G 43

40.4K 1.5K 50
                                    

Apartemen Ira

Ira saat ini sedang bersiap akan pergi ke mall bersama Gavya untuk membeli dress yang akan mereka kenakan pada acara party besok.

📞"udah siap belum kalau udah aku jemput ya" ucap Ira.

📞"oke aku tunggu di Mansion " ucap Gavya yg langsung di mematikan telfonnya.

Ira keluar apartemen di kagetkan dengan keberadaan Sadewa di depan apartemennya.

"Astaga kak. Kamu ngapain ke apartemen aku? " tanya Ira.

"Aku mau bertemu Gavya Dia ada kan ? " tanya balik Sadewa.

"Tidak ada Gavya udah gak tinggal sama aku. Lagian ya kak ngapain kaka ngejar Gavya lagi. Belum cukup apa kakak menjadikan dia bayang bayang tunangan kakak. Sumpah ya kak aku gak nyangka kamu kaya gitu. Aku mengira kamu baik " ucap Ira di depan pintu apartemen tanpa menyuruh Sadewa masuk.

"Aku tau aku salah Ira. Tapi jujur setelah Gavya mengetahui itu dan dia menjauh aku benar-benar merasakan kehilangan. Aku baru menyadari ternyata aku mencintainya setelah dia pergim" ucap Sadewa.

"Halah bullshit kak. Cinta kamu tuh omong kosong belaka. Kita udah percaya sama kamu dari dulu kak. Tapi ternyata kamu cuma deket sama kita karena wajah Gavya mirip tunangan kamu. Asli itu jahat banget kak aku sampai gak bisa berkata kata. Sekarang mending kamu pergi dan jangan kemari lagi. Gavya udah bahagia jangan ganggu dia" ucap Ira lalu berjalan akan pergi dari sana tapi terhenti saat mendengar ucapan Sadewa.

"Aku gak akan pernah menjauhi Gavya. Aku akan memperjuangkan cintaku padanya. Aku tidak peduli kamu ataupun Gio menentangku. Gavya akan menjadi milikku camkan itu baik baik " ucap Sadewa lalu pergi dari sana.

"Dasar orang setres " gumam Ira lalu pergi dari apartemen untuk menjemput Gavya.

Mansion Sagara

Gavya sedang memasangkan dasi pada Sagara. Sedangkan Sagara menatap intens wajah cantik Gavya. Dilihat dari segi manapun Gavya sangat cantik di tambah kemolekan tubuhnya makin menambah kesan sempurna untuknya.

Sebenarnya dulu waktu SMA Gavya bukan jelek karena cupu. Tapi memang mereka membully karena anak beasiswa tidak pantas bersekolah di SMA elit. Kalau mengingat itu Sagara sungguh malu pada Gavya karena kelakuannya parah sekali.

"Kamu ngapain lihatin aku kaya gitu? " tanya Gavya.

"Kamu cantik " balas Sagara menatap Gavya dalam.

"Tentu saja aku cantik dan tubuhku juga bagus " balas Gavya sombong.

"Oh ya benarkah? " goda Sagara.

"Iya " ucap singkat Gavya saat sudah memasang dasi Sagara lalu berbalik dan akan pergi tapi di tarik kembali oleh Sagara dan berbisik di telinga Gavya.

"Tunjukan padaku mana yang bagus " bisik Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tunjukan padaku mana yang bagus " bisik Sagara.

Gavya menarik dres atasnya dan memperlihatkan p*yudaranya yang kencang dan besar. Sagara tersenyum lalu meremasnya pelan.

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang