Ngadu ke Pusat

177 26 5
                                    

Ditengah rasa bingungnya, Raddif rekan kerja Letisha dan juga rekan kerja teddy mendekati gadis yang terlihat bingung ini. Laki-laki duduk tepat di sebelah Letisha.

"Lu nggak perlu dengerin omongan perempuan itu Letisha"

Perempuan ini sedikit mendongak menatap ke arah raddif.

"Bang Raddif"

"Sorry, gw tadi nggak sengaja denger semua"

"Abang nguping! "

"Bukan nguping, tapi nggak sengaja denger Letisha Ayesha" Ucap Raddif

Letisha mendelik sebal "Sama aja! "

"Gw cuma mau ingetin lu, kalau hubungan bang teddy dan Callista emang beneran udah end. Dan soal omongan si Callista tadi, nggak perlu lu dengerin, semalem bang teddy ada dirumah, dia nggak kerumah tuh cewek"

"Dari mana abang tau? "

"Gw semalem mabar ama dia"

"Meskipun lagi sama Callista kan bisa sambil mabar bang" Ucap Letisha masih tak percaya

"Nggak usah overthinking, kalau lu nggak percaya, lu tanya ama nyokapnya"

Letisha menatap Jimmy dengan penuh tanda tanya,ingin percaya,tapi bisa saja kemarin teddy menemui Callista setelah mengantarkan nya ke hotel. Apalagi,ia melihat beberapa kissmark di leher Callista yang membuat perempuan ini percaya kepada Callista,karena memang hubungan mereka sejauh itu. Mana yang harus ia percaya? Perempuan ini langsung bangkit meninggalkan Jimmy.

"Eh, Sha, lu mau kemana? "

"Makan" Jawab nya singkat

...........

Sore ini Letisha sengaja ijin pulang lebih awal. Ia memutuskan untuk menemui tante Hanum, mama dari teddy di rumahnya. Karena tante Hanum pasti tau semalam teddy pulang jam berapa. Tapi sebelumnya ia akan ke kantor papa nya, untuk mengembalikan beberapa kredit card yang diberikan oleh papanya.

Sesampainya di kantor Mahesa Gemilang, Letisha segera menuju ke dalam ruangan papa nya. Karyawan yang berpapasan dengan nya pun menunduk segan melihat putri dari CEO yang datang sore itu.

"Letisha, kamu kesini? Kenapa nggak bilang sama papa? Ada apa? Hmm? Kamu mau bekerja disini? " Ucap papa akbar begitu Letisha masuk keruangan nya.

Letisha menggeleng kemudian membuka tas nya

"Saya kesini untuk mengembalikan semua fasilitas yang sudah anda berikan kepada saya bapak Akbar Mahesa" Letisha memberikan sejumlah barang termasuk kunci mobil kepada papanya.

Dengan emosi papa akbar menghempas kasar barang barang yang diberikan Letisha.

"Ini apa apaan sih? Berani kamu! Kenapa jadi kurang ajar gini kamu sama papa !Pasti tentara itu yang ngajarin kamu? " Papa akbar meluapkan emosinya dengan wajah yang memerah dan urat halus yang nampak

Letisha menggeleng "jangan bawa bawa mas teddy pah, karena dia tidak seburuk yang papa kira, dan mulai hari ini, jangan pernah mencampuri urusan pribadi saya, dan jangan pernah memaksa saya untuk menikah dengan Danish, karena saya,, lebih baik mati daripada harus menikah dengan laki-laki seperti Danish " Ucap Letisha menahan air matanya.

"Dan mulai hari ini, saya sudah tidak tinggal dirumah anda lagi. Permisi" Ucap Letisha balik kanan dan keluar meninggal kan ruangan papa akbar

Sebenarnya ia tak tega berbicara dengan cukup keras seperti ini, bagaimanapun juga papa akbar adalah papa nya. Tapi sifat keras hari papa akbar membuat Letisha tega. Tak dipungkiri tenggorokan nya begitu sakit dan dadanya sesak karena menahan tangis.

Love After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang