G 51

41.2K 1.6K 83
                                    

Mansion Sagara

Saat ini Sagara dibuat bingung oleh Gavya. Dia benar-benar tidak mau di tinggal Sagara barang hanya sedetikpun. Sebenarnya Sagara tidak masalah tapi hari ini ada meeting penting. Gavya yang biasanya gila kerja juga tiba-tiba tidak mau berangkat kerja.

Rumah sakit sudah dibeli Sagara jadi semuanya terserah pada istrinya tapi tanpa sepengetahuan Gavya. Sagara saat ini sedang memangku Gavya yang memang sejak tadi menempel pada Sagara.

"Sayang kamu ikut saja ya kalau begitu" ucap Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang kamu ikut saja ya kalau begitu" ucap Sagara.

"Aku tidak mau dan kamu tidak boleh pergi hari ini" ucap Gavya yang mendusel pada dada bidang Sagara.

"Hari ini aku ada meeting sayang. Hanya sebentar setelah itu aku akan langsung pulang. Atau kamu ikut aku saja ke perusahaan tidak masalah kan" ucap Sagara mencoba memberi pengertian.

Sagara yang kesabarannya sangat tipis ini mencoba selalu sabar hanya untuk istrinya.

"Oke tapi saat di mobil aku mau di pangku kamu saja  ya" ucap Gavya.

"Baiklah apapun untuk istriku " ucap Sagara lalu mencium bibir Gavya sekilas.

Gavya turun dari pangkuan Sagara dia melihat Sagara yang mengambil beberapa berkas penting. Gavya heran saat ini pada dirinya sendiri. Kenapa dia tidak mau berjauhan dengan Sagara dan selalu menempel begini.

Hospital 🏥

Ruangan Ira

Sadewa sedang berada di ruangan Ira untuk menanyakan prihal Gavya yang hari ini tidak masuk.

"Ira Gavya kemana? dan kamu tau tidak apartemennya dimana? Aku mau kesana dan bertemu dengan Gavya" tanya Sadewa.

"Buat apa lagi si kak. Kamu belum cukup ya menyakiti hati Gavya. Lagian mendiang tuangan kamu tuh udah mati. Meski ada yang mirip bukan berarti dia tunangan kamu jadi stop ganggu Gavya lagi okay " kesal Ira pada Sadewa

"Aku sudah tidak mengangap Gavya mirip dengan tunanganku. Saat ini aku ingin memperbaiki hubunganku dengan Gavya perlahan lalu kita bisa bersama. Aku tau dia juga mencintaiku. Aku merasakan itu Ira" ucap Sadewa.

"Dih apaan kamu halu ya. Gavya tuh udah nikah. Dia mencintai suaminya saat ini. Mana mungkin dia berpaling sama kamu yang seperti itu " kesal Ira dengan kepercayaan diri Sadewa.

"Kamu jangan bohong demi aku menjauh dari Gavya karena itu tidak mungkin terjadi. Gavya mencintaiku dan aku juga mencintainya mana mungkin dia menikah dengan pria lain Omong kosong " elakkan Sadewa.

"Terserah kamu mau percaya atau tidak. Yang penting aku sudah memberitahumu. Sekarang kamu pergi dari ruanganku. Aku sibuk dan satu lagi. Jangan tanya tanya soal Gavya lagi karena itu percuma. Aku tidak akan memberi tahu apapun" ucap Ira sinis dan kembali membaca profil pasiennya yang akan melahirkan hari ini.

Sadewa pergi dari ruangan Ira. Dia masih denial dan tidak percaya Gavya sudah menikah. Batinnya itu sangat tidak mungkin mengingat Gavya tidak pernah dekat dengan pria kecuali dirinya selama ini.

Hotel Mavendra

Meeting hari ini ada di hotel Mavendra jadi Gavya juga ikut ke ruangan Sagara yang ada di hotel. Saat ini Sagara akan pamit ke ruangan sebelah untuk meeting bersama petinggi perusahaan. Sagara mendekati Gavya yang duduk di kursi kebesarannya dan mencium bibir istrinya sekilas.

Cup

"Aku tinggal sebentar ya hanya di ruangan sebelah kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tinggal sebentar ya hanya di ruangan sebelah kok . Kalau kamu nanti butuh sesuatu langsung hampiri aku saja sayang " ucap Sagara di angguki Gavya.

Saat Sagara akan pergi tangannya ditarik Gavya dan memeluk Sagara lagi hal itu membuat Sagara geleng-geleng. Ada apa dengan istrinya perubahannya sangat jelas. Mulai dari nafsu makan dan sekarang tidak mau di tinggal sama sekali olehnya.

"Jangan lama lama ya" manja Gavya.

"Iya sayang tentu saja tidak lama" ucap Sagara kembali mengecup Gavya dan pamit pergi dari sana.

Ruang meeting

Sudah lama berlalu Gavya merasa bosan akhirnya dia menghampiri Sagara tanpa mengetuk pintu dan masuk begitu saja. Sekarang semua orang yang ada di sana sedang memandang Gavya kaget. Siapa yang berani masuk sembarang kemari apalagi dengan Sagara yang saat ini sangat marah karena ada yang mengelapkan dana hotel.

BRAK

Merka meeting di gebrak oleh Sagara membuat kaget semuanya termasuk Gavya.

"SEMUANYA BODOH TIDAK BISA APA APA. HAL SEPERTI INI SAJA TIDAK BISA MENGATASI. BERIKAN PROFILNYA PADAKU DAN BESOK PRIA ITU AKAN MATI KARENA MENGELAPKAN DANA SEENAK JIDATNYA" sentak Sagara membuat yang ada disana menunduk takut.

"Sagara" panggilan lembut dari Gavya membuat Sagara memejamkan matanya mengatur emosi yang ada pada dirinya saat ini.

Sedangkan semua petinggi penting di ruangan sangat takut. Mereka juga kasian dengan wanita cantik yang berani masuk ke dalam ruangan meeting. Lebih parahnya lagi ia memanggilnya sang presdir dengan namanya saja. Apa wanita ini sudah gila pikir para petinggi.

"Kemari sayang" ucap Sagara dengan suaran yang agak pelan meski datar.

Para petinggi menganga mendengar hal itu. Sayang? Siapa yang sayang pikir mereka semua.

"Baiklah untuk kalian semua perkenalkan ini istriku. Lihat baik baik wajahnya dan jangan pernah melupakannya. Ingat juga jangan pernah membuat ulah" ucap Sagara dingin.

"Baik presdir" ucap semua petinggi serempak.

Mereka bertanya-tanya kapan presdir menikah dan kenapa mereka tidak tau. Tapi mereka lumayan lega karena Sagara agak mereda saat ini berkat kedatangan istrinya.

Gavya duduk di samping Sagara. Galen sudah mengambilkan kursi untuk Gavya. Sagara mengelus paha Gavya membuat Gavya menoleh ke arah Sagara yang fokus mendengarkan presentasi dari salah satu petinggi hotel Mavendra.

Gavya mengambil tangan Sagara dan mengarahkan ke perutnya lalu Sagara menoleh tersenyum dan mengelus perut Gavya lembut. Gavya akhir akhir ini sangat suka di elus perutnya oleh Sagara.

"Apa perutnya sedang tidak enak" bisik Sagara di telinga Gavya.

"Tidak aku hanya ingin kamu elus saja" balasa bisikin Gavya.

"Tunggu sebentar ya sayang. Setelah selesai kita pulang dan kamu istirahat " bisik Sagara lagi di angguki Gavya.

Setelah itu Sagara kembali fokus pada presentasi yang ada di depannya.


° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆ °

Bersambung....

Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .

Kamsahamnida😊

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang