Hasutan Callista

148 24 18
                                    

Sementara di belahan bumi yang lain, ada Callista yang sedang berkeringat. Perempuan ini terus mendesah dan menjerit kenikmatan karena sentuhan di area intinya.

"Ahhh mmhhh,,, teddy,, sshh,, enak banget sayang, kita udah lama nggak nglakuin ini"

"Mmhh call... "

"Ahh,isep sayang yang itu,, iya.... "

Slurrp slurrp

"Ahh, teddy enak sayang,, "

"Mmhhh mmhhh"

"Nikmati sayang, kamu begitu seksi, sudah lama kita tidak melakukan ini"

"Ngghh ngghh teddy,,ahh bikin gw hamil malam ini sayang,."rengek Callista dengan tatapan sayu

"Pasti sayang,,saya pastikan kamu akan hamil setelah malam ini"

"Kamu cantik Callista,,sangat cantik" Ucap laki-laki itu dengan menyeringai kemudian memasukkan juniornya ke dalam inti Callista dan mulai memompa nya.

"I love you Callista.. "

Dibawah kungkungan Valdi, Callista menggeliat tak karuan. Dalam benaknya ia sedang bercinta dengan teddy. Ya, malam itu bukannya teddy yang datang melainkan valdi. Teddy tidak pernah datang ke apartemen Callista, karena laki-laki ini sudah menutup rapat pintu untuk Callista kembali. Saat ini teddy hanya ingin menjalani hari harinya dengan tenang bersama Letisha.

Malam itu Callista sedang menunggu teddy, tapi ternyata Valdi yang datang. Valdi yang awalnya ingin mengajak Callista keluar menjadi tergoda melihat Callista menggunakan lingerie. Laki-laki ini pun menjebak Callista dengan memberikan minuman yang sudah ia campur dengan obat perangsang yang telah ia siapkan.
Setelah obat tersebut bekerja, laki-laki ini menggarap Callista tanpa ampun di dalam kamarnya.

Pagi hari Callista terbangun dengan tubuh polosnya dalam pelukan Valdi. Perlahan Callista mengerjapkan mata dan mengumpulkan kesadarannya. Perempuan ini masih tak sadar jika semalam ia dan Valdi melewati malam panas karena dalam benaknya teddy lah yang melakukan itu.

Callista tersenyum merasakan tangan melingkar di perutnya. Ia mengusap ngusap tangan kekar itu.

"Akhirnya kita bisa melakukan ini lagi setelah sekian lama, aku bahagia teddy, semoga setelah ini kita tidak akan pernah terpisah" Gumam Callista.

Perempuan ini kemudian menoleh ke samping, tapi tiba-tiba senyuman itu pudar melihat siapa yang ada di samping nya. Bukan teddy seperti yang ada di pikiran nya, melainkan Valdi.

"Valdi! Lu ngapain ada disini! " Ucap Callista dengan emosi dan mendorong Valdi. Laki-laki ini pun segera membuka mata karena terkejut dengan teriakan Callista.

"Lu kenapa sih Call! Teriak teriak gitu, nggak jelas tau nggak! " Ucap Valdi

"Anj*ng lu ngapain ada disini! "

"Heh, yang sopan ya call! "

"Brengs*k lu Val, apa yang udah lu lakuin ke gw! "

Valdi menyeringai

"Semalam kita nglakuin itu atas dasar suka sama suka Callista,lu lupa? "

Callista menggeleng

"Lu pasti jebak gw kan? "

"Ngapain gw jebak lu? Kita udah sering nglakuin ini call. Udahlah call, lupain teddy,"

Callista menggeleng "pergi lu Val, gw bilang pergi!"

Valdi tersenyum smirk "gw bakal pergi, tapi lu nggak bisa pergi dari gw call, lu cuma milik gw, dan gw pastiin lu bakal hamil setelah semalam"

Valdi bangkit dan kembali memakai pakaian nya kemudian meninggalkan apartemen Callista. Sedangkan Callista mengamuk di kamarnya mengetahui kenyataan jika semalam memang teddy tidak datang melainkan Valdi. Bahkan dirinya melewati malam panasnya bersama laki-laki itu.

Love After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang