27

30 8 1
                                    

suasana di dalam ruang kerja sang tuan maxim benar benar Terasa sangat menengangkan , bagaimana tidak Karna tidak ada yg mau mengalah di antara ayah Dan anak tersebut.

"kau boleh mengumumkan tentang Gabriel , namun....." tuan maxim menjeda ucapanya membuat langkah viel yg tadinya hendak berjalan keluar terhenti tepat di depan pintu , begitupun dengan iel yg ikut diam.

"namun katakan kepada seluruh karyawan , bahwa dia adalah saudara sepupu jauh kita" lanjutnya membuat netra lelaki manis itu melebar , sedangkan Gabriel ia sama sekali tak menangapi hal tersebut Dan memilih diam dengan senyum tipis nya.

"apa maksud daddy" Tanya graviel dengan menatap kesal ke arah sang ayah.

''kau ingin membuat reputasi perusahaan hancur?? apa tanggapan semua orang jika mereka Tau , bahwa CEO dari A.X corporation memilikki anak Haram???"

ucapan sang daddy benar benar membuat lelaki manis itu naik pitam, dengan kesal graviel hendak melangkah maju mendekati sang daddy namun berhasil di cekal oleh Gabriel.

"baik jika itu demi nama baik perusahaan" sahut iel dengan berusaha setenang mungkin , sedangkan viel lelaki manis itu tampak terkejut dengan keputusan Sosok lelaki yg ia anggap sebagai kakak.

"kak,gak bisa begitu dong"
"mereka harus Tau siapa kakak, bahkan Dunia harus Tau bahwa kakak Ini juga keturunan Ricardo " ujar viel kesal

"tanpa nama dia , Dunia sudah Tau siapa aku viel"

Gabriel melangkah pergi meninggalkan ayah dan anak tersebut , langkah nya terus berjalan dengan cukup cepat menuju toilet akan tetapi ketika ia sedang terus berjalan tanpa sengaja dirinya berpapasan dengan ano Dan axel yg juga ntah menggapa berada di sana.

"gabriel" gumam albelano , netranya membulat ketika melihat sang tunangan tampak emosi dengan mata yg sedikit memerah.

pria tampan itu hendak membalikkan badan Dan mengejar sang kekasih akan tetapi lengan nya berhasil di cekal oleh alex .

"maaf tuan , ada tuan muda graviel di belakang anda . beliau juga berjalan ke arah sini" Ucap axel memberikan informasi, ano yg awalnya hendak marah segera mengendalikan raut wajah nya.

"heyyy....are you okey??" Tanya ano , pria itu menghentikan langkah graviel yg hendak berjalan melewati dirinya.

''sorry...sorry ano aku tidak melihat kehadiran mu" jawab si Manis dengan raut wajah khawatir.

"kau melihat lelaki yg baru saja lewat??" Tanya viel membuat ano menganguk meng iyakan.

"dia adalah lelaki yg aku ceritakan tempo hari" ano yg mendengar itu segera membuat raut wajah terkejut seakan tidak mengenali seseorang yg viel maksud.

"anak tuan maxim yg lainya??" Tanya ano

"ya....aku khawatir dengan dia "

"apakah ada hal buruk yg terjadi??" Tanya ano , ia ingin Tau menggapa tadi iel tampak cukup emosi ketika keluar dari ruang CEO .

graviel menghela nafas berat , ia berjalan mendekat ke arah ano Dan tanpa aba aba ia langsung memeluk tubuh pria itu erat.

''daddy ingin semua orang Tau kalau kak iel adalah sepupu jauh kami, ia tak ingin mereka Tau bahwa kak iel adalah anak Haram nya" ungkap graviel membuat pria tampan itu melebarkan matanya dengan tangan yg mengepal, ia benar benar ingin mendatangi tuan maxim Dan membunuhnya dengan tangan nya sendiri.

dengan cukup kasar albelano segera melepaskan pelukan tersebut "maaf viel , bisakah kita bahas hal Ini nanti?? aku ada urusan mendadak" albelano melangkah pergi begitu saja meninggalkan graviel yg memandang binggung ke arah nya .

''maaf tuan , ano memilikki pekerjaan yg cukup urgent anda bisa menghubungi nya di lain waktu. kalau begitu saya juga pamit , permisi" ujar axel berusaha memberikan pengertian agar tak ada hambatan untuk rencana mereka di kemudian hari.

sang asissten berjalan dengan cukup cepat mengikuti langkah kaki sang tuan , dapat ia lihat jika emosi dari tuan muda nya itu sedang berada di Ubun Ubun.

"kosongkan seluruh jadwal ku, atur rencana perjalanan keluar kota agar viel tak curiga jika ia mencariku" titah albelano setelah ia Dan axel sudah benar benar masuk kedalam mobil .

mobil pribadi ano mulai berjalan Dan pergi dari area perusahaan , jika albelano merasakan sakit hati akibat kondisi sang tunangan......di sisi lain ada viel yg masih tertegun dengan sikap dingin pria yg ingin ia kenal lebih dekat .

"ada apa dengan dia, tak biasanya dia bersikap sedingin itu" gumam lelaki manis itu , awalnya ia ingin mengejar ano namun niatnya itu harus ia urungkan ketika dirinya mengingat tentang Gabriel .

TOILET

langkah kecil viel terus berjalan mendekati sosok lelaki yg ia cari sedari tadi , dapat ia lihat mata merah dengan urat urat yg tampak terlihat.

sepertinya ia benar benar menahan amarah nya , batin graviel.

"kak iel" panggil graviel dengan menyentuh pundak yg lebih tua.

Gabriel yg mendengar itu segera membasuh wajah nya , tak hanya itu lelaki cantik itu juga membenahi penampilan nya yg sedikit acak acakan Dan berbalik menatap yg lebih muda dengan senyum lebar nya.

''are you okey kak iel'' Tanya viel dengan raut wajah khawatir.

"gapapa, aku gapapa kok tenang aja" jawab iel berbohong.

"kak, kenapa kakak memilih untuk mengikuti apa yang daddy katakan??" cicit graviel dengan mengenggam kedua pergelangan tangan iel.

"apa yg harus ku kejar viel ?? aku selama Ini sudah terlatih hidup sendiri tanpa bantuan siapapun , aku berdiri di bawah kaki ku sendiri dengan semua pecahan kaca yg ku pijak " lelaki manis itu menjeda kata kata nya Dan terkekeh kecil.

''kau Tau apa yg lebih mengerikan viel ?? ketika kita ingin mengekspose sebuah kebenaran yg bahkan tak dapat merubah apapun " lanjutnya , setelah mengucapkan hal tersebut Gabriel segera beranjak pergi meninggalkan graviel sendirian .

lelaki itu terus berjalan keluar dari sana , sebuah bangunan kokoh yg siapapun ingin ada di sana namun tidak untuk iel .

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang