30

752 25 2
                                        

Tubuh albelano kembali terduduk, pria itu segera memasukkan kedua kakinya ke dalam bawah meja dan membuat iel tersenyum menang.

"Viel... Ada yg bisa ku bantu? " Tanya pria itu langsung dengan menahan desahannya , keringat dingin mulai membasahi kening albelano.

Sialann... Batin ano,ia tidak tau harus bersikap bagaimana.

"Tetaplah di situ viel" Cegah nya ketika graviel hendak berjalan mendekat.

Viel yg di cegah seperti itu langsung terdiam di tempat nya "ada apa? " Tanya nya.

"Tidak, aku... Aku hanya sedang kurang enak badan jadi jangan dekat dengan ku dahulu, kau bisa tertular" Bohong nya.

Albelano benar benar tidak bisa berbuat apa apa, terlebih sang tunangan benar benar bermain main dengan kesukaannya.

"Emhh.... " Desah nya tertahan namun mampu membuat viel mengerutkan keningnya.

"Kamu beneran gapapa?? Perlu ke rumah sakit? "

"Gapapa gapapa" Tolak ano dengan cepat.

"Jadi, ada urusan apa viel? " Tanya ano mengalihkan perhatian lelaki manis tersebut.

"Ohh yaa... Maaf aku jadi lupa"

Graviel segera duduk di kursi yg berada tepat di depan ano , keduanya duduk bersebrangan " ano , aku kesini ingin meminta tolong'' cicitnya membuat pergerakan Gabriel sedikit memelan.

"ada apa?? '' Tanya ano , pria itu mulai fokus dengan graviel Karna di bawah sana lelaki nya tak banyak bergerak .

"kak iel menghilang , ia tak pulang ke mansion semalam bahkan ketika aku mencarinya ke perusahaan dia juga gk ada" jelas viel .

albelano mengigit bibir bawah nya , ketika ia merasakan ujung penis nya di jilat memutar oleh iel "aku....emhh'' pria itu benar benar menahan diri untuk tidak menarik Gabriel keluar dari sana .

nafsu nya semakin naik , tubuh nya mendadak menegang ketika ia akan mencapai puncak nya " viel...aku....'' graviel mengernyit ketika merasakan ada yg tidak beres dari pria itu , ia hendak berdiri Dan memberikan keadaan ano namun untung saja axel berhasil masuk tepat waktu.

"tuan graviel" panggil axel membuat lelaki itu segera berbalik badan.

"tolong tunggu di ruang meeting sebentar , saya sudah menghubungi dokter pribadi saya untuk ano " cicitnya

"astaga..baiklah aku akan keluar" viel segera beranjak keluar dari sana mengikuti axel yg memimpin jalan menuju ruang meeting.

sedangkan albelano , pria tampan itu segera menarik keluar Gabriel yg sudah tersenyum licik denagn bibir yg basah akibat ereksi nya " SIALAN" umpat ano ketika ia melihat wajah sensual Gabriel yg sangat menggoda nya .

mata yg memerah dengan bibir yg belepotan akan sperma nya
" bagaimana??? apakah menyenangkan" Tanya iel dengan terkekeh.

lelaki itu segera mengeluarklan tissue basah dari Laci meja Dan membersihkan bibir nya " hanya seperti Ini?? kamu tidak ingin melanjutkan nya??" Tanya ano.

"waktu mu hanya sedikit , gunakan itu untuk bebenah " jawab iel yg fokus membersihkan wajah nya .

"siapkan beberapa Alasan yg tepat , kau tidak lupa kan jika Ini ruang CEO yg menjadi ruang axel " lanjutnya dengan membantu ano mengenakan kembali celananya , iel juga membantu albelano merapikan jas .

ketika keduanya sedang fokus merapikan pakaian , pintu ruang CEO itu kembali terbuka Dan menampakkan axel " tuan , di luar sudah ada dokter pribadi anda Dan tuan muda iel mari segera keluar mobil sudah menunggu di bawah '' ujar sang asissten .

DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang