32 | Selcouth

5.9K 718 78
                                    

"Aku akan mengeluarkanmu dari sini, pergilah ke ujung desa, seseorang akan ada disana untuk mengantarmu pada wanita itu." Zale berbisik sementara Elle mengerutkan hidung, cukup tak tahan dengan bau alkohol dari mulut pria itu.

"Kau--"

"Sekarang pura-pura mati." Titahnya.

"Ha?" Elle menggeleng. "Aku tidak mau."

"Pura-pura mati!" Ulang Zale menitah secara kebetulan dengan datangnya dua orang prajurit yang bertugas berpatroli untuk memeriksa tiap tahanan.

Langsung saja Elle menjatuhkan diri dan berlagak kejang-kejang diluar ekspektasi Zale. Sebenarnya dia bisa saja meminta prajurit membuka sel Elle dengan mudah, tapi alangkah menyenangkan melihat gadis itu bersusah payah terlebih dahulu.

"Penjaga! Lihat!" Zale mundur dan menunjuk ke arah sel Elle.

Dua prajurit itu sigap membungkuk hormat terlebih dahulu pada Zale baru memeriksa sel yang pria itu tunjuk dan melihat tahanan di dalamnya sedang kejang-kejang.

Mereka langsung membuka sel, menggotong Elle, dan membawanya keluar. Zale menyaksikan itu sambil meneguk minuman, suka sekali terhadap sensasi sedikit pahit di dalamnya lalu mengulurkan botol tersebut pada anak kecil yang mengintip di belakangnya dari balik sel.

"Kau mau?"

Wanita yang juga ada di sel anak itu langsung menariknya menjauh dari Zale dan memasang wajah kesal secara terang-terangan.

"Tidak mau? Baiklah, selamat membusuk di penjara~"

Zale berlalu meninggalkan penjara, meninggalkan anak tadi dalam rasa penasaran penuh, dan meninggalkan ibunya dalam kekesalan luar biasa yang teramat.

Pada sisi lainnya, Elle melakukan persis seperti yang Zale bilang. Saat ada kesempatan ia lari, bersembunyi dari prajurit yang berjaga di sekitar bangunan istana, dan berhasil menyelinap melalui lubang kecil pada dinding tembok yang mengelilingi bangunan kastil.

Ia berlari ke ujung desa untuk mencari seseorang yang akan mengantarnya pada wanita itu supaya secepatnya bebas dari semua ini.

Dari jauh Elle dapat melihat seseorang berdiri, menyandarkan punggungnya pada batang pohon besar seakan-akan menanti kedatangannya.

Membuat Elle semakin bersemangat, mempercepat laju larinya. Mengabaikan nafas yang hampir habis, harapannya sangat besar untuk lepas dari Zale. Namun semakin jarak terkikis, semakin Elle merasa dirinya tak asing dengan postur tubuh itu.

"Kau!" Tunjuknya ke arah Zale.

"Aku?" Pria itu berbalik dengan tampang mengesalkan. "Menurutmu siapa lagi yang tahu tentang wanita itu selain diriku?" Katanya penuh nada sombong.

Sebelum Elle bicara, Zale melempar gumpalan kain tebal ke arah gadis itu sehingga dia reflek memeluknya dengan erat dan berkata.  "Itu perbekalan kita. Jaga baik-baik, jangan sampai jatuh."

"Dan, yah..." Pria itu berbalik, bicara sambil berjalan mundur di hadapan Elle. "Aku sedang tidak dalam suasana hati bagus untuk berkelahi jadi, larilah."

"Apa?" Beo Elle bingung. Ia tatap Zale menunggu jawaban pasti, tetapi pria itu hanya menunjuk ke arah belakang Elle.

Dengan cepat Elle menoleh dan menemukan sekelompok prajurit bersenjata pedang dan beberapa ada yang membawa panah sedang berlari sambil membidik ke arah mereka.

"MULAILAH BERLARI J*LANG!"

"See you! Bye-bye, assh*ole!" Seru Elle menanggapi, berlari dengan kecepatan penuh dan melewati Zale begitu saja.

39thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang