Kemarahan Letisha

515 43 8
                                    

Setelah menyelesaikan tugas negaranya hari ini, teddy segera melajukan mobil nya menuju ke kediaman Letisha. Ia harus bicara dengan calon istri nya karena selama seharian Letisha tidak pernah membalas pesan atau mengangkat teleponnya.

"Bi, Letisha ada? " Tanya teddy ketika bi sari membuka pintu rumah

"Non Tisha belum pulang, Pak"

"Belum pulang? Sedari tadi pagi belum pulang? " Tanya teddy

Bi sari menggeleng "belum pak"

Teddy mengangguk "ya sudah, saya tunggu dia di sini ya"

"Silahkan pak" Jawab bi sari kemudian berlalu meninggalkan teddy.

Teddy kemudian mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Letisha. Tapi nihil, perempuan ini tidak mengangkat panggilan darinya.

"Kamu dimana sih? " Gumam teddy mengusap kasar wajahnya.

Brumm brumm

Teddy segera berlari ke arah pintu dan melihat Letisha sudah pulang dalam keadaan baik baik saja. Rasanya ia sungguh lega.

Letisha segera masuk ke dalam rumah dan melihat teddy yang memandang nya dengan tatapan penuh intimidasi. Wajah cantik Letisha nampak membengkak, khusus nya mata dan hidung karena terus menangis.

Letisha terdiam menatap teddy.

"Dari mana aja kamu, jam segini baru pulang?"

"Nganterin Dirga ke peristirahatan terakhir" Jawab Letisha lirih dan tidak memandang ke arah teddy

"Kenapa kamu nggak kasih tau saya? Kenapa kamu pergi sendiri? Supaya kamu puas nangisin Dirga? Iya!? "

"Bukannya ini yang kamu mau? " Letisha masih bersikap tenang

"Maksud kamu apa? Kamu mau nyalahin saya! "

"Terus gimana?! Kamu mau nyalahin aku gitu?! Fine, nggak apa apa, salahin aja aku, aku juga udah capek jalanin hubungan ini" Ucap Letisha dengan nada cukup tinggi

"Letisha... !"

"APA! " Jawab Letisha dengan emosi dan tatapan yang menyalang kepada teddy. Bahkan ini kali pertama teddy melihat Letisha dalam mode seperti ini.

"Kamu kenapa sih?!"

"KAMU YANG KENAPA MAS?! KAMU MAU MARAH KAN SAMA AKU KARENA AKU PULANG MALAM DAN KARENA SEHARIAN AKU NGGAK BALAS CHAT ATAU ANGKAT TELEPON KAMU! "

"ASAL KAMU TAU YA MAS, AKU UDAH MENCOBA HUBUNGI KAMU DAN KIRIM PESAN KE KAMU TADI PAGI. AKU UDAH MINTA TOLONG SAMA KAMU UNTUK MENGANTARKAN AKU KE RUMAH DUKA, TAPI APA JAWABAN KAMU?KAMU MEMINTA AKU UNTUK DATANG SENDIRI KARENA KAMU TIDAK BISA MENINGGALKAN CALLISTA, DAN SEKARANG KAMU NYALAHIN AKU? IYA! EGOIS KAMU MAS! "

Nafas Letisha terlihat naik turun karena perempuan ini benar-benar emosi. Teddy tidak menyangka jika Letisha yang ia kenal sebagai perempuan random bisa berapi-api seperti ini.

"aku sadar mas, aku bukan prioritas kamu, dan hingga detik ini hanya Callista lah yang menguasai hati dan pikiran kamu" Ucap Letisha dengan tangisan yang hebat.

Letisha sedang dalam emosi yang cukup tinggi,karena ia harus kehilangan sahabat nya disaat ia juga harus melihat teddy yang masih peduli dengan Callista. Rasanya ia sudah lelah dengan hidup ini, ia tak sanggup lagi.

Dahi teddy mengernyit mendengar ucapan Letisha karena ia merasa tidak menerima pesan apapun dari Letisha.

"Sha,, saya nggak ngerti kamu ngomong apa"

Letisha tersenyum pahit dan mencoba tenang meskipun ia masih terisak.

"Mungkin kamu lupa mas, karena kamu sedang sibuk mengurus Callista, iya kan? Semalam aja, setelah nganter aku pulang, kamu balik lagi menemui perempuan itu. Ternyata selama ini aku salah ya, udah percaya sama kamu. Harusnya aku tau diri, kalau aku nggak mungkin semudah itu menggeser posisi Callista yang sudah lima tahun ada di hati kamu"

Love After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang