8

93 15 2
                                    

perjalanan yang harus di tempuh albelano untuk ke negara prancis lebih tepatnya ke kota Paris membutuhkan waktui sekitar 2jam lamanya , pria berdarah jerman duduk dengan cukup tenang sembari menikmati indahnya pemandangan dari balik jendela jet pribadinya .

"mr.albelano 10menit lagi kita akan segera landing di bandar udara Charles de Gaulle kota paris " ujar sang kopilot

sesuai dengan apa yg sudah di infokan akhirnya pria tersebut telah tiba di Paris , sebuah kota yg ada di negara prancis yg menjadi tempat tinggal dari keluarga yg membuat orang tercinta ya memiliki perasaan gundah yg mendalam.

"Selamat siang Mr albelano , saya lili asissten pilihan tuan Albert untuk menemani anda selama di Paris " ujar wanita muda dengan setelan kerja yg cukup rapih namun tampak begitu terbuka jika di pandang oleh pria hidung belang

"besok ganti setelan kerja mu , saya sudah memilikki tunangan Dan saya tak berminat dengan wanita rendahan " Ucap ano dengan berjalan mendahuli sang asissten sedangkan wanita itu kembali mengncingkan kemeja kerjanya yg sengaja ia bukan .

sebenarnya wajah wanita itu cukup menarik namun penampilan saja tak mampu mengait pria berpendirian seperti CEO  ya tersebut .

akhirnya setelah menempuh penerbangan selama 2 jam pria berdarah jerman itu sudah menginjakkan kakinya di kota Paris , sekarang ano sedang berada di dalam mobil dengan sang assisten yg duduk di samping supir .

"Albert sudah menjelaskan pekerjaanya kepadamu bukan " Tanya ano dengan netra yg terus menatap lurus ke layar ponselnya

"sudah tuan , Ini beberapa dokumen informasi yg anda inginkan " wanita muda itu memberikan macbooknya kepada ano Dan membiarkan pria itu menelitinya .

"kita langsung ke mansion saja " ujar ano dengan meletakkan MacBook serta ponsel pribadinya , albelano menyadarkan kepalanya ke sandaran kursi mobil Dan perlahan memejam .

tubuhnya cukup lelah terlebih sebenarnya ia juga tak bisa jika harus berjatuhan lama dengan sang kekasih namun ia tak dapat menolak Ini semua , ano tak ingin membuat Gabriel bersedihh apalagi harus meliohat lelaki cantik itu turun tangan sendirian .

.........

keesokan harinya.

langkah tegap ano berjalan menampakki marmer mahal perusahaannya , sebenarnya ia memilikki perusahaan di Paris namun tidak sebesar perusahaan pusat yg ia kelola di jerman Dan Karna ia harus mengikuti permintaan sang tunangan dengan terpaksa ia mengambil alih bisnis di jerman agar dapat dengan mudah masuk kedalam keluarga tersebut .

"tuan , Ini adalah informasi bisnis RC.GROUP yg berhasil kita dapatkan " ujar sang asissten dengan memberikan dokumen kepada sang CEO

perlahan ano bukan dokumen tersebut Dan ia baca dengan seksama "mereka memiliki bisnis dalam bidang restaurant??" Tanya ano tanpa menatap sang asissten

"benar tuan , menurut informasi restaurant itu di bangun ketika istri dari tuan maxim Belum meninggalkan dunia lebih tepatnya ketika ia mengandung putra keduanya " Jawan sang asissten

"graviel Ricardo" gumam ano

ketika mereka sedang sibuk membahas tentang Ricardo family dering ponsel ano membuat konsentrasi keduanya teralihkan .

"keluarlah"

pria tampan itu segera menekan tombol hijau Dan menempelkakn Benda pipih itu ke area telinga "morning sayang" sapa ano dengan senyuman yg mengantung apik di bibirnya .

"morning , kamu di mana hmm" Tanya Gabriel dari Sebrang telfon

"di kantor sayang, selama di paris aku akan menempati kantor cabang "

"baiklah , ku harap kamu tidak melupakan semua perjanjian kita oke " Ucap iel membuat kening pria tampan itu berkerut binggung

"maksudnya ?? kamu tidak percaya kepadaku" sahut pria itu dengan nada yg sedikit binggung

"noo, I believe you darling" jawab Gabriel cepat

"aku hanya tak ingin kamu memilikki lelaki lain selain aku di sana , aku hanya takut cinta kamu terbagi " lanjutnya berusaha mencari perkataan yg baik agar tak membuat sang tunangan Salah faham lagi

"kamu tau kalau aku mencintai kamu kan , jujur aku takut kalau kamu akan memiliki perasaan dengan lelaki putra maxim itu" Lanjut nya dengan suara yg cukup lirih

"sayangg...perlu kita hentikan saja permainan Ini ?? kita bisa membuat rencana baru contohnya menyerang bisnis mereka , aku sudah membaca beberapa tentang bisnis yg ada di bawah naungan Ricardo Dan itu tak berbeda dengan beberapa bisnis yg ku kuasai" jawab ano

"aku ingin pria itu terluka akan putranya , aku ingin dia merasakan perasaan sakit sampai ia enggan untuk bernafas kembali" sahut Gabriel dengan perasaan yg menggebu gebu.

ano yg mengerti posisi sang tunangan yg sedang emosi ia dngan cepat berusaha mengendalikan emosinya juga , ia Tau benar bahwa emosional Gabriel tak bisa jika harus ia ikuti terlebih posisi mereka juga sedang berjauhan seperti Ini.

"aku akan kembali bekerja Dan mulai memantau mereka aku harap kamu di sana juga bisa mengikuti semua peraturan ku" ujar pria itu sebelum menutup panggilan telfon .

sebenarnya jika di kata perasaan cintai ano kepada Gabriel itu cukup besar bahkan sangat besar namun terkadang pria itu memiliki perasaan jengah ketika sang tunangan melakukan tindakan di luar kendalinya , albelano ingin sekali membuat iel sang lelaki pujaanya nya itu berubah Dan fokus akan hubungan mereka namun ia tak bia memaksa banyak jika Gabriel masih menginginkan sebuah kebebasan.

tak ingin kembali pusing memikirkan hal yg tidak jelas pria tampan itu kembali fokus kepada pekerjaanya , ia tak ingin membuat perasaan gundahnya semakin menjadi jadi .

fokus nya dalam Dunia pekerjaanya terkadang membuat albelano melupakan kesehatan dirinya sendiri , pria itu tampak fokus membaca beberapa dokumen proyek sehingga melupakan jam Makan siang

TOKKK....TOKKK....

suara ketukan pintu tak membuat fokus pria tampan itu teralihkan , ano terus membaca dokuemn dokumen dngan kaca mata yg ia kenakan .

"Mr albelano , maaf mengangu Ini sudah waktu nya jam Makan siang apakah ada makanan yg ingin anda Makan??" Tanya Lili setelah benar benar masuk kedalam ruang kerja sang CEO .

"tidak , kau pergi saja jika ingin Makan siang" jawab ano tanpa melihat ke arah lawan bicaranya

Lili yg mengerti segera beranjak pergi dari sana namun langkahnya terhenti ketika sang pemimpin perusahaan itu terlihat berubah fikiran .

"kita Makan siang di restaurant mereka " ujar ano membuat sang assisten terdiam sejenak lalu segera melenggang pergi menyiapkan mobil

"baik tuan "

netra ano menatap kepergian sang asissten , fikiran pria itu melayang kemana mana " baiklah kita mulai permainan Ini " gumamnya lalu beranjak pergi dari ruang kerja pribadinya itu yg sudah di tunguu oleh Lili di luar ruangan .

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE



DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang