Siapa di sini yang juga baca cerita aku yang lain?
Mari, berbagi luka dan ku peluk luka series?
Oh, My Boss!!?
LimMit!?
Titik Tunggu?
Dark psyche?
Hitman Love?
Semua genre cerita di atas Adult-Romance ya guys
Aku harap kalian menikmati cerita yang lainnya juga yaa
******
Setelah meledak bersama, Varsha dan Baskara terdiam. Mereka duduk dengan punggung yang bersandar ke kepala ranjang, menikmati sisa-sisa pelepasan yang terasa begitu dahsyat. Baskara memeluk Varsha dari belakang, tangan kekarnya melingkari pinggang ramping perempuan itu. Sesekali, Baskara menciumi pucuk kepala Varsha, memberikan sentuhan hangat kepada perempuan itu.
"Kali ini terasa lebih dahsyat, Varsha" ucap Baskara tersenyum senang. "Aku tidak bilang jika percintaan kita sebelum-sebelumnya tidak dahsyat, tapi yang kali ini jauh lebih dahsyat karena kau yang memintanya terlebih dahulu dariku" Baskara mengulum senyumnya, kembali mendaratkan kecupan di kepala Varsha.
Baskara merasa begitu senang, percintaan kali ini di mulai oleh Varsha terlebih dahulu. Perempuan yang berada di pelukannya ini menginginkannya juga, dan hal itu membuat Baskara merasakan kupu-kupu menggelitik perutnya. Dia tidak bisa berhenti tersenyum.
Varsha terdiam dengan pandangan lurus ke depan. Dia mendengarkan ungkapan rasa senang yang tengah Baskara tuturkan. Bukan hanya kali ini, semua percintaan yang mereka lakukan dahsyat bagi Varsha. Dia melakukannya tanpa adanya paksaan, Varsha selalu menikmatinya karena di dalamnya Varsha membawa serta perasaan yang tidak seharusnya tumbuh. Dia mencintai laki-laki yang sudah membayarnya. Dia mencintai Baskara.
Tangan Baskara bergerak-gerak mengusap perut Varsha. Andai saja anaknya bertumbuh di dalam perut Varsha, rasanya akan jauh lebih menyenangkan. Tapi, sepertinya benihnya belum berhasil memikat sel telur di rahim Varsha, dia harus bekerja keras lagi, menambah bibit di rahim perempuan itu.
"Kapan kau berencana menyelesaikan kontrak kita, Bas?"
Tangan Baskara berhenti bergerak, senyuman di bibirnya langsung menghilang dalam sekejap. Baskara menundukkan kepalanya, menatap Varsha dengan tatapan tidak suka. "Aku tidak ingin membahasnya, aku sudah bilang jika aku belum berniat menyelesaikannya"
Varsha mengangguk singkat. Tentu. Baskara masih ingin menikmati tubuhnya. "Uang yang kau berikan padaku setiap bulannya," Varsha menjeda ucapannya, menengadahkan kepala untuk menatap wajah Baskara. "Apa itu menjadi milikku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYAR DI MUKA (TAMAT)
Romance(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!) WARNING!! (21+) Hutang sebesar 200 juta yang di tinggalkan oleh ayah Varsha, membuat Varsha harus membanting tulang untuk mencari uang. Segala pekerjaan dia lakukan, tapi hanya cu...