Malam Hari Apartemen Sadewa
Sadewa saat ini menatap dua foto yang pertama foto mendiang tunangannya yang kedua Gavya. Setelah di lihat dengan detail hanya mirip sekilas saja. Ternyata mendiang tunangannya tidak secantik dan semolek Gavya.
Sadewa melamun Gavya yang semakin hari semakin cantik saja. Bedanya sekarang Gavya jarang memakai pakaian seksi. Tapi itu semua tidak menutup kesaksiannya. Gavya tetap terlihat seksi meski tidak memakai pakaian terbuka.
Suara telfon dari ponselnya membuat Sadewa berhenti melamun. Saat di lihat ternyata papahnya yang telfon.
📞" iya pah ada apa? " tanya Sadewa.
📞"Sadewa perusahaan papah ada yang menyabotase" ucap papah Sadewa.
📞"menyabotase bagaiamana pah? " tanya Sadewa lagi.
📞"ada yang mencuri data data penting milik perusahaan dan di perjual belikan. Para investor juga tiba-tiba tidak mau melanjutkan kerja samanya. Papa butuh uang 1M untuk membayar gaji karyawan dan untuk berusaha menstabilkan perusahaan sementara waktu sampai papah menemukan investor baru. Para pemegang saham juga sudah menjual saham mereka ke pengusaha dinegara x. Kamu bisa meminjamkan uang untuk papah" ucap panjang papah Sadewa.
📞"baiklah pah Sadewa akan meminjami papah. Uang Sadewa tinggal 2M Sadewa akan kirim ke papah 1 M segera. Semoga semuanya cepat selesai pah" ucap Sadewa.
📞"iya nak semoga, kalau begitu papah tutup dulu ya telfonan " ucap papah Sadewa lalu menutup telfonnya.
Sadewa menghela nafas. Bagaimana bisa perusahaan papahnya hampir bangkrut begini. Padahal kan perusahaan papahnya lagi jaya jayanya. Kalau perusahaan papahnya masih menurun bagaiamana bisa dia melamar Gavya. Kalau dulu mungkin tetap bisa tapi sekarang Gavya adalah anak orang kaya jadi ia harus tetap kaya agar bisa bersanding dengan Gavya pikir Sadewa.
Mansion Sagara
Sagara menciumi wanitanya dengan mengelus tangan maupun bokong Gavya.
Sagara melumati bibir bawah dan atas Gavya.
"Julurkan lidahmu sayang" ucap Sagara membuat Gavya menjulurkan lidahnya. Lalu tangan Sagara beralih masuk kedalam bra Gavya dan meremasnya sambil menyesapi lidah Gavya.
Uuunnngggghh
Lenguh Gavya saat p*tingnya diplintir oleh Sagara.
Sagara melepas ciumannya dan menatap Dalam wajah cantik Gavya. Tangannya masih berada di dalam bra Gavya.
"Mau sex? " tanya Sagara pada Gavya yang melihat mata sayu Gavya.
Gavya menyentuh tangan Sagara yang berada di p*yudaranya lalu menariknya dan mengarahkan pada v*ginanya yang memang sudah basah. Sagara tersenyum dan mencium bibir Gavya sekilas.
Cup
"Ayo kita sex sayang " ucap Sagara lalu berdiri dari ranjang dan melepas boxer dan cdnya. Sedangkan Gavya juga berdiri dan melepas bra juga cdnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI)
RomanceWARNING ⚠ (21+) 🔞 Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali komentar yang bersifat membangun. Terinspirasi dari banyak cerita kedokteran Semua unsur yg ada di ce...