinya harus ke Secret sebentar. Aku tidak memiliki baju ganti dan aku harus mengambilnya di Secret, dan kontrakan lamaku”

Barang-barang Varsha masih berada di dalam kontrakannya, dan belum di pindahkan. Beberapa bajunya juga berada di Secret, Varsha belum memiliki baju di rumah Baskara, dia tidak mungkin bukan memakai baju Baskara.

“Biarkan saja bajumu di sana, aku sudah menyiapkan semuanya. Semua keperluanmu sudah tersedia di sini. Kau bisa melihatnya di walking closet jika kau ingin mengeceknya”

BAYAR DI MUKA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang