G 57

66K 2K 77
                                    

Rumah Sakit

Hari ini adalah hari kepulangan Gavya. Gavya dan Sagara sudah kembali membaik. Saat ini Sagara sedang menciumi p*yudara Gavya yang tadi tiba-tiba kencang.


"Apa masih kencang sayang" tanya Sagara.

"Iya masih, tadi kata Ira itu hal yang lumrah saat hamil. Tapi ini sangat kencang sayang" manja Gavya.

Sagara mulai membuka bra Gavya lalu mengulum p*ting Gavya dia kaget karena keluar air susunya. Sagara melepas kulumannya.

"Sayang kamu mengeluarkan Asi" ucap Sagara membuat Gavya kaget.

"Benarkah? " tanya Gavya.

"Iya sayang sebentar aku perlihatkan padamu" ucap Sagara lalu meremas p*yudara Gavya dan memuncratkan asinya tepat di wajah Sagara.

Sagara mengambil tissue di samping meja rawat Gavya dan mulai mengelap wajahnya.

"Iya kok keluar ya asinya pantes kencang baget dari tadi. " ucap Gavya sambil memegang p*yudaranya sendiri.

"Tidak masalah sayang. Saat kamu merasa kencang beri tau aku segera ya. Biarkan aku yang meredakan kencangnya nanti. Anak kita pasti senang karena asimu keluar sangat banyak sayang" ucap Sagara menatap dalam Gavya.

"Eemm kalau kamu suka tidak " tanya Gavya malu malu.

"Suka apa? " tanya Sagara pura-pura tidak tau.

"Suka asi aku " tanya Gavya memalingkan wajahnya karena malu membuat Sagara gemas sendiri.

Sagara mendekatkan wajahnya pada Gavya lalu memegang dagu Gavya di hadapkan padanya dan mulai melumat bibir Gavya atas bawah secara intens.

"Aku sangat menyukainya sayang. Semua yang berada pada tubuhmu aku suka" ucap Sagara setelah berciuman.

Lalu Sagara akan mengulum p*ting Gavya lagi tiba-tiba Gio masuk.

Ceklek

"Heh kau berbuat mesum pada adikku yang sedang sakit. Dasar kau tidak berperasaan maniak sex" ucap Gio membuat Sagara segera mengancingkan baju rumah sakit Gavya karena tidak mau aset miliknya di lihat orang lain.

"Ada apa Gio? " tanya tuan Fransisco.

"Tuh pi bocah itu dia mau mesum sama Gavya yang sedang sakit" adu Gio pada tuan Fransisco.

"Heh kau bocah tengik. Jangan macam macam kepada putriku. Dia sedang sakit apa p*nismu itu baperan selalu menggangu putriku" ucap tuan Fransisco fulgar.

"PAPI" teriak Gavya malu.

"Apa si nak papi ini menjaga kamu dari bocah tengik itu. " ucap tuan Fransisco.

"Lagian kalau p*nisku baperan juga yang akan menenangkan adalah istriku. Papi mertua kalau iri minta saja pada mami mertua" ucap datar Sagara membuat tuan Fransisco kesal.

"B*jingan ini" ucap tuan Fransisco .

"Stop kalian ini apa apaan si. Ngomong fulgar begitu, nanti cucuku bisa terkontaminasi. Bisa tidak kalian akur sebentar saja" ucap mami Gavya.

"Tidak bisa " ucap bersamaan tuan Fransisco dan juga Sagara.

"Kalian itu serasi menjadi menantu dan mertua " ucap Gio.

"Tidak sudi aku tidak merestuinya " ucap tuan Fransisco sambil duduk dan melengos.

"Aku juga tidak mau di akui olehmu" ucap Sagara yang menatap istrinya lagi.

"Sudah Gara jangan ribut sama papi. " bisik Gavya hanya di angguki saja oleh Sagara.

Markas Ashtrax

Sadewa di beri makan tapi dia tidak mau makan. Dia hanya mau Gavya itu semua semakin membuat Jack jengkel ingin membunuh Sadewa tapi menunggu intruksi dari Sagara.

Dug

Jack menendang Sadewa karena sangat kesal saat ini.

"Kau pria tidak tau terimakasi sudah di beri makan masih meminta lebih. Dasar tidak berguna " ucap Jack yang menendang perut Sadewa.

Kedua kaki Sadewa sudah tidak bisa di gerakan karena tembakan yang Sagara berikan pada saat menyelamatkan Gavya satu minggu yang lalu.

Sadewa bukannya tobat tapi dia masih tidak menyerah menginginkan Gavya.

Mansion Sagara

Gavya sudah pulang ke Mansion. Para pelayanan Mansion membuat kejutan untuk kepulangan Gavya. Mereka mambuat kue untuk Gavya dan beberapa makanan kesukaan Gavya.

Gavya merasa senang karena pelayan Mansion Sagara selalu baik dan menyayanginya. Gavya tersenyum saat si sambut. Lalu setelahnya Sagara menggendong Gavya menuju kamar utama. Gavya memeluk erat leher Sagara.

Sagara menidurkan Gavya di ranjang lalu mencium kening dan perut Gavya. Setelahnya Sagara melepas bajunya dan Gavya melihat itu.

Gavya geleng-geleng karena melihat Sagara sangat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavya geleng-geleng karena melihat Sagara sangat tampan. Pria berstatus suami dan calon Daddy dari anaknya ini sangat hot tampan dan kaya. Gavya tidak bisa berkata-kata. Pesona Sagara tidak main main tapi Sagara juga tipe orang tidak tersentuh hal itu membuat Gavya senang.

Sagara tidak bisa di sentuh wanita lain karena kalau iya sagara merasa risih. Pernah Sagara bersalaman dengan rekan bisnis wanita. Setelah itu Sagara segera mencuci tangan atau biasanya mengelap tangannya dengan tissue basah. Berbeda saat dengan Gavya Sagara menjadi agresif dan selalu menyentuh Gavya.

Gavya bangga menjadi wanita yang di cintai Sagara dan ia juga yakin anaknya akan bangga memiliki Daddy yang tampan dan menyayangi mommynya.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu sayang? " tanya Sagara.

"Tidak apa apa kok. Aku hanya ingin melihat kamu saja" balas Gavya.

Sagara menghampiri Gavya dengan telanjang dada lalu duduk di pinggir ranjang.

"Kamu ingin bercinta? Kalau iya tahan dulu ya sayang. Kamu baru keluar rumah sakit jadi kita harus menahan diri okay" ucap Sagara memberi penegertian Gavya membuat Gavya tersenyum.

Gavya menjulurkan lidahnya saat Sagara berbicara itu membuat Sagara gemas dan mengemut lidah istrinya dengan kencang. Sagara memajukan mundurkan emutannya pada lidah Gavya. Gavya mengelus dada kekar Sagara. Sagara memegang tangan Gavya dan terus mengemut lidah Gavya.

Cup

Setelah selesai mengemut lidah Gavya Sagara mencium sekilas lidah Gavya. Sagara tidak bisa biacara apapun lagi dia bener benar mencintai Gavya. Istrinya ibu dari anaknya .Sagara tidak bisa berbicara apapun lagi hanya menatap Gavya dengan sangat dalam.

"Kenapa aku tidak boleh menyentuh dada bidangmu" ucap kesal Gavya.

"Sayang kamu tau kelemahanku kan. Aku tidak bisa tahan kalau kamu menyentuhnya" ucap Sagara mencium kening Gavya.

"Aku mandi dulu kamu harus istirahat. Ingat kamu sedang mengandung anak kita. Kalian harus istirahat ya" ucap Sagara di angguki Gavya .

Setelah Sagara selesai mandi dia kembali ke ranjang dan memeluk Gavya lalu mereka istirahat saat ini.

° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆ °

Bersambung....

Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .

Kamsahamnida😊

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang