Tadinya mau up malem kemaren, mataku gak bisa diajak kompromi 😭
**
Terima bukti cinta dari sang pria, ia sambut pula ciuman itu dengan gerakan amatir yang secara perlahan sang pria arahkan menggunakan lidahnya.
Alungkan tangan di leher sang pria, kelopak mata terpejam; serapi arti dari ciuman dengan sarat cinta mereka untuk pertama kalinya.
Terlepas lah ciuman mereka, sebab sang pria ingin gadisnya meraup oksigen sebelum lanjutkan kembali ciuman mereka.
Terasa mimpi.
Terlalu indah jika dikatakan ini adalah kenyataan. Namun, Gempa juga tidak mau mereguk bahagia ini sebagai mimpi, parahnya delusi.
Pun mereka lepas bukti cinta, lantas sang dara alihkan wajah dengan rona merah di wajah.
Enggan dirinya diabaikan, Gempa raih dagu gadisnya. Kelereng hijau sebagaimana zamrud miliknya pancarkan damba pada sang dara yang kini telah menyambut cintanya.
Dua pasang mata saling memandang, seolah ikat cinta yang semula tidak terikat. Satu pun kata tidak terurai melalui mulut mereka, sebelum tawa mengurai yang entah apa artinya.
"Aku bisa gila." Ucapkan isi hati berikut rasa yang membara seraya bawa wajah sang dara ke dekapan. "You drive me crazy." Aroma rambut yang tidak dicuci tiga bulan lebih dia hidu.
Benar apa yang Gempa katakan.
Dia gila.
Aroma rambut yang tidak dicuci berbulan-bulan pun dia hirup sebagaimana mawar.
"Tapi Gempa." Berikut kalimat terucap dari Gempi, pelukan mereka Gempi lepas. "Gak pa-pa kalau kita kayak gini?" Keraguan terpatri di irisnya.
"Kenapa emangnya?" Lembut sekali dia berucap, bahkan kapas pun insecure.
"Orang tua kita? Keluarga kita?"
Konflik keluarga mereka belum usai. Biarpun keluarga mereka tidak memiliki konflik, banyak hal yang harus dipikirkan apabila ingin menjalin hubungan sebagai saudara sepupu.
Ikatan darah mengikat begitu erat, canggung rasanya apabila berhubungan dengan sepupu sendiri. Belum lagi drama keluarga yang akan membawa keluarga besar.
"Itu bisa kita pikirin nanti." Tidak pernah bertandang pikiran tentang keluarga. Yang selalu Gempa pikirkan hanyalah cara agar Gempi menjadi miliknya.
Toh, keluarga tidak begitu penting baginya.
Orang yang ia anggap keluarga saja hanya Grizelle seorang.
Dia juga tidak menganggap Gempi sepupunya.
Bahkan tidak merasa demikian.
"Sekarang kita fokus aja ke kesehatan kamu sama hubungan kita. Okay?" Gempi beri anggukan di sela ragu. "Kepala kamu bisa sakit kalau terlalu banyak pikiran." Lagi Gempi mengangguk, buat lelakinya merasa gemas yang lantas beri cubitan lembut di pipinya.
"Kok lo mau, sih, sama cewek keras kepala kayak gue?" Kerap kali pemikiran itu bertandang padanya.
Sekeras mungkin Gempi lawan larangan Gempa.
Semakin Gempa kekangnya, maka ia akan semakin memberontak.
Pantang baginya dikekang.
Siapapun tidak boleh memberinya aturan atau bahkan perintah.
Bahkan Nara pun terbilang jarang sekali melarangnya ini-itu.
Alasan mengapa Nara selalu bungkam kendati ia selalu pulang malam karena Gempi akan melawan apabila ia menasihati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Predator's Obsession
Teen FictionYang Gempi tahu, Gempa itu baik, Gempa itu introvert, Gempa itu pendiam, Gempa itu lemah, Gempa itu cupu. Tapi dia tidak tahu. Siapa Gempa yang sebenarnya. Dia hanya tahu covernya saja. Tidak tahu bagaimana isi kepala Gempa ketika melihatnya. Start...