Flashback Sagara dan Gavya berbaikan
"Sagara hiks jangan bicara seperti itu. Aku sudah tidak mencintai kak Sadewa. Aku mencintaimu Sagara hiks" ucap Gavya membuat Sagara mematung. Benarkan ucapan Gavya barusan.
Sagara hanya terdiam saat ini karena dia kaget dan juga senang tapi dia masih mencerna situasi. Ini benarkah Gavya sudah mencintainya pikir Sagara.
"Kamu tidak perlu memaksakan dirimu Gavya. Aku bener benar tidak membutuhkan itu" ucap datar Sagara
"Aku tidak memaksakan diriku Sagara. Dari kita bercinta yang kedua kalinya itu. Jujur aku sudah memiliki perasaan padamu tapi aku selalu menepisnya. Dan perasaan itu semakin dalam ketika kamu menyatakan cinta padaku." jeda Gavya.
"Aku benar benar sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap kak Sadewa. Semuanya sudah hilang begitu saja saat aku mengetahui dia membuat aku menjadi bayang bayang mendiang Tunangannya. Aku tidak bohong bahkan aku bingung karena terlalu nyaman denganmu. Orang yang menyentuhku pertama kali adalah dirimu. Bahkan saat tanganku di gandeng ka Sadewa dulu saja aku merasa tidak nyaman. Tapi saat kamu menyentuh semua tubuhku di awal sebelum pernikahan kita aku merasa nyaman. Aku malu sekali terlihat murahan di depanmu. Tapi aku tidak bisa berbohong aku menikmati sentuhan darimu. Meski kamu kasar aku juga selalu merasa nyaman denganmu Sagara. Kali ini aku meminta padamu percaya padaku. " ucap panjang Gavya membuat Sagara mendekat kearah Gavya.
Mereka berdua saling tatap lalu Sagara memeluk tubuh Gavya yg sedang duduk di brankar rumah sakit.
"Sagara aku bener benar tidak berbohong soal perasaanku. Apalagi aku sekarang mengandung anak kita. Aku tidak mau kamu menyebutnya anakmu. Dia adalah anak kita Sagara bukan hanya anakmu. " ucap Gavya.
"Maafkan aku sayang. Iya dia anak kita " ucap Sagara yang melembut dan menyentuh perut Gavya.
"Jangan mengucapkan kata kata perceraian padaku lagi. Atau aku akan bener benar pergi dengan anak kita tanpa sepengetahuan kamu" ancaman Gavya jujur saja membuat Sagara takut. Padahal dia bukan tipe pria seperti ini.
"Tidak akan pernah" ucap Sagara lalu mereka berciuman dengan intens.
Sagara merasa bahagia ternyata cintanya selama ini tidak bertepuk sebelah tangan. Ia merasa bodoh karena tidak menyadari perasaan Gavya padanya. Seharusnya dia sadar saat awal ia menyentuh Gavya. Gavya memang sempat menolak tapi setelahnya Gavya membiarkannya. Harusnya saat itu dia sudah tau bahwa istrinya ini juga mencintainya.
Flashback off.
Kamar Utama Mansion Sagara
Sagara melepas pelukannya dari Gavya yang sudah tertidur pulas. Sagara perlahan turun dari ranjang. Ia memakai kaos dan jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI)
Romance❗❗DILARANG KERAS PLAGIAT/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN❗❗ WARNING ⚠ (21+) 🔞 Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali komentar yang bersifat membangun. Terinspirasi...