suara ambulance tampak menyusuri jalanan menuju rumah sakit , di dalam mobil itu terdapat gabriel Dan graviel beserta seorang perawat yang sibuk menghentikan pendarahan punggung ano.
Perjalanan menuju rumah sakit terdekat memakan waktu 50menit , terlebih berlikuk likuk nya jalanan pantai membuat mobil ambulance itu tidak dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kakak se khawatir itu dengan kak ano" Ucap viel membuat lelaki cantik yang duduk di samping nya itu langsung menatap dirinya.
"Viel..... "
"Mungkin kalau kalian lebih memperhitungkan lagi setiap rencana yang akan kalian lakukan, semuanya tidak akan menjadi seperti ini"
Manik bulat gabriel menatap serius ke arah viel, baru kali ini setelah mengenal lelaki itu gabriel dapat melihat sorot mata tegas milik graviel.
"Graviel....apakah kam.... "
BRAKKK.....
Suara keras bersamaan dengan menabraknya mobil ambulance pada pinggiran tebing membuat mereka semua yang ada di sana terkejut, kendaraan darurat itu berhenti secara mendadak ketika mengalami pecah ban dan menabrak pinggiran tebing.
"Kenapa Sus.. " Tanya iel
"Maaf tuan, sepertinya saya harus menganti ban mobil terlebih dahulu"
"Ban mobil ambulance kita pecah tuan, saya sudah menghubungi pihak rumah sakit untuk mengirimkan bala bantuan" Jelas sang perawat pria.
Viel dan iel melangkah turun dari dalam mobil, agar sangat suster dapat leluasa merawat ano yang kondisinya mulai stabil dan suster pria lainya memperbaiki ban mobil ambulance.
Kedua lelaki itu saling diam satu sama lain, rasa canggung mulai menguasai mereka.
"Sejak kapan kamu tau tentang semua ini? "
Tanya iel dengan menatap graviel."Sedari awal kau mengirim mata mata untuk mengintai keluarga Ricardo"
"Aku mengikuti permainan kalian dan menguji pria mu hahahaha, rasanya cukup menyenangkan ketika melihat kalian percaya dengan drama ku" Jelas lelaki manis itu dengan tertawa mengejek.
"Kalau sedari awal kau tau, mengapa kau menggoda ano untuk meniduri mu mengapa kau... "
"Awalnya aku ingin langsung membongkar permainan kalian, tapi kak.....tunangan mu membuat ku tergoda"
"VIEL!! "
"Why?? Tenanglah kau terlalu mengunakan amarah mu dalam setiap mengambil keputusan" Ejek lelaki itu ketika berhasil memancing emosi iel.
"Kau hanya seorang anak yang terlahir karna kesalahan daddy, lantas fikiran darimana kau ingin datang ke keluarga kami dan ingin di akui? "
Bagai manusia dua karakter, sungguh gabriel sangat tidak menyangka bahwa seseorang yang ia anggap baik bisa berucap seperti itu.
"Kau dan tunangan mu itu ingin menghancurkan ku? Kau ingin menjadikan aku kelemahan tuan maxim???? BODOH!! "
walaupun dalam kondisi terluka, ano dapat mendengar jelas perdebatan dari kedua lelaki itu. Bahkan kedua suster itu juga muka mengalihkan perhatian menatap kedua lelaki yang sedang adu bicara.
"Sayangnya, kita harus berbagi pria kak iel. Walau aku tak menginginkannya dia cukup pandai memuaskan ku, bagaimana? Kau mau kita berbagi kan??? "
"Viel, ini seperti bukan kamu" Timpal ano ketika mendengarkan setiap ejekan graviel.
"Kakak yakin dapat mengenali ku dengan baik?? Bahkan kita bertemu tidak ada 1bulan kak" Jawab Graviel.
"Kecelakaan daddy itu ulah mu kan? Kau ingin membuat pria itu membayar kesalahannya, mungkin cara mu salah namun tujuan mu benar"
Senyum smirk tampak begitu saja di sudut bibir graviel, lelaki itu sedikit terkekeh ketika mendengarkan tebakan gabriel.
"Bawa tunangan mu dan pergilah dari sini"
Sejak awal, gabriel memang sudah menargetkan viel sebagai kelemahan dari tuan maxim namun setelah melihat kondisi yang sebenarnya lelaki cantik itu terus berfikir dengan apa yang sudah ia rencanakan.
Ada perasaan menyesal karna tidak mendengarkan tutur kata dari sang tunangan, namun ia tak bisa menghentikan semuanya begitu saja terlebih gabriel sudah tau siapa penghianat sebenarnya.
"Kecelakaan tuan maxim memang ulah ku, namun apakah sekarang kau tidak berfikir ulah siapakah penembakan hari ini? "
Ucapan graviel cukup mampu membuat iel terdiam, terlebih lelaki manis itu tampak tersenyum miring dengan menodongkan pistol kepada dirinya.
"Iel....iell... " Teriak ano ketika merasa suasan sudah melebihi batas nya.
Pria itu melepaskan selang bantu pernafasan nya dan memberontak dari cekalan suster, ia tak memfikirkan luka di punggung nya yang masih basah dan lebih khawatir dengan kondisi sang pujaan.
"Arghhhh..... " Erang ano ketika ia merasakan rasa nyeri ketika memaksa bangun dari terlungkup nya.
"Ano... Tetaplah di dalam untuk mendapatkan perawatan, mobil sebentar lagi siap kita akan ke rumah sakit dan jangan hiraukan semua ucapan viel"
Sebuah tembakan keluar begitu saja ketika gabriel menuntut ano untuk kembali masuk kedalam mobil, kedua perawat juga terkejut dengan melesetnya peluru mengenai tebing namun bukan dari arah graviel.
"lari....LARI!!! " teriak viel membuat semuanya semakin panik.
Lelaki manis itu segera memasukkan pelatuknya kembali ke dalam celana belakang nya dan menarik gabriel untuk pergi dari sana.
"Pergi dan cari dimana daddy, aku akan menemani ano" Ujar viel dengan mendorong gabriel ketika ia melihat 3mobil mulai berhenti.
"Viel... Apa maksud ini semua"
"PERGI KAK!!! aku tak ingin mati konyol dan carilah pertolongan"
Graviel melemparkan kunci mobil milik nya yang berada tak jauh dari sana "gunakan itu dan otak cerdas mu, CEPAT!! "
beberapa orang berbadan besar mulai turun dari ketiga mobil yang berhasil menghadang ambulance dan hal tersebut membuat gabriel segera mengikuti ucapan viel untuk pergi dari sana.
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR
SEE YOU NEXT CHAPTURE

KAMU SEDANG MEMBACA
DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}
Fantasycerita berisi beberapa perkataan vulgar , bxb 21+ yg homopobic dilarang mampir bagaimana jika kehidupan yg kau anggap begitu tenang berubah menjadi sangat rumit ketika ada seorang lelaki yg datang kedalam kehidupan mu dan mengatakn bahwa ia adalah...