9

99 17 2
                                    

RESTAURANT RICARDO

langkah kaki ano perlahan turun dari mobil Dan berjalan masuk kedalam restaurnt yg cukup megah , pria itu harus menempuh perjalanan yg cukup lama Karna ternyata restaurant keluarga itu berada di pinggiran kota namun yg membuat takjub ternyata pemandangan nya langsung terlihat lautan kota Paris yg cukup luas.

mereka memilih tempat duduk yg cukup bagus dengan view yg tampak cukup indah jika malam hari , tak lama mereka tiba di meja makan seorang waiters segera berjalan ke arah mereka dengan membawa menu restaurant .

albelano menilik setiap area yg ada di sana setelah memilih beberapa menu makanan yg akan dia nikmati sebagai hidangan Makan siang , netranya menilik kesana kemari Dan seketika pupilnya melebar tatkala melihat seseorang yg menjadi tujuanya untuk datang ke kota paris.

"tuan ano , hanya Ini saja pesanan anda" tany sang assisten beberapa Kali namun pria itu sama sekali tak menjawab , lilu ikuti arah pandangan sang CEO Dan perlahan mengerti

"OK, je pense que c'est notre commande, merci" ujar lili kepada sang waiters

"graviel ricardo" gumam ano

netra ano sama sekali tak melepaskan lelaki manis yg tampak cukup berbeda dari yg ia lihat di foto , wajah manis dengan tatapan mata yg cukup tegas Dan senyuman yg cukup lebar itu.

lelaki manis dengan wajah tampan nya namun memiliki kesana cantik tak lepas dari padangan pria berdarah jerman itu walaupun hanya sedetik, graviel yg terus di pandang tamopak sedikit sadar Dan mulai berbalik menatap ano .

"Mr albelano" panggil sang assisten kembali ketika makanan yg mereka pesan sudah tiba .

" saya rasa lelaki itu menyadari tatapan anda Mr " ujarnya lagi

"biarkan , aku ingin ia menatap ku Dan mengenali wajah ku " jawab ano dengan beralih menatap makanan nya ,namun pria itu masih terus menatap graviel dari ujung matanya Dan ternyata lelaki manis itu sudah tak ada di sana .


" boleh juga rasanya " ujar ano ketika mencicipi makanan yg ia pesan, tak lupa pria itu juga mengirim Foto makanan tersebut kepada sang kekasih .

keduanya saling menikmati makanan masing masing dengan netra ano yg masih menilik kesana kemari mencari keberadaan ravi namun pria itu tak menemukan kemana perginya lelaki itu , tapi tak masalah ia sudah cukup senang ketika dirinya Dan graviel sudah saling tatap Dan mengenal wajah satu sma lain .

jika albelano sedang sibuk mnikmati makananya dengan netra yg terus menatap kesana kemari berbeda dengan graviel , lelaki manis itu sudah berada di dalam mobil pribadinya yg bersiap pergi dari sana .

"kenapa pria tadi terus menatap ku ya , apakah ada makanan yg tidak pas di lidahnya " cicit ravi sendirian , namun ia tak ingin memikirkan hal tersebut dan memilih pergi dari ssana. Lagipula siang Ini dirinya memiliki rapat perusahaan yg di mana akan ada sang daddy yg memantau pekerjaannya.

Berlin , jerman

Pagi ini setelah gabriel menghubungi sang tunangan lelaki cantik itu memiliki agenda pekerjaan yg tak begitu padat, setelah melakukan pengecekan di perusahaan iel langsung berkendara menuju BAR miliknya yg terletak tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Selamat siang tuan gabriel" Sapa salah satu waiters bar sembari membersihkan area pelanggan.

"James disini?" Tanya iel

"Tuan James berada di ruangannya tuan"

Tanpa menunggu lama gabriel segera berjalan pergi menuju ruang kerja pribadi partner bisnis nya tersebut yg juga menjadi sepupu sang tunangan.

"Huhfttt" Keluh lelaki itu malas dengan berjalan masuk dan duduk di sofa yg berada tak jauh dari meja kerja James

"Ada apa iel, lesu sekali ku tengok" Tanya James, pria itu segera meletakkan ponselnya dan juga menutup macbook miliknya dan berjalan mendekati lelaki itu.

"Bosan sekali, aku gk bisa kalau harus berdiam tanpa ada kegiatan begini"

"Ku rasa ano tak memiliki jadwal keluar kota kan, tumben biasanya kalau dia di Berlin kau akan menempel padanya seperti perangko" Cicit James dengan menyalakan vape nya dan menghembus kan ke udara.

"Ano di Paris" Jawab lelaki itu lirih dengan merebahkan dirinya di atas sofa

"Paris??? Urusan bisnis? "

"Ricardo" Jawab iel singkat

"Sudah waktunya? Kau tidak ikut menemani dirinya? "

"Tidak, aku harus tetap disini sesuai perintah dirinya ia tak mau aku mengacau" Cicit lelaki itu lesu

"Tapi ada baiknya aku disini, aku bisa bebas sih" Lanjutnya dengan terkekeh

"Bebas? Heyy dude sadar lah kau kira albert tak akan menjagamu 2×24jam? " Sahur James dengan tertawa meremehkan

"Kau kira albelano akan melepaskan miliknya begitu saja? Sudah nikmat saja sendiri mu dahulu daripada selalu dengan nya dan kau terus mengeluh karna pinggang mu sakit kan"

Gabriel yg mendengar itu langsung melemparkan bungkus permen yg ada di atas meja, tidak ia tak marah melainkan lelaki cantik itu sedang malu sekarang.

"Kami sama sama menginginkannya" Jawab gabriel

"Hyper sih, makanya sering ku bilang kalau kalian tuh cocok serasi"

"James daripada kau menggoda ku lebih baik kau membantu ku berfikir kegiatan apa yg harus ku lakukan agar tak bosan" Cicit gabriel

"Fikiranku sudah pusing karna malam ii penari bar tak dapat hadir, jangan membuat ku banyak berfikir lagi" Jawab James , pria tampan itu kembali fokus pada vape miliknya.

"Biar aku saja ygyg mengantikannya"

James yg mendengar itu langsung tersedak bahkan menelan asap vape nya sendiri.

"Jangan gila, aku bisa di gantung hidup hidup sama ano" Sahut James

"Tidak apa ,, dia tak akan tau kecuali kau memberitahu nya" Jawab gabriel meremehkan

"Dan soal Albert dia memiliki pasangan, yakali gk pulang cuma jagain aku terus "

"Tidak, aku tidak berani " Ujar James dengan beranjak dari duduknya.

"Kalau kau lupa aku juga bos disini, aku partner mu jadi keputusan ku juga mutlak" Pria itu memijit keningnya pusing mendengar semua keinginan gabriel yg benar benar membahayakan nyawanya sendiri.

"Malam ini aku yg akan melakukan pole dance"

Setelah mengucapkan hal tersebut lelaki cantik itu segera beranjak pergi dari sana dan kembali pulang kerumah nya, ia akan beristirahat agar tenaganya full untuk penampilannya nanti malam.

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang