Rumah Sakit
Hari ini, Ira datang berkunjung ke ruang rawat Gavya. Gavya sudah di pindahkan di rumah sakit tempat dia bekerja karena di sini lebih terjamin.
Ira mendengar kabar dari Gio mengenai Gavya yang hubungannya tidak baik baik saja dengan Sagara karena Sadewa. Gio diberi tau semuanya oleh sang papi lalu ia memberi taukan pada Ira. Kali ini Ira yang akan bertindak. Sekarang Ira sudah di dalam ruang rawat Gavya.
"Bagaimana kedaan kamu dan baby? " tanya Ira sambil menyentuh perut Gavya.
"Aku baik dan baby juga baik kok" balas Gavya.
"Gavya aku ingin berbicara kepadamu" ucap serius Ira.
"Berbicara apa? " tanya Gavya.
"Aku langsung saja ya. Kamu salah mengira kak Sadewa melindungi kita Gavya. Dia melakukan itu karena kamu mirip mendiang tunangannya. Jika tidak itu tidak akan pernah terjadi. Aku akan jujur padamu sekarang. Pertama kali aku bertemu kak Sadewa, dia orang yang acuh tak acuh. Tapi saat aku memperkenalkan kamu padanya dia mulai baik padaku. Aku heran saat itu melihat perubahannya. Dia tidak setulus yang kamu kira Gavya. Dia hanya memandangmu seperti mendiang tunangannya itulah alasannya melindungimu selama ini. " ucap Ira membuat Gavya hanya diam.
"Untuk kak Sagara aku tau dia pernah membullymu. Menyisakan luka yang mendalam padamu tapi bukankah dia berubah menjadi lebih baik. Dia juga selalu melindungimu dalam diam tanpa kamu tau kan. Meski kamu tidak bisa mencintainya apa kamu tidak bisa sedikit saja menghargai perasaannya Gavya. " jeda Ira.
"Dia juga sudah kamu balas seperti yang dia lakukan dulu saat di SMA . Kamu bahkan menceritakan padaku soal itu. Dia juga tidak mendapatkan cintamu maupun restu dari orang tuamu. Dia bukannya menyerah tetapi dia terus membuatmu berada di sampingnya berjuang mendapatkan cintamu meski perjuanganya terlihat ekstrim."
"Mungkin kata kataku konyol tapi Gavya menurutku hanya kak Sagaralah orang yang tepat untukmu saat ini dan selamanya." ucap panjang Ira membuat Gavya terdiam membisu. Dia sudah bersalah makin bersalah dengan ucapan ucapan semua orang padanya.
"Aku tau Ira, aku akan memperbaiki semuanya. Aku salah saat itu meminta hal yang konyol pada kak Sagara. Padahal dia sebagai suami dan calon Daddy apa yang dilakukannya sangat wajar. Aku benar-benar bersalah Ira" ucap Gavya menunduk membuat Ira kasian kepada sahabatnya.
"Semuanya bisa kamu perbaiki sekarang. Kamu pelan pelan saja aku yakin kamu pasti bisa Gavya. Apa kamu sudah mencintai kak Sagara? " tanya Ira.
"Iya aku sudah mencintainya saat kali kedua aku bercinta denganya. Aku merasakan perasaan yang berbeda tapi aku masih denial dengan perasaanku pada saat itu" balas Gavya.
"Sekarang ungkapkan perasaanmu padanya Gavya " ucap Ira di angguki Gavya. Setelah itu Ira pamit untuk pulang.
Sudah beberapa hari ini Sagara mendiami Gavya tapi tetap merawat Gavya dengan baik. Dua hari lagi Gavya baru di perbolehkan pulang. Sagara akan menjauh saat Gavya bangun dan akan mendekat saat Gavya tidur.
Kalau dibilang kecewa ya itu yang Sagara rasakan pada Gavya. Ia sebenarnya tidak menyangka saat pertama kali Gavya sadar malah dia memikirkan Sadewa bukan memikirkan perasanya maupun kehadiran anak mereka yang hampir tiada.
"Sagara " panggil Gavya.
"Kamu istirahat saja aku pergi sebentar" ucap Sagara menghindari Gavya.
Sagara bukan kekanakan tapi saat ini ia benar benar kecewa dengan Gavya. Posisinya berbeda kecuali Sadewa tidak mencoba memperkosa Gavya dan membuat anak mereka hampir tiada mungkin Sagara bisa menuruti mau Gavya. Tapi ini Sadewa bahkan hampir memperkosanya. Jika dia tidak datang tepat waktu saat itu kemungkinan Gavya sudah di setubuhi dan anak mereka telah tiada. Membayangkan saja Sagara tidak mampu.
Gavya melihat Sagara keluar ruang rapatnya menjadi sedih. Kenapa dia harus sebodoh ini si. Memikirkan Sadewa bukan malah Sagara dan anaknya. Gavya juga sudah di nasehati oleh maminya maupun Ira. Semuanya membenarkan Sagara dan menyalahkannya. Hal itu membuatnya jadi semakin bersalah berkali kali lipat pada Sagara.
Saat ini dia bener bener ingin berbaikan dengan Sagara dan bicara baik baik. Tapi Sagara malah menghindarinya terus membuat Gavya mulai takut. Takut Sagara berpaling darinya dan sang anak jika seperti ini terus.
Malam Di Ruang Rawat
Waktu berjalan dengan sangat cepat pagi menjadi siang dan siang menjadi malam. Kini malam pun tiba Sagara sudah berada di ruangan Gavya. Gavya memulai berbicara agar Sagara tidak menghindar lagi.
"Sagara kita harus bicara kamu jangan menghindar lagi" ucap Gavya menatap Sagara yang tengah.
"Bicara apa? " tanya dingin Sagara.
"Aku ingin minta maaf mengenai ucapanku beberapa hari lalu kepadamu" ucap Gavya.
"Tidak masalah Gavya. Jika kamu menginginkan Sadewa selamat aku akan melakukannya dan setalah anakku lahir. Kita akan bercerai kamu bisa bersama Sadewa. " ucapan Sagara membuat Gavya tertegun.
"Tidak Sagara tidak bukan itu maksudku. Aku bersalah padamu atas ucapanku saat itu. Aku benar-benar minta maaf. Saat itu pikiranku kemana mana aku bahkan tidak menyadari telah menyakiti kamu dan anak kita. Aku benar-benar minta maaf. Kita juga tidak akan bercerai karena aku tidak mau bercerai darimu" ucap Gavya membuat Sagara hanya diam saja.
"Kamu mencintai Sadewa lalu untuk apa mempertahankan pernikahan ini. Aku mengakui aku yang salah mengambilmu darinya tapi saat itu pikiranku hanya cinta dan cinta padamu tanpa tau apa yang kamu rasakan. Jadi setelah anakku lahir kamu bebas Gavya " ucap Sagara membuat Gavya menangis.
Sagara tidak sanggup melihat Gavya menangis tapi dia juga harus kuat menahan dirinya saat ini. Sagara sudah merenungi kesalahannya yang memaksa Gavya menikah dengannya tanpa cinta makanya Sagara berbicara seperti itu. Padahal dalam hatinya dia tidak mau melepaskan Gavya tapi demi kebahagiaan Gavya Sagara lebih baik mengalah saja kali ini.
"Sagara hiks jangan bicara seperti itu. Aku sudah tidak mencintai kak Sadewa. Aku mencintaimu Sagara hiks" ucap Gavya membuat Sagara mematung. Benarkan ucapan Gavya barusan.
Sagara hanya terdiam saat ini karena dia kaget dan juga senang tapi dia masih mencerna situasi. Ini benarkah Gavya sudah mencintainya pikir Sagara.
° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆ °
Bersambung....
Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .Kamsahamnida😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI)
RomanceWARNING ⚠ (21+) 🔞 Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali komentar yang bersifat membangun. Terinspirasi dari banyak cerita kedokteran Semua unsur yg ada di ce...