Jangan lupa vote
****
Varsha menatap kesal ke arah dua orang preman yang sudah menunggunya di depan kontrakan. Dirinya baru saja lelah pulang bekerja, dan kehadiran dua orang preman itu membuat suasana hatinya memburuk. Varsha mengangkat dagunya ketika bertatap muka dengan dua laki-laki bertubuh besar itu.
“Mau apa kalian ke sini?” tanya Varsha, menantang.
“Kau harus membayar hutangmu,” ucap salah satu preman.
Varsha mendengus. Belum tenggat waktu yang di janjikan, mereka sudah menagihnya. “Aku masih punya waktu dua hari lagi untuk membayar. Kalian tenang saja, besok aku akan membayarnya.”
“Kenapa harus besok? Kau tidak berniat untuk lari, kan?”
Varsha mengangkat kepalanya, sama sekali tidak takut dengan tampang ganas
mereka. “Kalau aku memang ingin lari, aku sudah melakukannya dari lama! Aku tidak perlu susah payah membayar 50 juta bulan lalu ke bos kalian! Akan lebih baik uang sebanyak itu aku gunakan untuk menyambung hidup!”“Kau berani denganku?!” Salah satu preman melangkah maju, membuat Varsha bergerak mundur.
“Memangnya kenapa?” tanya Varsha terbata-bata, mulai sedikit ketakutan. Di kontrakannya sangat sepi, tetangga tidak akan ada yang peduli sekalipun Varsha di perkosa oleh kedua preman itu. “Aku tidak salah, kalian yang salah sudah menagih terlebih dahulu.”
“Jangan mendekatiku!” Merasa kesal dengan preman yang tidak berhenti berjalan mendekatinya, Varsha memberanikan diri mendorong tubuh preman itu. Meskipun hal itu tidak membuat tubuh besar itu terdorong, tapi setidaknya dia berhenti melangkah.
“Kau mau menemaniku malam ini?” tanya preman itu, tangan kasarnya membelai wajah Varsha.
Varsha memalingkan mukanya, menghindari tangan preman itu. Tak kunjung menjauh, Varsha meludah di wajah preman itu. “Aku bilang, jangan menyentuhku!”
“Jalang!” preman itu mengusap wajahnya yang di ludahi oleh Varsha, menatap Varsha marah.
PLAK..
Tamparan kasar itu melayang mengenai pipi Varsha sampai tubuh Varsha terjatuh ke lantai. Varsha mengusap sudut bibirnya yang berdarah, pipinya berdenyut-denyut, terasa panas.“Jika bos tahu kau menyakitinya, habis riwayat kita,” ucap preman yang satu lagi, menahan temannya yang ingin menampar Varsha kembali.
Varsha meludah, mengeluarkan air liur yang bercampur darah. Varsha tertawa mendengar ucapan mereka. Jadi, mereka ke sini bukan karena suruhan dari bosnya. Sudah Varsha duga, gelagat mereka sedikit mencurigakan. Mereka datang menagih hutang yang berjumlah ratusan juta tanpa didampingi bos. Perempuan rentenir itu tidak akan mempercayai anak buahnya untuk membawa uang berjumlah besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAYAR DI MUKA (TAMAT)
Roman d'amourPART MASIH LENGKAP!! (FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!) Hutang sebesar 200 juta yang di tinggalkan oleh ayah Varsha, membuat Varsha harus membanting tulang untuk mencari uang. Segala pekerjaan dia lakukan, tapi han...