14.

114 20 2
                                    

Malam yg gelap berganti pagi dengan sinar matahari yg menerangi alam, kicauan burung burung di pagi hari membuat suasana pagi menjadi semakin menyenangkan.

Seorang lelaki cantik yg masih setia dalam mimpi nya akibat pengaruh obat tidur , perlahan membuka kelopal matanya dan mengernyit merasakan nyeri pada area kepalanya.

"Ughh..... " Erang gabriel ketika ia merasakan nyeri pada area keningnya.

Netranya mulai menilik kesana kemari memandang sekitaran kamar rawat, aroma obat yg cukup khas serta infus yg tergantung membuat ingatan ingatan tipis lelaki itu perlahan kembali.

Ketika ia mulai mengingat beberapa potong kejadian terakhir yg menimpa dirinya ,perlahan pintu kamar rawat itu terbuka dan menampakkan james dengan dokter dan suster yg juga masuk kedalam.

"Selamat pagi tuan gabriel, syukurlah anda sudah siuman" Ujar sang dokter dengan meminta suster untuk memeriksa infus , sedangkan james pria itu menatap lurus ke arah lelaki yg masih terbaring di atas brankar tersebut dengan dokter dan suster yg melakukan pengecekan.

"Baiklah, semuanya sudah kembali stabil.... Kalau begitu saya pamit untuk memeriksa beberapa pasien lainya" Ujar sang dokter dengan menatap secara bergantian ke arah iel dan james.

"Baik dok, terimakasih" Jawab james

Setelah di rasa dokter dan suster itu sudah benar benar pergi dari sana barulah james beranjak berjalan mendekat ke arah brankar gabriel.

"Untung saja Tuhan baik kepadamu iel, nyawa mu gk langsung di cabut" Oceh pria itu dengan duduk di kursi penunggu pasien.

"Gimana acara semalam? " Tanya iel membuat james yg mendengar pertanyaan tersebut terkejut.

"Heyy bro.... Kau tidak khawatir dengan dirimu sendiri dan malah bertanya tentang pertunjukan semalam" Sahut james tidak habis fikir

Ntah di mana jalan fikiran gabriel, memang manusia menginginkan kekuasaan dan uang namun bukankah kita juga harus mementingkan keselamatan diri kita sendiri juga.

Bukannya menjawab lelaki itu hanya menaikkan bahunya degan raut wajah yg menunggu jawaban dari partner bisnis nya itu.

"Huhh.... Pertunjukan semalam berjalan dengan lancar karena kejadian kau terjatuh memang sudah masuk dalam akhir acara" Jawab james dengan berbalik menatap iel.

"Jangan katakan apapun pada ano" Tekan gabriel membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman.

"Tapi gimanaa pun ano akan tau iel , lagipula jika albert tak menemukan mu di condominium dia pasti akan curiga dan mencarimu"

"Urusan albert kau bisa mengatakan bahwa aku terjatuh saat akan kemari dan mengakibatkan kening ku terluka" Ucap lelaki itu santai seakan semuanya dapat percaya dengan kata katanya.

"iel...... Tunangan mu itu ano, albelano ronger yg memiliki pemikiran yg tidak mudah di tebak oleh orang lain bahkan dirimu sendiri"
"Kau kira dia akan percaya? Kau kira dia tak akan meminta orang orangnya untuk mencari tau??? " Omel pria itu dengan perasaan yg kesal.

"I know,  tapi jika kita bisa saling menutupi kebenaran bukankah itu akan membantu semuanya aman??? Jangan takut aku bisa mengatasi sepupu mu itu" Ujar gabriel menyepelekan.

"Kau sudah mengurus beberapa pelanggan yg mengambil gambar kan? "

"Hmm... Sudah, aku tak ingin mati konyol jika ano tau perihal yg terjadi" Jawab james

"Bagus, nanti katakan pada albert tentang apa yg terjadi di telfon sisanya biar aku yg mengurus "

Setelah mendengarkan ucapan gabriel pria itu segera mengotak atik ponselnya dan mengabari seseorang yg sedaritadi sudah menelfon dirinya berkali kali.

DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang