Panggilan kerja

128 16 5
                                    

Pagi ini teddy sudah bersiap untuk kembali ke aktivitas nya. Ia sudah bersiap memakai seragam hijau nya dan kini sedang menikmati sarapannya.
Wajahnya terlihat kacau, karena hubungannya dengan sang kekasih terpaksa berakhir semalam.
Teddy terpaksa memberikan ketegasan kepada Callista, karena tingkah Callista yang semakin menjadi, meski hatinya masih mencintai Callista, tapi ia terpaksa harus melakukan ini.
Dan mulai pagi ini pun, ia ataupun pak fajar tak lagi menjemput Callista.

Sedangkan di apartemen nya, Callista memandangi layar ponselnya. Tidak ada pesan dari masuk dari teddy, bahkan ia juga tak melihat pak fajar datang menjemput Callista.
"Tck, lu beneran marah. Ok, emang gw pikirin" Ucapnya masa bodoh dan memilih ke kantor menggunakan taksi online.

Sementara di kantor, teddy segera memanggil Ricky ke ruangannya. Ia ingin bertanya perihal karyawan baru yang akan masuk bulan depan. Teddy mencoba bersikap profesional ditengah masalah yang ia hadapi bersama Callista.

Tok tok tok

"Masuk"

Ceklek

Ricky membuka pintu

"Ada apa bang? "Ricky masuk dan duduk di kursi depan meja kerja teddy

" Gimana karyawan baru yang ikut tes wawancara kemarin, sudah ada hasil? Sudah kamu seleksi? "

"Sudah bang, saya sudah ada kandidat"

"Kamu yakin semua berkompeten? "

"Yakin bang"

"Terus, karyawan yang lolos tanpa seleksi kemarin, sudah kamu hubungi? "

"Belum bang"

Teddy mengusap wajahnya

"Astaga Ricky, kamu ini, nunggu apa lagi sih, saya sudah minta hubungi dari kemarin kemarin, tapi jawaban kamu tar, sok, tar, sok mulu! Kamu kenapa sih! "

"Maaf bang, lupa! "

"Bisa bisanya kamu lupa untuk urusan sepenting ini! "

Teddy yang dasar moodnya berantakan pun mudah terbawa emosi dan jadilah Ricky sebagai sasarannya.

"Bawa sini, data karyawan nya, saya yang akan hubungi dia"

Ricky mengangguk dan mengambil berkas milik karyawan pilihan itu. Beberapa saat kemudian dia sudah kembali dengan berkas ditangannya, teddy mengambil kasar map berwarna merah itu dan mendelik kesal pada Ricky.

Laki-laki ini mulai membuka map itu dan membacanya dengan seksama. Teddy mengambil ponselnya untuk segera menghubungi nomor itu. Tapi seketika matanya membulat dan membolak balik data tersebut begitu mengetahui nama dari karyawan terpilih ini.

"Kenapa bang? " Tanya Ricky heran karena teddy membolak balik kertas itu

"Ky,, ini,,, kamu yakin? Kamu nggak salah ambil?"

Ricky menggeleng "nggak bang,karyawan yang lolos tanpa seleksi lagi cuma ada satu, dan berkasnya sudah saya sisihkan, emang kenapa sih bang? Ada yang salah? "

Teddy diam sambil memandangi kertas itu dan kembali membaca CV beserta jawaban jawaban dari karyawan itu.

"Tck, ini beneran" Teddy masih tidak percaya

"Bener bang, nama Letisha Ayesha cuma ada satu, dan lulusan terbaik pula"

Teddy menutup map nya

"Lu aja yang hubungin dan tolong lu tes wawancara lagi dia"

"Lhoh, emang kenapa bang? "

Teddy mengusap kasar wajahnya "gw nggak yakin aja"

"Tapi kemarin abang bilang yakin dan... "

Love After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang