BAB 34

4.8K 135 15
                                    

“Hai, Ma” sapa Clara, berjalan menghampiri Veni yang sedang berada di toko tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hai, Ma” sapa Clara, berjalan menghampiri Veni yang sedang berada di toko tas. “Sudah lama kita tidak bertemu”

Veni menoleh ke samping, tersenyum saat menemukan keberadaan Clara. “Hai, Clara. Kau juga sedang ingin berbelanja?” Veni memeluk Clara, mencium pipi perempuan itu. Meskipun Clara tidak jadi menjadi menantunya, dia tetap merasa dekat dengan Clara. Mereka sering menghabiskan waktu bersama.

Clara menganggukkan kepalanya. “Aku sedang ingin menanyakan tas yang waktu itu aku incar”

“Ah, aku juga sedang menunggu tas itu. Masih belum ada stoknya” bisik Veni, mendekatkan wajahnya ke telinga Clara.

Clara tertawa kecil. “Memang susah mendapatkan yang kita inginkan, Ma. Seperti aku yang susah mendapatkan Baskara, dan akhirnya aku kalah dari Varsha”

Veni menatap Clara prihatin. Dia ingin Clara menjadi menantunya, tapi Baskara menginginkan Varsha, dan Veni tidak bisa menolak keinginan anaknya. “Kita duduk dulu. Sudah lama tidak berbincang, kau tidak pernah menghubungiku lagi semenjak kejadian di kantor Baskara” Veni mengajak Clara untuk duduk di sofa yang ada di toko tas itu, akan lebih nyaman jika mereka berbincang sambil duduk.

“Aku kecewa karena Baskara tetap memilih menikah dengan Varsha, padahal Baskara sudah menyetubuhiku”

Veni mengusap lengan Clara. “Kalian benar-benar melakukannya? Maksudku, apakah benar-benar sampai menyatu?”

Clara mengangguk. “Iya, Ma. Baskara melakukannya denganku, bahkan dia sampai keluar”

“Dia tidak memakai pengaman?”

Clara mengangguk, memasang wajah sendu. Semuanya hanya kebohongan, mereka melakukannya hanya sebentar, dan tidak sampai meledak di dalamnya. Clara masih belum merelakan Baskara, dia masih memikirkan cara untuk mendapatkan laki-laki itu kembali.

Veni menatap Clara dengan mimik wajah serius. “Kau tidak hamil bukan?” tanyanya hati-hati.

Clara mengangkat bahunya. “Aku tidak tahu, Ma. Aku sudah lama telat datang bulan, dan aku akan memeriksakannya nanti. Aku masih belum siap untuk memeriksanya”

Veni sedikit merasa khawatir. Bagaimana jika Clara mengandung anak Baskara hanya karena kesalahan yang mereka rencanakan itu? Bagaimana dengan nasib pernikahan Baskara dan Varsha nantinya?

“Bagaimana kabar Baskara, Ma? Apakah Baskara bahagia dengan pilihannya?” tanya Clara.

Veni tersenyum. “Mereka bahagia” Seperti yang Veni lihat, Baskara terlihat bahagia bersama Varsha. “Maafkan Mama, Clara. Mama tidak bisa memaksakan Baskara untuk menikahimu, dia sangat bertekad untuk menikah dengan Varsha meskipun tanpa restu dari Mama”

Clara tersenyum. “Tidak apa-apa, Ma. Aku juga tidak menyalahkan Mama. Apa Varsha sudah hamil?”

Veni menggeleng pelan. “Belum, dia belum hamil”

BAYAR DI MUKA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang