"Cepat minta maaf!" Titah Sua pada Elle yang sedang loading otak, mencoba memahami ulang situasi saat nama Zale Mitnar Raja sinting penguasa Tanah Minar disebut.
"Kau ini tuli, ya?" Sua meraih lengan Elle dan mengguncangnya. "Ayo ikut berlutut!"
Dengan kaku Elle berlutut seperti yang Sua minta. Perasaannya benar-benar kacau, terlebih saat tahu bahwa ia pipis di celana dan muntah.
Elle kaget, belum pernah seumur-umur ia bertemu dengan manusia sekejam Zale Mitnar. Iya, kan?
Zale Mitnar, itu namanya. Tokoh utama pria antagonis dari sebuah novel fantasi romansa berjudul 'Hold Me Tight' yang Elle rasa tidak ada romantis-romantisnya. Terlebih pria itu sendiri, Zale Mitnar, memiliki sifat kejam diatas rata-rata bahkan sampai akhir Elle kasihan pada Avantika yang memilih mengakhiri hidup daripada tetap hidup bersama Zale.
Pria itu juga Elle kenal sebagai orang yang suka tusuk sana sini. Pria itu akan mengambil satu gadis dari setiap provinsi yang ada di Minar untuk dijadikan perempuannya selama sebulan lalu menghabisinya.
Tak peduli pada perasaan apalagi cinta, Zale tidak pernah mempercayai ikatan emosi semacam itu. Dia hanya ingin menyenangkan seorang gadis selama sebulan lalu menyiksanya habis-habisan sebagai ganti atas kenikmatan dan fasilitas yang didapat gadis itu selama sebulan.
Dan, yah, lalu pada akhirnya Zale menelan ludah sendiri saat bertemu dengan Avantika. Gadis dari provinsi ke-39 yang sukses membuatnya terpesona dan cinta mati, namun sayang cintanya terhadap Avantika bertepuk sebelah tangan.
"Elle!"
"Y-ya?" Elle menoleh kaku ke arah Sua lalu ia ikuti interupsi wanita itu untuk menundukkan kepala lebih rendah lagi seakan mau mencium ujung sepatu Zale yang ada dihadapannya.
"Tolong maafkan aku." Ucap Elle pelan.
"Dari mana kau mendapatkannya?"
"Yang Mulia, ampuni saya. Gadis ini masih baru. Dia yang memenuhi kriteria dari segi tanggal lahir, anda ingin gadis yang lahir di tanggal 7 bulan 7 dan gadis ini--"
"Suruh dia bereskan semua kekacauan yang ada disini." Sentak Zale memotong penjelasan Sua, ia tidak mau tahu.
"B-baik Yang Mulia." Wanita itu menjawab patuh daripada membela diri atau membela Elle, lagipula Elle yang salah disini bukan dirinya.
"Kau dengar yang dikatakan Yang Mulia? Bereskan kekacauan di kamar ini." Bisik Sua memerintah Elle. "Tapi, bersihkan dirimu terlebih dahulu."
Elle menggigit bibir dalam, seumur-umur tak pernah ia disuruh bebersih di rumah. Tahu-tahu muncul di tempat ini dan disuruh ngebabu.
"Kau mendengarkan?"
"A-h, ya!" Angguk Elle patuh.
Tak lama Zale meninggalkan ruangan tersebut disusul oleh Sua sehingga tersisa Elle disana. Mengedarkan pandangan seperti orang linglung dan jijik saat menatap muntahannya sendiri.
Dan mau tidak mau Elle harus bersihkan semua itu termasuk seluruh ruangan besar ini. Dilihatnya berbagai sisi ruangan ini berantakan terutama kasur dan meja-meja di dekatnya yang penuh botol minuman serta nampan- nampan berisi makanan utuh.
Setelah membersihkan dirinya di ruangan lain seperti perkataan Sua, Elle kembali ke kamar Zale dan membersihkan setiap sudut termasuk mengganti sprei, selimut, dan bantal-bantal yang tersedia di dalam lemari besar yang ada di ruangan itu.
"Aku bakal dapat gaji untuk semua ini, kan?" Gumam Elle mulai menyapu seluruh lantai dengan setengah hati, sesekali ia juga bolak-balik mengumpulkan botol-botol keramik kosong ke sudut ruangan untuk nantinya ia bawa keluar dan buang.
KAMU SEDANG MEMBACA
39th
Fantasy"Jangan pernah berpikir kau bisa lari dariku, tak akan terjadi sekalipun dalam mimpi." ~ Zale Mitnar, pria brengsek yang mengambil satu gadis dari tiap provinsi di Minar untuk dijadikan 'wanitanya' selama sebulan sebelum akhirnya ia bunuh. Timeline...