PEMBUKA ❗❗
HARAP DIBACADI NOVE INI BANYAK KATA TIDAK BAKU DAN AWUT AWUTAN. JIKA TIDAK SESUAI HARAP DI SKIP TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR MENYAKITKAN DALAM BENTUK APAPUN. KARENA MENYAKITI HATI ORANG LAIN ITU TIDAK BAIK. NOVEL INI HANYA HIBURAN SEMATA CERITA HANYA KARANGAN JANGAN DIBAWA SERIUS.
***
Apartemen Gavya dan Ira
Gavya terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam yang terletak diatas nakas samping tempat tidurnya. Lalu Setelah mengumpulkan kesadaran. Gavya segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai ia keluar kamar dan melihat apartemen masih sepi berarti Ira masih tertidur.
Hari ini, Gavya berniat untuk membuat sarapannya dengan memasak nasi goreng udang dan omelet wortel. Gavya itu memang sangat suka memasak.
Tiga puluh menit berlalu, Gavya memutuskan untuk kembali kekamarnya. la harus bersiap-siap karena sebentar lagi ia harus berangkat bekerja. Tapi sebelum itu ia akan membangunkan Ira terlebih dahulu.
Tok.. Tok.. Tok
Tidak ada tanggapan Gavya masuk langsung ke kamar Ira. Gavya melihat Ira yang tidurnya sangat berantakan membuatnya geleng-geleng kepala.
"Ira bangun " ucap Gavya membangunkan Ira.
"Lima menit lagi Gavya " gumam Ira.
"Gak ada lima menit. Ini tuh udah mau telat lo dan lagi kita ini baru pertama kali masuk. Ayo bangun" ucap Gavya membuat Ira bangun melototkan matanya tiba-tiba karena dia lupa. Ini hari pertama mereka akan masuk kerja.
"Oke aku mandi dulu ya" ucap Ira.
"Iya Ra aku tunggu di meja makan ya. Tadi aku udah bikin nasi goreng soalnya. " ucap Gavya di angguki oleh Ira.
Gavya keluar kamar Ira klau menunggu di meja makan.
Mansion Sagara
Sagara baru selesai melakukan gym nya.
Sagara mengambil rokok dan menyalakan rokoknya. Dia menatap ke jendela sambil melamun. Entah apa yang sedang di fikirkan Sagara saat ini.Sagara keluar ruang gym ia berjalan ke ruang tamu. Ternyata ayahnya datang berkunjung. Sagara duduk lalu mereka membicarakan perihal perusahaan yang saat ini sedang di pimpin oleh Sagara.
"Gara apa kamu sudah punya kekasih" tanya papah Brian
"Tidak ada" ucap singkat Sagara.
"Bukankah kamu mencintai Becca. Coba saja berhubungan dengannya" ucap papah Brian
"Sekarang sudah tidak" ucap Sagara. Saat melihat papahnya akan bicara lagi Sagara segera menyelanya.
"Kita tidak perlu membicarakan hal yang tidak penting pah. Gara pergi dulu mandi dan akan ke perusahaan" ucap Sagara meninggalkan papanya yang duduk di ruang tamu.
Di Rumah sakit
Gavya dan Ira sudah perkenalan dan sebagainya . Sekarang Gavya maupun Ira sudah berada di ruangan mereka masing masing. Gavya di ruangannya sekarang sedang membolak balik berkas yang berisikan biodata pasien yang harus ia tangani.
Gavya nanti akan di bantu dengan suster Metta. Setelah selesai membaca semua biodata pasien Gavya duduk bersandar di kursi.
"Siang dok, jangan lupa makan siang ya" ucap suster Metta.
"Terimakasih suster Metta. Kamu juga jangan lupa makan siang ya. " balas Gavya yang hanya di angguki suster Metta.
"Dokter saya boleh bertanya? " tanya suster Metta.
"Tanya apa" jawab Gavya.
"Kenapa dokter tidak jadi model saja. Tubuh dokter benar-benar bagus" ucap suster Metta sambil melihat Gavya dari atas ke bawah.
Sedangkan Gavya hanya tersenyum saja.
Gavya juga tidak tau kalau tubuhnya akan menjadi seperti sekarang. Dulu tidak terlalu menonjol tapi sekarang tubuhnya jadi sangat menonjol di bagian-bagian tertentu.
"Suster Metta bisa saja" ucap Gavya dengan tersenyum.
"Ada model baru di perusahaan besar. Model kosmetik yang sedang saya pakai tapi wajahnya enggak secantik dan bodynya juga tidak sebagus anda dokter. Apa gak rugi ya yang membayar dia menjadi model" ucap suster Metta.
"Hahahah suster kamu ada ada saja. Kalau begitu saya permisi makan siang dulu ya. Udah ditunggu sama dokter Ira dan dokter dewa soalnya" ucap Gavya.
"Cie dokter Gavya dekat ya sama dokter Sadewa" goda suster Metta hanya di balas senyuman dan pamit pergi dari ruangannya.
Makan siang
Kini Gavya Ira Dewa dan satu temannya Dewa sedang duduk bersama menikmati makan siang mereka.
"Oh iya ini kenalin Gio Fransisco temen aku. Dia ini anak dari Tuan Fransisco pemilik perusahaan terbesar di Italy. Kalian pasti tau kan" ucap Sadewa mendapat sikutan dari Gio.
Gio memang menyembunyikan jati dirinya karena dia ingin menjadi dokter dengan hasilnya sendiri. Tanpa embel-embel nama besar orang tuanya yang menjadi orang terpandang di Italy.
"Wah keren banget kak salam kenal ya aku Ira dan ini Gavya. " ucap Ira sambil mereka saling bersalaman.
"Nama kamu kaya asing sama kaya Sadewa saat aku pertam mengetahui namanya dulu. " ucap Gio.
"Iya kami sama sama blasteran Indonesia. Bedanya aku Indonesia China tapi keluargaku menetap di Italy sedangkan Ira ini Indonesia dan negara X ." ucap Sadewa di angguki Gio.
"Kalau kamu? " tanya Gio pada Gavya.
"Aku tidak tau lahir dimana dan sebagainya kak. Karena aku sedari bayi di panti asuhan" ucap Gavya membuat kaget Gio.
"Maafkan aku ya aku tidak tau" ucap Gio merasa bersalah.
"Santai saja kak tidak apa apa kok" ucap Gavya dengan tersenyum.
Entah kenapa Gio saat melihat Gavya seperti mengingatkan dengan maminya. Tapi segera Gio mengalihkan pembicaraan lain dan mereka saling mengobrol satu Sama lain.
° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆ °
Bersambung....
Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .Kamsahamnida😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI)
Romance❗❗DILARANG KERAS PLAGIAT/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN❗❗ WARNING ⚠ (21+) 🔞 Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali komentar yang bersifat membangun. Terinspirasi...