Akan berjuang

185 22 3
                                    

Setelah tiga jam menunggu di pinggir jalan tapi tidak ada tanda tanda kepulangan Letisha sedangkan hari sudah larus malam.

Teddy menoleh ke arah jam tangan yang melingkar di tangan kanannya. Sudah hampir tengah Malam.

"Apa gw pulang aja ya, soalnya besok ada pertemuan? "Ucap teddy sambil mengedarkan pandangan nya ke segala arah.

Brum brumm

Bibir teddy tersenyum ketika melihat sebuah sedan berwarna putih berhenti di depan pagar rumahnya. Akhirnya yang sedari tadi ia tunggu sudah pulang juga.
Teddy tidak mendekat, karena baginya percuma mendekati Letisha di saat tengah malam Seperti ini, perempuan itu pasti sudah sangat lelah dan tak mau mendengar kan apa yang ia katakan.

Teddy memilih membuka ponsel dan mengirimkan pesan untuk Letisha. Bagaimana pun perasaan nya sudah lega melihat Letisha pulang dalam keadaan baik baik saja.

Me : akhirnya kamu pulang juga

Me : have a good rest Letisha.

Setelah mengirimkan pesannya, teddy melajukan mobil meninggalkan kediaman Letisha.

Sedangkan Letisha yang baru turun dari mobil menatap nanar kepergian mobil suv hitam tersebut. Ia yakin itu adalah mobil milik teddy.
Bodohnya Letisha, meskipun laki-laki itu sudah menyakiti hati mungilnya, tapi Letisha masih menyimpan sisa rasa untuk teddy.
Letisha tidak munafik jika ia masih mencintai pria brengsek ini.

"Non" Panggil pak farhan petugas keamanan rumah nya

"Iya Pak? Pak lain kali kalau ada mas mas yang tadi cari saya, bilang saya nggak ada ya, meskipun saya kebetulan ada dirumah, tapi bilang saja saya tidak ada atau sedang keluar kota atau apalah terserah"

"Baik Non" Pak farhan tersenyum tipis

Letisha melangkah gontai memasuki rumahnya. Tak dipungkiri, ia juga merindukan teddy, tapi ia harus menjauh karena tidak ingin merasakan sakit lagi.

"Dek? Dari mana kamu? Kenapa baru pulang? " Tanya papa akbar yang masih menonton

Letisha duduk di sofa seberang papanya
"Ke caffe pah, sama allana"

Papa akbar mengangguk

"Dek, gimana kesan kamu setelah bertemu danish? Dia ganteng kan,nggak kalah sama tentara tentara kamu itu"

"Biasa aja" Jawab Letisha singkat

"Cobalah kamu deket sama danish, dia baik kok sha, tadi papa sempat ketemu sama dia, dia nanyain kamu kerja dimana, dia bilang mau jemput kamu besok"

Letisha menoleh serius ke arah papanya
"Jangan aneh aneh deh pa"

"Papa serius sayang, tadi dia mengatakan itu. Lagian nggak ada salahnya kamu coba berteman dulu sama dia"

"Tck, pah? Bukannya papa itu dari awal setuju ya buat jodohin Tisha sama mas teddy? Tapi kenapa tiba tiba papa malah kenalin Tisha sama danish?"

Papa akbarr tersenyum penuh arti.

"Iya, memang, awalnya papa setuju karena papa lihat teddy anak yang baik dan sopan. Tapi setelah dia sakitin kamu malam itu, papa benar-benar kecewa Tisha, dan papa seakan mencabut restu papa untuk kalian, papa nggak mau liat kamu terus terusan terluka karena teddy, kamu berhak bahagia Letisha "

"Tapi kalau kenyataan nya mas teddy mau berubah gimana pah? Terus kalau Letisha nggak cocok sama danish gimana pah? Letisha nggak mau ah pah"

"Coba dulu Letisha, berteman dengan dia, sama seperti kamu berteman dengan pilot itu"

Love After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang