Langkah Gabriel perlahan terhenti ketika tanpa sengaja ia berpapasan dengan graviel dan juga seorang pria tua dengan beberapa bodyguard yg memberinya pengawalan.
"Kak Gabriel" Sapa viel dengan berjalan mendekati lelaki cantik itu dan menariknya mendekati sang kakek.
"Kakek, perkenalkan dia kak iel "
Netra Gabriel dan tuan ray saling bertemu dan melempar pandang, dapat lelaki itu lihat sorot mata tak suka dalam tatapan tersebut.
"Kakek memiliki urusan lain , viel katakan apapun kesulitan mu yaa jangan ragu untuk selalu bercerita pada kakek" Ucap tuan ray mengalihkan topik pembicaraan.
"Kamu gk perlu bingung , perihal eve biarkan kakek yg mengurusnya"
"Jangan kek, aku sendiri yang akan memberikan pengertian kepada kak eve. Masalahnya akan semakin rumit jika kau sendiri yg menegur nya" Cegah graviel membuat sang kakek menyengut mengerti.
"Baiklah, kakek pergi dulu"
Pria tua itu segera berjalan pergi meninggalkan sang cucu dengan di ikuti beberapa bodyguard nya , langkah kaki tuan ray rak luput dari pandangan iel yg terus menatap nya hingga menghilang dari pandangan nya.
"Maaf ya kak, seperti kakek.... "
"Gapapa, aku mengerti kok. Lagipula tidak ada seorang ayah yang bisa menerima anak haram dari putra nya" Sahut Gabriel dengan menepuk perlahan pundak viel.
"Aku duluan ya , siang ini ada meeting dadakan"
Lelaki cantik itu berjalan pergi meninggalkan viel begitu saja, bahkan ia tak menunggu jawaban dari graviel.
.........
Eve masuk kedalam mansion axel dengan kesal , ia melemparkan tas nya sembarangan dan menghempaskan tubuhnya begitu saja ke sofa.
"Sialan , lihat saja jika aku sudah menguasai perusahaan. Akan ku pastikan kau dan cucu kesayangan mu membayar semua rasa sakit ku" Oceh nya kesal.
Seorang pelayan wanita yang melihat kedatangan dari nona nya segera berjalan mendekat, untuk menyampaikan pesan dari tuan muda nya.
"Nona, tuan axel meminta anda untuk menemuinya nanti malam untuk makan malam bersama" Ucap pelayan tersebut.
"Makan malam? Disaat waktu genting seperti ini dia mengajak ku untuk makan malam... " Ulang eve dengan nada sinis.
"Mengapa ia tak menghubungi ku langsung"
"Kata tuan, ia ingin memberikan kejutan untuk anda"
Eve melambaikan tangan nya tanda agar sang pelayan pergi dari dekat nya, saat ini wanita itu ingin beristirahat dengan tenang dulu.
Ia memejamkan matanya dengan fikiran yg melayang kemana mana, ingatan nya kembali pada ucapan sang kakek untuk dirinya.
"Tanpa graviel dan ibunya kau tak akan bisa menjadi seperti ini"
Ada rasa kesal dalam hatinya, namun ia memang tak bisa mengelak kenyataan. Akan tetapi karna wanita murahan itu juga yg membuat ibunya memilih untuk bunuh diri.
"Kalian manusia serakah hanya menginginkan harta dari nya" Gumam nya.
Setelah dirasa perasaan nya cukup tenang, wanita itu segera beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua.
GEDUNG KOSONG.
Suara tapak kaki dari sepatu lelaki bertudung mulai menggema di lorong panjang gedung terbengkalai tersebut, tak hanya itu sosok misterius itu juga menyeret tongkat baseball di sepanjang lorong.
"Tuan muda" Sapa beberapa orang berpakaian hitam rapih dengan menunduk.
"Dimana dia??? " Tanya nya dengan melayangkan tongkat baseball tersebut dan memanggul nya.
"Di ruang eksekusi tuan, silahkan"
Ia jentikkan jari nya agar bodyguard itu tak mengikutinya, langkah nya santai namun tampak cepat.
Beberapa penjaga didepan pintu eksekusi segera membuka ruangan itu.
"Sedari tadi ia masih tertidur ?? " Tanya sosok misterius itu
"Tadi dia memberontak tuan dan tidak ada cara lain, kami terpaksa memberinya suntikan penenang" Jawab salah satu bodyguard dengan takut.
Tanpa tanya lagi, ia segera berjalan masuk dan menutup pintu lalu mengunci nya dari dalam.
"Manusia jahat, manusia hina seperti mu pantas di perlakukan seperti ini" Maki nya dengan urat urat wajah yg sedikit menonjol.
"Kau, harus membayar setiap kesalahan mu dan akan ku pastikan kau merasakan setiap rasa sakit yang telah kau berikan kepada semua korban mu"
Sebenarnya ia ingin memberinya pelajaran hari ini, namun melihat kondisi target nya yang tidak menyenangkan membuat sosok misterius itu melenggang pergi begitu saja.
"Urus dia, jangan beri dia makan sebelum dia mengakui kesalahannya. Putar terus suara dan vidio itu"
Sang tuan muda langsung berjalan pergi begitu saja setelah memberikan perintah kepada para bodyguard nya.
........
Albelano, pria itu tampak berdiam diri dengan memangku dagu nya seakan ada yang sedang ia fikirkan. Ia memikirkan semua kecerobohannya kepada viel serta kemarahan gabriel.
"Kau emang bodoh ano, bisa bisanya kelepasan dengan target mu sendiri" Gumamnya, memaki dirinya sendiri.
Lamunan pria itu sedikit terusik ketika ponselnya bergetar , menandakan adanya panggilan masuk. Setelah ia melihat siapa yang menghubungi nya, ano segera Mengeser tombol hijau pada layar ponselnya.
"Iya viel... "
"Kakak sibuk hari ini? " Tanya lelaki manis itu, dari sebrang telfon.
"Tidak ada jadwal penting hari ini, kenapa? " Tanya ano balik.
"Mau keluar tidak? Aku bosan di mansion..... Mengurus perusahaan sendiri tak semudah yang viel bayangin"
"Boleh, mau kemana memang? "
"Di dekat sini ada pasar malam kak, mau kesana? "
"Oke, kakak jemput ya. Kamu di mana? "
"Kita bertemu di tempat saja kak, apartment pribadi viel sangat jauh dari tempat kakak "
"Aku sharelock saja ya "
Keduanya saling mengatur waktu serta tempat untuk pertemuan, setelah memastikan semuanya dan mendapatkan sharelock dari viel pria itu segera beranjak pergi dari ruang kerja nya.
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN
SEE YOU NEXT CHAPTURE

KAMU SEDANG MEMBACA
DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}
Fantasycerita berisi beberapa perkataan vulgar , bxb 21+ yg homopobic dilarang mampir bagaimana jika kehidupan yg kau anggap begitu tenang berubah menjadi sangat rumit ketika ada seorang lelaki yg datang kedalam kehidupan mu dan mengatakn bahwa ia adalah...