G 55

36.1K 1.5K 55
                                    

Ruang Rawat Gavya

Gavya mulai mengercapkan matanya perlahan. Saat sudah terbuka dia melihat sekeliling. Gavya menyadari bahwa dirinya di rumah sakit saat ini. Saat matanya menoleh ke samping melihat Sagara tertidur dengan duduk sambil memegang tangan Gavya.

Gavya melihat ke atas menatap langit langit atap. Ia berfikir bagaiamana nasib Sadewa saat ini. Kenapa Sadewa sampai tega menculiknya dan hampir memperkosanya. Bukankah dia yang sedari awal membuat hubungan menjadi sangat rumit.

Kecuali Gavya yang memulai hubungan menjadi rumit tapi yang memulai adalah Sadewa kenapa dia jadi seperti itu.

Sagara terbangun dari tidurnya saat merasakan ada pergerakan pelan dari Gavya. Dia melihat istrinya yang sudah terbangun.

"Sayang" panggil Sagara berdiri dan mencium kening Gavya.

Cup

"Bagaimana keadaanmu? Aku panggil dokter sebentar ya " ucap Sagara sambil mengelus surai Gavya.

Sagara memanggil dokter lalu dokter mulai memeriksa Gavya.

"Syukurlah semuanya sudah mulai stabil sekarang" ucap Dokter.

"Sementara anda harus istirahat dengan cukup dan tidak boleh stres agar bayi yang Anda kandung juga bisa sehat" ucap Dokter lagi membuat Gavya kaget.

"Bayi? Maksud dokter apa? " tanya Gavya membuat Sagara tersenyum dan mendekat ke arah Gavya.

"Kamu hamil sayang" ucap Sagara membuat Gavya melebarkan matanya lalu menyentuh perutnya.

"Benarkah? " tanya Gavya yang mulai berkaca kaca.

"Iya nyonya benar anda hamil dan saat ini usianya tiga minggu berjalan. Anda harus menjaga pola makan dan juga pikiran anda agar tidak stres. Ini demi kebaikan anda dan juga janin anda" ucap sang dokter di angguki saja oleh Gavya.

Setelah itu dokter pergi dari sana Sagara mendekat ke arah Gavya dan mencium bibir istrinya.

Cup

Cup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mereka selesai berciuman saling menatap satu sama lain. Kini Gavya akan mencoba berbicara dengan Sagara.

"Gara" panggil Gavya pelan.

"Iya sayang" balas Sagara lembut.

"Bagaimana kak Sadewa? " tanya Gavya membuat Sagara berubah menjadi datar.

"Dia ada dimarkas, aku akan segera membunuhnya" ucap Sagara.

"Gara kalau aku meminta kamu jangan membunuhnya apakah kamu bisa? " tanya Gavya membuat Sagara semakin dingin.

"Apa kamu masih mencintainya Gavya?" tanya Sagara dingin.

"Tidak, tidak bukan begitu. Aku hanya merasa kasian padanya. Mau bagaimanapun dia juga pernah menjagaku dan Ira dulu Gara" ucap Gavya.

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang